Shalom,
Kita sedang mempelajari Kitab Mazmur 119 yang terdiri dari 176 ayat berupa nyanyian pengagungan akan Firman Tuhan. Mampukah kita menghafal semua ayat untuk dinyanyikan?
Kitab Mazmur tidak mengisahkan rangkaian peristiwa seperti Kitab Kejadian atau Keluaran yang mana pasal berikutnya merupakan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya. Kitab Mazmur berbentuk nyanyian berisikan luapan cetusan hati dari penulis.
Apa pun bentuk ayat Firman Tuhan yang sudah kita dengar walau sederhana selalu memberikan pesan berbeda dan masing-masing dari kita mempunyai pengalaman berbeda pula meliputi nasihat, teguran, penghiburan, kekuatan dalam menghadapi masalah kesehatan, problem rumah tangga, kesulitan ekonomi dll.
Pesan apa yang kita peroleh melalui Mazmur 119:49-56 ini?
“Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu oleh karena Engkau telah membuat aku berharap.”
Apa yang kita harapkan ketika datang ke gereja? Apakah berharap usaha dan pekerjaannya diberkati? Atau untuk mencari jodoh? Atau untuk menghibur diri mendengarkan alunan musik dan lagu yang merdu? Atau mau menerima nasihat dan teguran Firman Tuhan?
Dalam nyanyian dan doa, pemazmur sangat berharap dan yakin janji Firman Tuhan pasti digenapi. Kita juga harus memegang janji Tuhan yang tidak pernah diingkari; berbeda dengan janji manusia siapa pun ada kalanya tidak ditepati dengan mengemukakan beribu alasan.
Apa janji Yesus sebelum Ia naik ke Surga? Malaikat mengatakan kepada orang-orang Galilea yang berkumpul menyaksikan-Nya, “Mengapa kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu akan datang kembali dengan cara yang sama seperi kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kis. 1:11)
Ingat, Firman yang kita baca dan dengar akan siap menolong kita dan memberikan pengharapan yang pasti. Oleh sebab itu apabila kita tidak mendengarkannya dengan sungguh-sungguh tetapi sambil lalu apalagi mengantuk, hilanglah pengharapan itu.
Kemudian pemazmur menulis, “Inilah penghiburanku dalam sengsaraku bahwa janji-Mu menghidupkanku.” (ay. 50)
Jujur, saat dalam kondisi sengsara, kita bingung kemudian mencari pertolongan ke sana-sini padahal Firman Tuhan menegaskan di dalam kesesakan, janji Tuhan menghidupkan kita. Bukankah Yesus berjanji di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Nya, Ia ada di tengah-tengah mereka (Mat. 18:20)? Kalau Allah di pihak kita, siapa akan melawan kita (Rm. 8:31)? Namun bagaimana Tuhan mau menolong kalau kita tidak suka dengan Firman-Nya? Dua murid Yesus yang sedang dalam perjalanan ke Emaus tidak dimengerti penjelasan Yesus tentang kitab-kitab Musa dan kitab nabi-nabi. Ironis, mereka berjalan bersama Yesus tetapi tdak mengenali-Nya. Kemudian Ia membuka pikiran mereka saat mereka duduk hendak makan roti (Luk. 24:27, 30-31).
Waspada, kalau kita tidak mengenal Pribadi Yesus melalui pembacaan dan perenungan Alkitab/Firman Tuhan, ditakutkan kita akan tertipu dengan berita “Injil” menyesatkan yang diberitakan melalui youtobe dan media sosial lainnya. Yesus sendiri mengingatkan di akhir zaman akan muncul Kristus palsu alias antikristus (1 Yoh. 2:18; Mat. 24:10-12, 23-28).
Introspeksi: berapa lama kita berjalan bersama Yesus? Apakah Yesus hanya hadir di gereja lalu kita meninggalkan- Nya seusai ibadah dan tidak lagi berjalan bersama-Nya di luar gereja? Tetaplah pegang janji Firman Tuhan dan simpanlah dalam hati agar kita mempunyai pengharapan.
Perhatikan, orang jujur akan diberkati Tuhan dan ini menjadi penghiburan di masa kesengsaraan sesuai dengan janji- Nya yang menghidupkan. Pernahkah Anda mengalami kekecewaan karena janji yang dibatalkan padahal kesalahan tidak terletak pada Anda?
Kesaksian Pembicara: karena panggilan pelayanan di Medan, Beliau bersama istri rencana mengontrak satu tempat untuk ibadah setelah delapan kali pindah tempat karena penolakan dari warga. Uang ikatan sudah dibayar dan pelunasan akan diselesaikan di hari terakhir KKR. Tiba-tiba datang pemberitahuan kalau tempat tersebut batal dikontrakkan. Dapat dibayangkan betapa kecewanya hati mereka berdua! Namun kalau Tuhan sudah berjanji memakai mereka berdua melayani di Medan, Ia tidak akan mengingkarinya. Ketika kembali dari peristirahatan, tiba-tiba seorang jemaat memberitahu ada tempat untuk disewakan/dijual di daerah pemukiman orang-orang moslem. Percayalah, apa pun kondisinya kalau Tuhan, Pemilik langit dan bumi serta isinya telah berjanji, tidak ada satu pun dapat menghalanginya. Penduduk setempat setuju tempat kosong itu dibuka untuk gereja asal suara ibadah tidak keluar. Singkat kata, janji Tuhan “ya dan Amin”, sampai hari ini tempat itu tetap dipakai yakni gereja GPT KG, jalan Panci no. 52 B. Memang janji Tuhan tidak selalu menyenangkan dan langsung berjalan mulus, diperlukan penyerahan diri.
Selanjutnya, “Orang-orang yang kurang ajar sangat mencemoohkan aku tetapi aku tidak menyimpang dari Taurat Mu... Aku ingat kepada hukum-hukum-Mu yang dari dahulu kala, ya TUHAN maka terhiburlah aku.” (ay. 51-52) Jujur, kita sering cepat emosi ketika seseorang mencemooh dan menghina kita dan cepat untuk membela kebenaran diri sendiri.
Kita harus belajar bersabar agar tidak menyimpang dari Taurat-Nya. Firman Allah yang tersimpan dalam hati akan menghibur kita. Siapa penulis Taurat (lima Kitab) di Perjanjian Lama? Musa. Kitab Pentateukh menjadi dasar yang dipegang bangsa Isarael dengan ketat sampai hari ini. Apa janji Tuhan kepada bangsa Israel? “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara- saudaranya akan kembali kepada orang Israel.” (Mk. 5:1-2)
Nabi Mikha menulis dari Betlehem akan muncul seorang raja dan pemimpin yang akan menggembalakan dalam kekuatan TUHAN (ay. 3). Siapa yang sudah dibentuk pada zaman purbakala seperti tertulis di Amsal 8:23-25? “Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir;” Sebelum ada penciptaan, Firman telah ada dan Firman menjadi manusia itulah Yesus, Juru Selamat dunia.
Sungguh, mengingat hukum-hukum Tuhan dari dahulu kala membuat kita terhibur dari segala masalah yang dihadapi. Terlebih jika kita mencintai Firman Allah karena Ia mahahadir/omnipresent di mana pun dan kapan pun. Bila Firman Tuhan hadir dan berotoritas dalam kehidupan kita, apa pun masalah yang kita hadapi akan ada jalan keluarnya.
Berikutnya, “Aku menjadi gusar terhadap orang-orang yang fasik yang meninggalkan Taurat-Mu.” (ay. 53)
Kapan Yesus gusar dan marah? Saat masuk ke Bait Allah di hari Paskah, Ia mengambil cambuk dan mengusir pedagang ternak dan penukar uang karena mereka menjadikan rumah Bapa-Nya menjadi tempat berjualan (Yoh. 2:13-16).
Aplikasi: hendaknya kita berusaha menyenangkan hati Tuhan (bukan hati manusia siapa pun) dan menghargai pengurbanan-Nya. Firman Tuhan datang untuk mencari orang berdosa supaya mereka bertobat.
Mengapa Yesus marah? Rumah/bait-Nya tidak dipergunakan dengan semestinya karena ini sama dengan tindakan perusakan. Bukankah tubuh kita adalah Bait Allah (1 Kor. 3:15; 6:19) yang harus dijaga/dirawat dan dibersihkan/dimandikan dengan air Firman Allah (bnd. Ef. 5:26)? Hendaknya kita menyatu bukan malah merasa diri bersih/baik kemudian menyalahkan anggota tubuh lain yang perlu dibersihkan oleh Firman.
Apa kata pemazmur selanjutnya? “Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur bagiku di rumah yang kudiami sebagai orang asing.” (ay. 54)
Sebagai orang asing, kita tidak perlu ngotot tinggal di tempat (dunia) bersifat sementara yang tidak ada pengharapan. Sebaliknya, kita tetap mengingat Firman Tuhan yang menjadi nyanyian mazmur penghibur jiwa, mengingat Nama-Nya serta berpegang pada Taurat-Nya.
Marilah kita berpegang kepada perkataan Tuhan bukan perkataan manusia sehebat apa pun sebab Ia tidak pernah mengingkari janji-Nya dan Firman-Nya berkuasa memperbaiki serta menyucikan hidup kita. Amin.