Shalom.
Kita telah melewati tahun 2024 dan masih terlihat bekas-bekasnya bila menoleh ke belakang tetapi kita tidak tahu apa yang ada di depan kita. Namun apa pun yang terjadi, hendaknya kita tetap digairahkan oleh Firman Tuhan dan saat ini sedang membahas Mazmur 119. Marilah kita tekun membaca Alkitab agar Roh Kudus menolong kita bukan untuk menghukum tetapi mengingatkan dan menyadarkan kita akan pentingnya merenungkan Firman.
Introspeksi: masihkah kita ingat dan menyimpan Firman Tuhan yang telah dijelaskan minggu, bulan bahkan tahun- tahun lalu? Atau kita malah lupa begitu keluar dari gereja? Kita patut bersyukur dapat membaca Alkitab yang telah dikanonkan tanpa perlu meragukannya sementara mereka yang dipenuhkan dengan hikmat, akal budi, ketekunan, keberanian serta kemauan keras menyalin dalam bahasa Ibrani, Aram, Yunani mendapat cemooh bahkan penolakan karena ketidakpercayaan.
Pesan apa yang mau disampaikan oleh penulis Mazmur 119 ini?
“Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya TUHAN, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu supaya aku dapat memberi jawab kepada orang yang mencela aku sebab aku percaya kepada firman-Mu. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya. Aku hendak hidup (will walk = berjalan) dalam kelegaan sebab aku mencari titah-titah-Mu. Aku hendak berbicara tentang peringatan-peringatan-Mu di hadapan raja-raja, dan aku tidak akan mendapat malu. Aku hendak bergemar dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu. Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.”
Penulis mengaitkan tangan, mulut, kaki dan hatinya untuk mencintai perintah Firman Tuhan. Pernahkah kita menggunakan mulut, tangan dan kaki kita untuk mempromosikan berita pengajaran Tabernakel dalam terang Kabar Mempelai yang telah ditulis oleh pendahulu-pendahulu kita?
Apa permohonan penulis kepada Tuhan? Dia ingin Tuhan datang kepadanya karena dia (perorangan) menghadapi musuh yang mencelanya (ay. 41-42). Penulis membutuhkan Firman Tuhan dalam menghadapi seseorang bahkan kepada raja yang berkedudukan tinggi. Dia merindukan datangnya kasih Tuhan dan keselamatan yang dijanjikan untuk beroleh kemenangan. Perhatikan, Tuhan tidak pernah mengingkari janji-Nya; berbeda dengan manusia yang sering dolak-dalik dalam berkata/berjanji.
Siapa yang suka mencela kita?
- Kita memohon pertolongan Tuhan agar mampu menjawab orang-orang yang tidak senang lalu mencela kita. Tidak menutup kemungkinan ada orang yang tidak senang mengapa kita beribadah kemudian dia bertanya- tanya untuk mencari kesalahan bahkan mencela kita. Apa jawaban kita? Firman Allah akan menjawab tuntas pertanyaan bersifat mencela dan menjatuhkan. Contoh:
-
- Ketika Yesus lapar setelah puasa 40 hari, Iblis mencobai-Nya agar mengubah batu menjadi roti namun Yesus menjawab, “Ada tertulis (= Firman Allah – Red.) jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu!” (Mat. 4:7)
Iblis tahu Yesus berkedudukan tinggi sebagai Anak Allah yang memiliki kuasa mengubah batu menjadi roti tetapi dia bungkam ketika Yesus menjawab “ada tertulis’’.
Aplikasi: ketika kita dicemooh dan dihina, kita ingat Firman Tuhan yang tersimpan dalam hati agar kita tidak berbuat dosa dengan cepat membalas hinaan tersebut. Kita harus hati-hati menghadapi godaan berkaitan dengan perkara duniawi menyangkut kebutuhan hidup sehari-hari. Ingat, manusia tidak hidup dari roti saja (Ul. 8:3) dan Kerajaan Surga bukanlah soal makanan dan minuman (Rm. 14:17). Oleh sebab itu jangan mendukacitakan Roh Kudus yang mengingatkan kita supaya tidak cepat-cepat mengeluarkan kata-kata jahat untuk membalas mereka yang berencana menjelekkan dan membuat kita menjadi malu. Sebaliknya
kita meresponsnya dengan Firman Tuhan dan bila Tuhan berkemurahan, orang itu akan bertobat karena perkataan dan sikap baik kita.
Ingat, Iblis tidak mau tinggal diam dan musuh besarnya ialah Yesus. Bukankah dia memakai Petrus untuk menghalangi rencana Allah ketika Yesus berbicara tentang salib (16:23)? Terbukti manusia selalu menolak salib padahal Yesus mengingatkan barangsiapa mau mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul salib (ay. 24). Waspada dengan penampilan Iblis yang tidak menyeramkan untuk menakut-nakuti manusia tetapi dia menyamar sebagai malaikat terang (2 Kor. 11:14) untuk menjatuhkan manusia.
