• TUHAN PEMBELA ORANG BENAR (JOHOR)
  • Mazmur 109
  • Johor
  • 2024-09-22
  • Pdm. Wahyu Widodo
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/ibadah-umum/1645-aku-mau-bermazmur-bagi-mu-4
  • Video Ibadah: KLIK DISINI

Shalom,

Tema kita hari ini adalah “Tuhan Membela Orang yang Benar”. Siapa orang benar itu? Itulah orang yang hidup dalam kebenaran Firman Tuhan.

Apa ciri-ciri dari orang benar? Dia berdiri apa adanya di hadapan Tuhan dan tidak menutupi keberadaannya di hadapan- Nya. Misal: kalau sedih, dia akan mengatakan sedih; kalau bersalah dia akan mengakui kesalahannya. Dia bersedia menerima teguran Firman yang menyatakan dia bersalah.

Apa dampaknya menjadi orang benar? Dia memperoleh perlindungan luar biasa sehingga mampu bertahan menghadapi ujian hidup yang berat sebab dia sadar bahwa kondisi yang menyedihkan sekalipun tidak mengurangi kasih setia Tuhan dalam dirinya. Dia percaya bahwa sandungan, hinaan dan ejekan tidak berpengaruh pada kasih Tuhan kepadanya. Hal ini dialami oleh Daud, orang yang dikasihi Tuhan. Sejak dipilih Tuhan, Daud banyak mengalami kesedihan dan penderitaan karena dia harus bertanggung jawab dengan panggilan dan urapan yang ada padanya sementara dunia sekelilingnya tidak dapat menerima hal ini.

Daud menjadi role model yang dapat kita contoh melalui pengalaman hidup berat yang dilaluinya. Tentu hal ini tidak mudah sebab faktanya banyak saudara seiman tersandung dengan teman segereja kemudian pindah gereja atau bahkan mundur meninggalkan Tuhan. Sayang, mereka merendahkan Tuhan yang sudah menetapkannya sebagai orang benar dan dipilih oleh-Nya.

Sejarah menuliskan pengalaman Daud yang menjadi kesaksian hidup nyata serta dapat dipercaya yaitu dia membutuhkan pertolongan Tuhan karena tidak kuat menghadapi masalah dengan kekuatan sendiri. Dia berseru, “Ya Allah pujianku, janganlah berdiam diri!” (ay. 1)

Tentu secara manusiawi, Daud tidak tahan menerima fitnahan dan ejekan setiap hari dari mulut orang fasik dan penipu (ay. 2).

Introspeksi: mampukah kita bertahan dari rasa marah, tidak terima, takut, malu, sedih terhadap ejekan dan fitnahan yang terus menerus menyerang? Apa yang harus kita lakukan? Berserulah, “Allahku, janganlah berdiam diri tetapi tolonglah aku!” dan yakinlah Tuhan yang sudah membenarkan kita ada di mana pun (omnipresent) serta siap menyertai kita (imanuel) bahkan berada di dekat kita (imanen) dan siap mendengarkan seruan doa kita.

Berapa banyak kebencian dan fitnahan yang dilontarkan kepada Daud? “biarlah seorang pendakwa berdiri di sebelah kanannya...biarlah ia keluar sebagai orang bersalah...biarlah umurnya berkurang, biarlah jabatannya diambil orang lain. Biarlah anak-anaknya menjadi yatim..isterinya menjadi janda. Biarlah anak-anaknya mengembara tidak keruan dan mengemis....Biarlah penagih hutang menyita segala kepunyaannya..orang-orang menjarah hasil jerih payahnya...Biarlah dilenyapkan keturunannya..Biarlah kesalahan nenek moyangnya diingat-ingat di hadapan TUHAN....Biarlah itu selalu diperhatikan TUHAN supaya ingatan kepada mereka dilenyapkan dari bumi. Ia cinta kepada kutuk -- biarlah itu datang kepadanya; ia tidak suka kepada berkat -- biarlah itu menjauh dari padanya biarlah itu merembes seperti air ke dalam dirinya dan seperti minyak ke dalam tulang-tulangnya; biarlah itu baginya seperti pakaian yang dikenakannya ” (ay. 6-19)

Banyaknya “biarlah” mengandung fitnahan menunjukkan seringnya serangan ini dilakukan oleh orang fasik dan penipu kepada Daud. Siapa mereka? Mereka berada di sekitar Daud yang membuat Daud tidak nyaman.

