Shalom,
Hendaknya kita mempunyai hasrat dan kerinduan untuk senantiasa memuji serta memuliakan Tuhan yang telah menyelamatkan, membenarkan dan menguduskan kita.
Kali ini apa pesan penulis Mazmur 105? “Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati orang- orang yang mencari TUHAN! Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! (ay. 1-4)
Sudahkah kita mengenal Tuhan dan bersyukur kepada-Nya serta menyerukan Nama-Nya? Atau kita bersyukur kepada Tuhan hanya di dalam gereja kemudian di luar kita mengomel, menggerutu mempermalukan Nama Tuhan? Pemazmur juga mengajurkan untuk mencari TUHAN dan kekuatan-Nya, mencari wajah-Nya serta bermegah di dalam nama-Nya yang kudus.
Penulis pasti memahami lima kitab Musa karena membacanya berulang-ulang bahkan merangkum dalam tulisannya di Mazmur 105. Peristiwa apa yang diingat oleh pemazmur di era Pentateukh?
- Pemazmur mengingat perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan juga penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya (ay. 5).
Pemazmur mengingat peristiwa dipanggilnya Abram keluar dari negeri, sanak saudara dan rumah bapanya hingga tanah Kanaan dijanjikan menjadi milik pusaka kepada anak-anak Yakub (ay. 6-11).
- Perlindungan Allah terhadap nabi-nabi-Nya dari tangan orang jahat (ay. 12-15).
Suatu waktu Abram hampir kehilangan istrinya, Sarai, yang mau diambil oleh Firaun tetapi Allah membela mereka dan menyuruh Firaun mengembalikan Sarai kepada Abram (Kej. 12:14-19). Lain kali Abimelekh, raja Gerar, juga mengambil istri Abraham, Sara, tetapi lagi-lagi Allah menyuruh untuk mengembalikan kepada Abraham, nabi yang mendoakan Abimelekh supaya tetap hidup (Kej. 20:1-7). Bukankah Firman Tuhan menegaskan, “Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku!" (ay. 15) Ternyata Abraham diakui sebagai nabi oleh Allah.
- Diutusnya Yusuf ke Mesir untuk mengatasi masa kelaparan (ay. 16-23).
Atas seizin Tuhan, Yusuf (17 tahun) dijual menjadi budak oleh kakak-kakaknya dan dipenjara karena fitnah hingga ada batas waktunya Tuhan mengangkat Yusuf (30 tahun) menjadi penguasa kedua setelah Firaun (Kej. 41:39-44) walau sempat dilupakan oleh pegawai Firaun yang pernah ditolongnya (Kej. 40:23).
Sangat dapat dimaklumi kalau kita kecewa kepada orang-orang yang telah kita tolong tetapi kalau kita kecewa kepada Tuhan, ini menandakan kita tidak mengenal Dia dengan dekat sebab sesungguhnya kita senantiasa berada dalam perhatian, perlindungan dan berkat dari Allah yang kita sembah.
Yakub sudah tua (130 tahun – Kej. 47:9) ketika bertemu Firaun dan tinggal di Mesir tepatnya di Gosyen (Kej. 46:34). Walau tahun-tahun hidupnya buruk, Yakub/Israel masih memberkati Firaun (ay. 10). Sebagai pendatang dan mengajak semua keluarganya pindah ke Mesir, Yakub dikirim Allah datang ke Mesir menjadi berkat untuk menentukan masa depan yang baik di Mesir juga seluruh dunia saat itu. Tuhan membuat umat- Nya, orang Israel, berkembang cepat dan makin kuat sehingga Firaun baru yang tidak mengenal Yusuf menjadi takut (Kel. 1:7-10).
Aplikasi: kita tidak perlu harus menjadi kaya terlebih dahulu untuk dapat menjadi berkat bagi sesama atau setelah berkuasa baru memberi perintah. Kepedulian manusia ada batasnya selama masih dikenal tetapi Tuhan yang setia tidak pernah meninggalkan apa pun keadaan kita.
- TUHAN memberkati umat-Nya dan menjadikannya lebih kuat dari para lawannya serta diubah-Nya hati mereka (lawan) untuk membenci umat-Nya (ay. 24-25).
Jelas, kalau kita “subur” bukan karena kita setia, kerja keras dan pintar tetapi karena Allah yang memberkati. Bukankah Allah memberkati Adam dan Hawa tetapi Ia pula yang membuat Adam bersusah payah mencari rezeki (Kej. 1:28; 3:17)? Tuhan pula yang menjadikan Yakub/Israel kuat dari para lawannya padahal dia hanyalah seorang gembala yang dipandang hina oleh orang-orang Mesir.
Perhatikan, Allah membentuk hati manusia, Ia dapat pula membalikkan hati baik menjadi hati yang membenci seperti terjadi pada jemaat Galatia yang awalnya menyambut Rasul Paulus seperti malaikat Allah saat dia sakit tetapi kemudian menjadi musuh karena mengatakan kebenaran (Gal. 4:13-16). Apakah kita tetap setia dengan kebenaran Firman Allah atau mencari “Firman” yang mengenakkan telinga?
Allah membuat hati Firaun mengeras (Kel. 7:3) sehingga dia membenci bangsa Israel begitu rupa sampai rencana Allah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Allah pula yang mengutus Musa, hamba-Nya dan Harun yang dipilih-Nya untuk mengadakan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat hingga kematian anak sulung (10 tulah) di Mesir (ay.26-36).
Aplikasi: Tuhan mampu memberikan berkat sepenuhnya melalui pengurbanan Putra Tunggal-Nya, Yesus, sehingga kita tidak perlu takut. Allah tidak pernah tebang pilih seperti yang kita persepsikan hasil dari perasaan kita yang ditandai dosa. Kita harus mengerti bahwa perasaan dan hasrat Allah ialah keinginan penyelamatan bahkan penyempurnaan di langit bumi baru di dalam kota Yerusalem baru. Hasrat Allah itu baik nan suci jauh berbeda dengan hasrat manusia yang labil – kalau senang, hasratnya bagus; kalau tidak senang, hasratnya jelek.
- Allah menuntun umat-Nya keluar membawa emas dan perak tanpa halangan dan orang Mesir ketakutan (ay. 37-38).
Saat orang Israel keluar dari Mesir, bangsa Mesir bermurah hati menyerahkan emas, perak, kain-kain yang diminta oleh orang Israel (Kel. 12:35-36). Mereka keluar dari perbudakan Mesir tanpa halangan bahkan Firaun menyuruh mereka pergi dan orang Mesir ketakutan menghadapi mereka.
Bagi kita sekarang, dunia takut terhadap orang Kristen, bukan sebaliknya, dan kita harus mampu menghancurkannya dalam Nama Yesus. Tahukah dunia membenci kita sebab Yesus telah memilih kita dari dunia (Yoh. 15:19)? Bila kita bersahabat dengan dunia, dunia akan mengasihi kita tetapi bila kita milik-Nya, dunia akan membenci kita. Buktinya Yesus disalib oleh sebab kebencian; demikian pula yang dialami oleh para rasul dan martir.
- Perlindungan dan pemeliharaan umat-Nya di padang gurun (ay. 39-41).
Allah membentangkan awan menjadi tudung menghadapi panas teriknya matahari dan api untuk menerangi gelapnya malam. Ia juga menyediakan Manna, burung puyuh dan air yang diminta oleh bangsa Israel.
- TUHAN melakukan semua ini sebab Ia ingat akan janji-Nya kepada Abraham, hamba-Nya (ay. 42-45).
Tuhan memberi umat-Nya negeri-negeri bangsa kafir (the lands of the Gentiles) dan memiliki hasil jerih payah suku-suku bangsa agar supaya mereka tetap mengikuti ketetapan-Nya dan memegang segala pengajaran-Nya.
Marilah kita senantiasa mengingat perbuatan-perbuatan ajaib yang Tuhan lakukan dalam kehidupan kita terutama karya keselamatan yang membebaskan kita dari hukuman mati kekal. Untuk itu hendaknya kita tak henti-hentinya mengucap syukur kepada-Nya yang mengasihi kita selamanya. Amin.