-
- Yesus dibawa ke bumbungan Bait Allah dan disuruh menjatuhkan diri ke bawah kemudian Iblis menggunakan ayat Firman yang mengatakan Allah akan mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk menopang Yesus agar tidak terantuk pada batu (Mat. 4:6).
Sebenarnya tanpa disuruhpun Yesus dapat terjun sendiri dan Ia tidak perlu bantuan dari siapa pun sebab Ia yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Apa jawab Yesus? “Ada pula tertulis: janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” (ay. 7) Bila Iblis menggunakan banyak kata untuk menjatuhkan Yesus, jawaban Yesus cukup singkat dan tepat sasaran.
Aplikasi: hendaknya kita tidak mudah menggunakan ayat-ayat atau persoalan rohani untuk kepentingan diri sendiri demi mendapatkan uang, kedudukan dll. Terimalah pemberitaan Firman Tuhan walau sederhana dan singkat sebab ini sama dengan menerima hadirnya Allah dalam hidup kita! Dan sudahkah kita menghargai pengurbanan-Nya disalib demi penebusan dosa manusia? Saat itu orang-orang malah menolak- Nya bahkan Petrus mengangkal-Nya kecuali satu penjahat yang bertobat dan beroleh kemurahan berada di Firdaus bersama-Nya (Luk. 23:43).
-
- Yesus dibawa ke atas gunung yang sangat tinggi dan ditawari kerajaan dunia dengan kemegahannya untuk menjadi milik-Nya jika Ia mau menyembah Iblis. Yesus tetap mengunakan Firman dan menegaskan bahwa hanya Tuhan yang patut disembah (Mat. 4:10).
Perhatikan, Iblis adalah raja kegelapan (Luk. 4:5-7; Yoh. 12:31; 14:30) dan dunia diserahkan kepadanya sementara Yesus adalah Raja segala raja dan salib Kristus menjadi kemenangan.
Pemazmur hendak berbicara tentang peringatan-peringatan-Nya di hadapan raja-raja dan tidak mendapat malu (Mzm. 119:46).
Siapa yang pernah berbicara di hadapan raja? Di Perjanjian Lama: Musa, Yakub/Israel, Yusuf, Daniel dan nabi- nabi dipakai Tuhan menghadap raja sementara di Perjanjian Baru, Yesus memberitahu murid-murid-Nya supaya tidak takut ketika dihadapkan pada raja-raja oleh sebab Dia karena Roh Kudus akan berbicara melalui bibir mulut mereka (Mrk. 13:9-11). Bahkan Yesus sendiri diperhadapkan pada pemerintah, Pilatus (Mat. 27:11-13).
Aplikasi: kita harus waspada terhadap kesesatan dan berani menyampaikan kebenaran ketika berhadapan dengan pemimpin pemerintahan sekalipun. Kita harus berani memikul salib bila seizin Tuhan harus mengatakan apa yang benar karena untuk masuk Kerajaan Surga bukanlah jalan yang mudah. Bukankah selain berbangsa Indonesia, kita juga warga Kerajaan Surga dan termasuk keluarga Allah, Pencipta langit bumi di dalam Tuhan Yesus Kristus? Jujur kita sering merasa takut atau mencari hormat atau mencari muka agar diterima dunia. Ingat dunia akan menerima kita jika kita milik dunia; sebaliknya dunia membenci kita karena kita dipilih Tuhan dari dunia (Yoh. 15:19). Kenyataannya, para rasul dan banyak anak Tuhan mati syahid demi Kristus dan kebenaran Firman-Nya.
Apa kata pemazmur selanjutnya? "Aku hendak bergemar dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu. Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.” (ay. 47-48)
Sungguhkah kita mencintai perintah Firman Tuhan dan merenungkannya siang malam? Seorang malaikat Tuhan menyuruh Filipus pergi ke Gaza menemui seorang Etiopia, sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake yang sedang dalam perjalanan pulang dari ibadah di Yerusalem dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab Nabi Yesaya (Kis. 8:26-28). Oleh Roh Kudus, Filipus disuruh mendekati kereta dan bertanya kepada sida-sida tersebut apakah dia mengerti ayat-ayat yang dibacanya. Dengan jujur sida-sida itu menjawab bahwa dia tidak mengerti dan meminta Filipus duduk di sampingnya untuk menjelaskan artinya (ay. 31-35). Akhirnya sida-sida itu minta dibaptis ketika melihat ada air; begitu dia keluar dari air Filipus sudah tidak terlihat lagi. Dia melanjutkan perjalanan dengan sukacita.
Introspeksi: sungguhkah kita mencintai Firman Tuhan dan memberitakannya kepada keluarga dan teman yang masih belum/tidak percaya Tuhan?
Marilah memasuki tahun baru 2025 kita makin bertumbuh keyakinan kita pada Firman Tuhan agar kita berkemenangan menghadapi musuh-musuh yang mencela dan menghina kita juga penyesat yang berusaha mengalihkan kita pada penyembahan kepada Allah yang hidup. Biarlah iman kita makin bertumbuh dan pengenalan kita akan Tuhan makin benar mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Amin.