Mulut orang fasik dan penipu ini mengaga mengeluarkan kata-kata fitnah menyerang Daud sementara mulut dan ucapan Daud dikuasai oleh Roh Tuhan (1 Sam. 16:13). Karena telah dipilih Tuhan dan diurapi oleh-Nya, Daud sadar harus menjaga diri dan yakin Tuhan tidak pernah meninggalkannya; itu sebabnya dia mampu berdiri teguh karena Tuhan ada besertanya.

Bagaimana Daud merespons tindakan orang-orang fasik dan penipu itu? “Biarlah semuanya itu dari pihak TUHAN menjadi upah orang yang mendakwa aku, dan upah orang-orang yang berkata-kata jahat terhadap aku." (ay. 20) 

Ternyata Daud menyerahkan masalah ini kepada Tuhan untuk pembalasan dan terjadi pembalikan situasi yang mana kutukan yang ditujukan kepada Daud malah berbalik kepada mereka.

Aplikasi: kita akan mampu berdiri tegak tidak mudah jatuh tersandung menghadapi segala macam ejekan dan fitnahan bila kita memercayakan diri kepada Tuhan yang berkuasa menolong kita bahkan mengadakan pembalasan bagi mereka yang menyakiti kita tanpa alasan jelas. Kita beroleh kekuatan dari Tuhan karena kita sudah ditebus dan dimiliki-Nya serta dikuasai Roh Kudus sehingga di mana pun kita berada, kita dibimbing, dipelihara dan dijamin oleh-Nya.

Orang benar boleh mengalami kesusahan dan penderitaan tetapi semua ini merupakan latihan agar kita mampu bertahan menghadapi pelbagai macam situasi-kondisi yang buruk di dunia ini oleh karena pembelaan dan perlindungan Tuhan.

Ketika menulis mazmur ini, Daud sudah melewati peristiwa buruk yang dialaminya dan beroleh kemenangan. Dengan demikian pengalamannya menjadi kesaksian hidup bahkan dikanonisasi menjadi Firman Tuhan untuk dipercaya sebagai kebenaran Firman.

Daud sempat menuntut keadilan karena merasa sudah berbuat kasih tetapi dibalas dengan kejahatan. Namun Daud mengembalikannya kepada Tuhan; alhasil, Daud beroleh kekuatan menghadapi kebencian dan tidak membalas kejahatan mereka.

Perlu diketahui Daud menerima pengalaman yang menyakitkan sejak dia dipilih dan diurapi Tuhan. Sebelumnya dia menggembalakan domba yang menuntut makanan rumput saja tetapi ketika dipanggil dan diurapi menjadi pemimpin dia menghadapi manusia yang memiliki aneka ragam karakter seperti: ada yang mengasihi sesama, ada juga pembenci, ada yang munafik, penipu namun ada pula yang jujur dst. Bahkan daud mengalami perkataan menyakitkan dari saudara-saudaranya sendiri (1 Sam. 17:28-29).

Aplikasi: kita menghadapi banyak hal yang tidak dapat dipahami dalam hidup ini namun hendaknya kita hidup layak di hadapan Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari kita menghadapi perkataan yang menyakitkan dari orang-orang dekat seperti: suami/istri terhadap pasangannya, orang tua dengan anak, dst. namun Tuhan memberi kekuatan untuk dapat menanggungnya dengan sabar. Untuk itu kita harus dewasa rohani dengan mengonsumsi makanan Firman yang sudah disediakan oleh Tuhan.

Hendaklah kita sadar bahwa Tuhan sudah menyatakan kasih-Nya kepada kita dan peristiwa buruk apa pun yang terjadi tidak mengurangi kasih-Nya kepada kita. Kita sudah diselamatkan dan dibenarkan oleh-Nya juga menjadi milik-Nya. Apa pun yang kita alami – cacian, hinaan, sandungan – mampu kita lalui oleh sebab ada kekuatan besar di dalam kasih setia Tuhan yang membela orang-orang benar. Amin.

  • Video Youtube Ibadah: