
- BERHARAP TANPA BERCABANG
- Mazmur 119:113-120
- Lemah Putro
- 2025-03-09
- Pdp. Hari Gunawan Lianto
- Video Ibadah: KLIK DISINI
Shalom,
Marilah kita mengarahkan pengharapan kita hanya kepada Tuhan tanpa percabangan artinya tanpa keraguan dan ketidakpastian. Ada kekuatan saat kita menjadikan Tuhan pengharapan kita. Ilustrasi: saat pasien sakit keras dan dalam keadaan kritis, keluarga bertanya kepada dokter apakah masih ada harapan untuk hidup? Pengharapan berkaitan dengan kehidupan; kalau tidak ada pengharapan berarti pasien mendekati ajalnya.
Kita mempunyai banyak pilihan untuk mewujudkan harapan di dalam dunia yang penuh ketidakpastian ini. Misal: kita memiliki plan A, plan B, plan C dst. agar harapan kita terkabul bila plan A, B meleset. Juga saat mengemudi kendaraan, kita menemui jalan lagi macet, kita akan mencari jalan alternatif, percabangan jalan yang ditempuh agar lebih cepat tiba di tujuan. Namun pengharapan (rohani) kepada Tuhan tidak boleh bercabang alias hanya satu. Waspada, perharapan bercabang karena bimbang dikategorikan sebagai orang yang mendua hati dan tidak akan mendapatkan apa-apa serta hidupnya tidak akan tenang (Yak. 1:6-8). Mengapa? Karena kita menempatkan sesuatu yang lain di hati yang seharusnya ditempati oleh Tuhan. Akibat percabangan hati, kita kehilangan kemampuan untuk melangkah di jalan Tuhan. Contoh: sejarah perjalanan bangsa Israel diawali sejak Adam-Hawa berbuat dosa kemudian diusir dari Taman Firdaus. Keturunan mereka jatuh dalam penyembahan berhala hingga era Enos mereka mulai memanggil nama Tuhan (Kej. 4:26). Generasi demi generasi berlanjut hingga Abraham dari Ur-Kasdim (Kej. 11:31), negeri yang penuh dengan pemberhalaan, kemudian zaman Yakub yang pergi ke Betel setelah ada masalah dengan Esau, kakaknya. Di tempat ini dia bermimpi tangga yang ujungnya sampai di langit dan TUHAN berdiri di sampingnya menjanjikan berkat perlindungan dan penyertaan (Kej. 28:12-19). Keturunan Yakub, bangsa Israel diperbudak di tanah Mesir yang penuh dengan penyembahan berhala di bawah pemerintahan Firaun. Umat pilihan Allah dari awal sudah mengenal berhala dan hidup di tengah berhala-berhala. Allah tahu penyembahan berhala berpotensi menimbulkan sakit hati-Nya karena hati bercabang akan menempatkan posisi Tuhan ditempati oleh sesuatu yang lain. Oleh sebab itu Ia menurunkan 10 perintah Allah dalam upaya mencegah bangsa Israel menyembah allah-allah lain kecuali Dia (Kel. 20:3-5) setelah keluar dari Mesir.
Jelas Tuhan sudah membatasi dan membentengi manusia untuk tidak bercabang hati masuk dalam pemberhalaan namun begitu Musa turun gunung membawa dua loh batu, bangsa Israel menyembah anak lembu emas dan ini membuat Allah murka (Kel. 32).
Kalau begitu bagaimana cara berharap tanpa bercabang hati menurut Mazmur 119:113-120?
- Video Youtube Ibadah: