Dampak Mata Hati Yang Dicelikkan

Minggu, Lemah Putro, 15 Oktober, 2017

Pdm. Yusuf Wibisono

Shalom,

Hendaknya kita memanfaatkan waktu saat beribadah dengan mendengarkan, menerima dan menaati Firman Tuhan maka kita akan beroleh sukacita, damai sejahtera, pemeliharaan dan perlindungan-Nya.

Bagaimana dapat mengerti Firman Tuhan? Mohonlah agar Tuhan menyingkapkan mata (hati) kita dengan kasih-Nya! Sungguh, mata sebagai salah satu pancaindra sangatlah kita butuhkan; tanpanya, kita menjadi buta tidak dapat melihat apa pun dan tidak dapat membedakan mana yang baik/benar dan mana yang jelek/jahat. Apa pun kondisi kita, Tuhan tidak memper-masalahkannya asal kita percaya kepada-Nya juga akan pekerjaan-pekerjaan besar yang dilakukan-Nya. Dengan demikian, kebutaan (rohani) kita dicelikkan oleh-Nya untuk dapat melihat siapa Tuhan sebenarnya.

Apa penyebab kebutaan rohani? Karena dikuasai oleh ilah zaman ini yang membutakan sehingga tidak dapat melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah (2 Kor. 4:4). Akibatnya, kita diliputi ketakutan, stres, putus asa dll. karena tidak ada Pribadi yang mengayominya. Contoh: di dalam gereja kita mendapat perlindungan dari teriknya panas matahari karena ada atap yang mengayomi kita. Dapat dibayangkan bila kita beribadah di tempat terbuka di siang hari bolong dengan panasnya matahari yang menyengat tanpa ada tenda dan pelindung lainnya! Demikian pula dengan kondisi kita, mampukah kita bertahan di bawah terik dan ganasnya ‘panas’ dunia tanpa perlindungan dari Tuhan yang mahakuasa?

Perlindungan Tuhan amatlah kuat dan teguh bagi gereja-Nya menghadapi segala macam pencobaan yang menimpa dunia ini seperti bangunan Tabernakel yang mendapat perlindungan berlapis-lapis itulah tenda Tabernakel, tenda dari bulu kambing, tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah serta tudung dari kulit lumba-lumba (Kel. 26:1,7,14,). Alkitab memberikan salah satu contoh dari gereja/jemaat yang mendapat perlindungan Tuhan itulah jemaat di Filadelfia. Tuhan tahu kekuatan jemaat ini tidak seberapa tetapi mereka menuruti Firman-Nya dan tidak menyangkal Nama-Nya. Itu sebabnya Ia melindungi mereka dari hari pencobaan yang akan melanda seluruh dunia (Why. 3:7-13).

Siapa dapat melindungi kita, keluarga, famili dan teman-teman kita dari ancaman bencana alam yang tak terduga, dari kejahatan sadis yang merajalela serta penyakit yang mematikan dll.? Harus diakui, kekuatan kita tidak mampu menangkis semua tantangan dan pencobaan tersebut; untuk itu kita harus berada dalam perlindungan Tuhan. Syaratnya? Mata (hati) kita terbuka akan Firman Tuhan untuk ditaati serta mengasihi Dia dengan membuang semua ilah yang berusaha menguasai kita.

Apa bukti kita mengasihi Tuhan? Dengan melakukan empat hukum utama yang tercantum dalam Keluaran 20:3-8; Ulangan 5:7-12 yang diringkas: kita mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan (Mrk. 12:30). Bila kita mengasihi Tuhan, Ia akan menunjukkan kasih setia-Nya kepada kita.

Apa yang Yesus lakukan sebagai Utusan Allah bagi dunia?

  • Yesus yang telah bangkit dari kematian menenangkan para murid-Nya yang lagi keta-kutan menghadapi ancaman orang-orang Yahudi. Apa yang dilakukan-Nya? Ia hadir di tengah-tengah mereka untuk membuktikan bahwa Ia hidup. Mereka bersukacita ketika melihat (tidak buta) Yesus dan Ia memberkati mereka dengan damai sejahtera lalu mengutus mereka (Yoh. 20:19-21).

Aplikasi: bila kita ada tanda kematian-kebangkitan Yesus Kristus dalam diri kita, kita ada damai sejahtera dan bersedia diutus menjadi saksi-Nya bagi dunia yang penuh dengan persoalan tak terselesaikan.

  • Yesus juga mencelikkan orang buta sejak lahir dengan tujuan pengutusan agar pekerjaan Allah dinyatakanpasti, dia bersaksi bagaimana Seseorang bernama Yesus mencelikkan matanya dan dia yakin Yesus datang dari Allah (ay. 33). Hal ini membuat orang-orang Farisi marah lalu mengusir dia keluar alias mengucilkannya. Orang eks-buta ini diutus ke tetangga, ke orang Farisi untuk bersaksi tetapi kesaksiannya masih sebatas kesembuhan. Kondisi kebutaan membuat dia bekerja sebagai pengemis yang tidak dapat melihat kemuliaan Allah; jauh berbeda setelah dia disembuhkan dan bertemu Yesus, segera dia menyembah-Nya (ay. 35-38).

Aplikasi: sebagai ucapan syukur atas pertolongan Tuhan, kita patut bersaksi dan menyembah Dia bukan menyembah ilah-ilah lain. Waspada, dunia dengan segala keindahan dan kegiatannya berusaha menarik kita untuk jauh dari Tuhan apalagi menyembah-Nya. Bukankah Alkitab telah memberikan contoh bagaimana bangsa Israel disuruh kerja rodi oleh Firaun supaya tidak ada waktu untuk beribadah? Namun Allah melepaskan mereka dari penindasan bangsa Mesir melalui pengurbanan anak domba jantan dan darahnya dibubuh-kan pada dua tiang pintu dan pada ambang atas (Kel. 12:5-7).

  • Yesus ‘mencelikkan’ sesuatu yang menghalangi mata dua murid-Nya ketika diundang makan oleh mereka; padahal sebelumnya mereka tidak mengenal Dia yang bergabung dengan mereka saat bercakap-cakap dalam perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13-16, 29-30). Mereka hanya berfokus pada kematian Yesus yang membuatnya sedih dan tidak mengenal Dia yang sudah bangkit. Itu sebabnya Yesus menjelaskan kepada mereka seluruh Kitab Suci mulai dari kitab-kitab Musa, segala kitab nabi dan kitab Mazmur untuk digenapi (ay. 25-27, 44).

Implikasi: jangan kita berhenti hanya mengetahui kisah-kisah yang tertulis di Alkitab tetapi harus dilanjutkan dengan mengerti dan menghayatinya untuk dapat diterapkan dalam keseharian hidup. Ilustrasi: seorang murid tidak boleh berpaku pada teori untuk dihafalkan tetapi harus mengerti bagaimana mengaplikasikan teori itu dalam memecahkan suatu soal.

  • Yesus menegurNikodemus, seorang pemimpin agama, yang tidak dapat melihat Kerajaan Allah jika tidak dilahirkan kembali
  • Yesus menangisi kota Yerusalem yang tertutup matanya dan tidak mengetahui saat Allah melawat mereka (Luk. 19:41-42). Apa yang mereka lakukan? Mereka membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepada mereka. Mereka keras kepala tidak mau dikumpulkan seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya (Mat. 23:37-39).

Aplikasi: jangan kita keras hati tidak mau mempraktikkan Firman Allah setelah mende-ngarkannya seperti dilakukan oleh Firaun sehingga diturunkan 10 tulah untuk membebaskan bangsa Israel dari penindasan bangsa Mesir. Firaun dan tentara-tentaranya yang masih ngotot mengejar bangsa Israel harus mati di tengah-tengah Laut Teberau (Kel. 14:23) karena Allah melindungi umat-Nya.

Apa dampaknya bila mata (hati) kita dicelikkan oleh Tuhan?

Ø Kita dapat mengasihi Tuhan dan sesama dimulai dari mengasihi orang terdekat itulah
   suami, istri, anak, saudara dst. sebab manusia tidak memiliki kasih dan kita beroleh kasih
   dari-Nya karena Allah adalah kasih (1 Yoh. 4:8,16).

Ø Kita tidak lagi dikuasai oleh perasaan takut dan khawatir sebab damai sejahtera
meliputi kita sehingga kita mampu menjadi utusan pendamaian.

Ø Kita tidak keras hati tetapi mengenal siapa Tuhan dan mengerti kehendak-Nya.

Ø Kita beroleh perlindungan Tuhan saat menghadapi ‘musuh’ yang berusaha menjauhkan
   kita dari-Nya.

Ø Kita tidak menyembah ilah-ilah lain selain Allah yang hidup. Ilah-ilah lain tidak sekadar
   patung (mati) yang disembah tetapi pekerjaan, hobi, anak, berkat dsb. dapat menjadi
   berhala yang membuat kita malas bahkan tidak beribadah dan menyembah Tuhan.

Ø Kita dapat menghargai pemberian Tuhan dan perkataan maupun tindakan kita dapat
   dipercaya.

Ø Kita tidak menyia-nyiakan perlindungan Tuhan seperti telah dilakukan oleh Yeru-
   salem.

Ø Kita menjadi saksi kematian dan kebangkitan Yesus kepada segala bangsa setelah kita
diperlengkapi dengan kuasa dari tempat tinggi (Luk. 24:46-49).

Ø Kita beroleh keselamatan di dalam Nama-Nya (Rm. 4:12) seperti Allah memberkati dan
melindungi orang Israel serta meletakkan Nama-Nya atas mereka (Bil. 6:22-27).

Perhatikan, mata dan telinga dibuat oleh Tuhan (Ams. 20:12). Biarlah Tuhan mencelikkan mata hati kita untuk dapat melihat perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dan menyembah-Nya, telinga dapat mendengar (suara) Firman-Nya untuk ditaati serta bersedia diutus menjadi saksi-Nya. Amin.