Shalom,
Kita mengetahui bahwa Firman Tuhan itu hidup dan berkuasa. Untuk itu kita perlu memerhatikan dan membuka telinga lebar-lebar saat mendengarkan pengajaran Firman-Nya karena Firman Tuhan mengatakan barangsiapa bertelinga hendaklah mendengar apa yang dikatakan Roh untuk berkemenangan. Firman Tuhan bagaikan terang cahaya yang menerangi hidup kita yang gelap sehingga kita menjadi orang-orang benar yang tidak lagi berjalan, berdiri dan duduk dalam kumpulan orang fasik serta merenungkan Firman Tuhan siang malam (Mzm. 1). Kita bagaikan tanaman yang ditanam di tepi aliran air maka akan bertumbuh menghasilkan buah dan apa saja yang diperbuatnya akan berhasil.
Orang benar akan berbahagia karena takut akan Tuhan (Mzm. 112). Rasa takut ini tidak berlaku hanya hari ini tetapi di mana pun dan kapan pun kita mengerjakan keselamatan yang Tuhan anugerahkan dengan rasa takut dan penuh tanggung jawab. Kurban Kristus memampukan kita untuk dapat mendengar dan menyimpan Firman Tuhan.
Tahukah permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan (Mzm. 111:10)? Yesus mengatakan, “Makananku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” (Yoh. 4:34) Kita akan beroleh “makanan/rejeki” asal kita mau mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya sampai akhir. Dengan demikian kita akan berbahagia.
Tuhan menjanjikan Kerajaan Surga penuh damai sejahtera dan hati yang dapat memuji Dia dengan sukacita karena Roh Kudus. Perhatikan, takut sama Tuhan merupakan karakter dari Roh Kudus (Yes. 11:1-3).
Selain dipenuhi Roh Kudus untuk takut akan Tuhan, kita juga memohon dihapuskan dari rasa “lapar” akan roti kehidupan itulah Firman Tuhan yang berkuasa memperbarui hidup kita menjadi seperti yang dikehendaki-Nya. Kita tidak lapar lagi karena mengosumsi roti hidup dari Surga yaitu Firman Tuhan (Yoh. 6:35).
Roh Kudus memberikan kemampuan dalam hidup kita untuk takut akan Tuhan dan kita mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar (Flp. 2:12). Bila kita takut akan Tuhan, kapan pun dan di mana pun diuji, kita mampu menjauhi segala hal yang jahat. Kita menjadi orang taat yang disucikan disebut orang saleh ditandai dengan mulut yang tidak dolak-dalik – esuk dhele sore tempe. Orang saleh berkarakteristik hati dan mulut sama alias jujur seperti Ayub (Ay. 1:1) sehingga dia diberkati Tuhan luar biasa.
Kalau kita mengerti proses awal itulah takut akan Tuhan dan melakukannya hingga akhir, kita akan berbahagia. Firman Tuhan mengingatkan agar kita tidak bermegah dalam kebijaksanaan, kekuatan dan kekayaan tetapi memahami dan mengenal Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran (Yer. 9:23-24). Ia akan menghukum orang yang tidak bersunat hatinya (ay. 25-26).
Apa itu sunat hati? Penanggalan akan tubuh yang berdosa (Kol. 2:11) – yang lama dibuang dan kita mengenakan yang baru itulah kelahiran baru.
Orang yang takut akan Tuhan mengerti/memahami hikmat dan didikan (Ams. 1:1-3,7) Firman Tuhan. Kita berproses mengalami pertumbuhan rohani oleh Firman Tuhan dimulai dari tunas, cabang, kuntum, bunga hingga akhirnya berbuah. Waspada, pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik tetapi setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik akan ditebang dan dibuang ke dalam api (Mat. 7:17-20).
Aplikasi: kita yang bersedia diproses dari kecil terus bertumbuh besar makin masak makin rendah hati bagaikan padi yang makin masak makin merunduk. Contoh: Paulus yang membanggakan hal-hal lahiriah (disunat hari ke- 8, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, orang Farisi terhadap pendirian hukum Taurat, tidak cacat menaati hukum Taurat) menganggap semua keuntungan itu rugi karena Kristus (Flp. 3:5-7). Demikian pula dengan Ayub yang diproses habis-habisan hingga akhirnya dia memandang Tuhan dengan matanya sendiri (Ay.42:5). Ayub mengenal pribadi Tuhan yang penuh kasih setia, adil dan benar. Kita juga harus mengenal Tuhan dan dikenal oleh-Nya (bnd. Mat. 7:21-23).
Bagaimana dapat mengenal Tuhan secara pribadi? Harus melalui proses pertumbuhan dari iman – kebajikan – pengetahuan – penguasaan diri – ketekunan – kesalehan – kasih akan saudara-saudara – kasih akan semua orang (2 Ptr. 1:5-7). Dengan demikian kita dikaruniakan hak penuh untuk memasuki kerajaan kekal yaitu Kerajaan Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus (ay. 11). Sebaliknya, jika kita tidak mau diproses untuk bertumbuh rohani, kita menjadi buta terhadap pengenalan akan Tuhan dan lupa dosa-dosa kita sudah dihapus oleh-Nya (ay 9).
Jelas Roh Kudus memberikan kita kekuatan untuk mengerti akan Firman Tuhan dan proses ini terus berkembang berbuahkan sembilan rasa: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Gal. 5:22).
Kita perlu sunat hati agar hati tidak dikotori oleh perkara-perkara dunia yang bergejolak, memanas dan membalas. Yesus menjadi teladan sempurna yang tidak membalas ketika diludahi, dicambuk, dimahkotai duri, diolok-olok dll. hingga mati demi manusia berdosa termasuk kita. Hendaknya kita dapat menguasai diri dan mematikan daging dan keinginannya; kita diam dan tetap bersyukur karena kita memiliki Yesus Kristus, Juru Selamat, serta menyerahkan pembalasan yang menjadi hak-Nya (Ibr. 10:30).
Hendaknya kita takut akan Tuhan dan bersedia diproses untuk lebih mengenal Dia secara pribadi. Juga Roh Kudus yang tinggal dalam kita memampukan kita untuk menaati perintah-Nya sehingga kita bertumbuh dan menjadi kesaksian hidup seperti perempuan Samaria yang percaya dan mengenal Yesus setelah dinyatakan kesalahannya lalu bersaksi kepada banyak orang Samaria yang kemudian datang kepada Yesus. Dengan demikian Nama Tuhan Yesus Kristus makin dipermuliakan. Amin.