Kepada para gembala yang sederhana itu seorang malaikat memberitakan kabar kesukaan besar bagi seluruh bangsa, “Telah lahir bagimu Juruselamat….Dia dibungkus dengan lampin dan terbaring dalam palungan…..” Berita itu hadir di tengah malam yang sunyi di padang tempat para gembala berjaga.… langit yang biasa mereka lihat terbentang penuh dengan bintang-bintang kini penuh dengan bala tentara Surga yang memuji Allah. Malaikat menggunakan kata-kata yang kental dengan penggembalaan sehingga mereka mengerti bahasa itu. Juru Selamat ternyata seorang sederhana yang dapat dihampiri oleh orang-orang sederhana seperti mereka karena lahir di “dunia” mereka lalu mereka mencari-Nya. Dan mereka menemukan-Nya! Mereka tidak memiliki apa-apa kecuali memberitakan dengan mulut mereka berita yang mereka terima kepada semua yang di sana sambil memuji dan memuliakan Allah dengan hati penuh sukacita tentang kejadian ajaib dan mulia yang dialaminya.
Keada orang Majus yang berpengetahuan tinggi dan berharta banyak, Tuhan berbicara melalui ilmu perbintangan yang mereka tekuni dan mereka mengerti bahasa itu. “Seorang raja orang Yahudi telah lahir”. Tanda yang mereka temukan menunjukkan bahwa Raja yang baru dilahirkan merupakan Pemimpin besar bagi umat Israel yang memiliki kebesaran melebihi kebesaran semua penguasa di dunia ini. Mereka penasaran dan memutuskan untuk mencari dan menyembah Dia! Dengan tekad bulat serta membawa kekayaan yang mereka miliki, mereka mencari- Nya walau harus menempuh perjalanan jauh dan melelahkan untuk menyembah-Nya. Dengan bertanya-tanya kian kemari, mereka terus mencari-Nya. Sebuah bintang membimbing mereka dan mereka akhirnya menemukan-Nya serta mempersembahkan harta yang mereka miliki.
Herodes tidak diberitahu tentang kedatangan-Nya. Hatinya hanya dipenuhi dengan kedudukannya sebagai raja dan kekayaannya yang melimpah. Ia mendengar kelahiran Sang Mesias hanya dari orang Majus dan dari kata orang. Ia cemburu dan iri hati. Seorang raja baru yang besar pasti akan membahayakan kedudukannya! Ia berusaha untuk mencari tahu bukan untuk menyembah-Nya tetapi untuk membinasakan-Nya karena kecemburuannya juga karena takut kehilangan kedudukan dan kekayaannya. Dengan geramnya ia mencari Yesus hingga di pelosok-pelosok negeri untuk membunuh-Nya. Tindakannya menimbulkan ratapan kematian yang memilukan di seluruh kerajaannya dan sampai akhir hidupnya Herodes tidak menemukan-Nya.
Dalam keadaan apa saja Tuhan dapat berbicara menggunakan bahasa yang Anda mengerti untuk mencari Yesus. Apakah Anda termasuk masyarakat rendah, seorang terpelajar atau seorang yang kaya raya dan berkedudukan tinggi? Akankah Anda berhasil menemukan Dia tergantung dari motivasi Anda mencari-Nya, ini yang penting. Apakah Anda mencari Dia dengan keinginan yang tulus untuk menyembah-Nya atau untuk membinasakan kehadiran-Nya di hidup Anda karena keegoisan Anda? (VS)