• TINGGIKAN TUHAN YANG MAHAKUDUS (JOHOR)
  • Mazmur 99
  • Johor
  • 2024-07-14
  • Pdm. Sukarjo Sutioso
  • https://gkga-sby.org/mobile/ibadah-umum/1603-tinggikan-tuhan-yang-mahakudus-2
  • Video Ibadah: KLIK DISINI
tinggikan-tuhan-yang-maha-kudus

Shalom,

Hari ini kita merenungkan Firman Tuhan yang terdapat dalam Mazmur 99 bertemakan “Tinggikan Tuhan yang Mahakudus”.

Pemazmur mengajak kita untuk meninggikan Tuhan yang mahakudus hingga dua kali (ay. 5, 9) dan tiga kali mengatakan “kuduslah Ia”. Apa arti kata “kudus”? Kudus artinya dipisahkan, dikhususkan. Kata “kudus” pertama kali disebut setelah Allah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya di hari ketujuh (Sabat). Ia kemudian memberkati dan menguduskan hari itu (Kej. 2:1-4). Bagi kita sekarang umat Kristen di seluruh dunia beribadah pada hari Minggu dan Tuhan memberkatinya. Negara kita, Indonesia, juga menyediakan hari Minggu sebagai hari libur sehingga kita mempunyai waktu dan kesempatan untuk beribadah. Kalau Tuhan mahakudus, ini berarti Tuhan dipisahkan tidak boleh disamakan dengan ilah-ilah lain. Ia betul-betul khusus dan spesifik. Selain dipisahkan, arti umum dari “kudus” adalah suci, mulia. Jadi, ketika beribadah, kita menyiapkan diri datang khusus kepada Tuhan yang mahakudus untuk diberkati oleh-Nya; bukan beribadah sekadar seremonial memenuhi peraturan gereja dan liturgi.

Ketika mendengar kehebatan seseorang, biasanya kita meninggikan dan mengagungkannya; terlebih lagi terhadap Tuhan, Pencipta alam semesta. Siapakah Tuhan yang mahakudus ini?

  • Ia adalah Raja yang mahabesar dan mahatinggi (ay.1-3)

Tuhan itu Raja yang membuat bangsa-bangsa gemetar dan Ia mahatinggi mengatasi segala bangsa. Di era Musa, Ia hadir di antara kerub di atas Tabut Perjanjian (Kel. 25:22).

Ketika bangsa Israel dilepaskan dari kejaran Firaun dan pasukan tentaranya, Musa merayakan kemenangan kemudian bersama bangsa Israel menyanyikan nyanyian syukur kepada Tuhan yang mahabesar nan mahatinggi (Kel. 15:1-17). Mesir menjadi negara hebat apalagi saat dunia dilanda kelaparan. Bangsa-bangsa datang ke Mesir meminta bantuan bahkan menyerahkan tanah-tanahnya untuk dikuasai Mesir. Setelah Yusuf mati, Firaun baru (tidak mengenal Yusuf) menindas bangsa Israel yang makin hari makin berjumlah banyak (Kel. 1:8-16) hingga orang Israel tidak tahan dan berseru kepada Tuhan. Karena janji setia-Nya kepada Abraham, Tuhan dengan kuasa-Nya yang luar biasa menurunkan sepuluh tulah kepada Mesir dan akhirnya bangsa Israel diizinkan pergi. Namun dalam perjalanan, Firaun tidak tinggal diam. Bersama tentaranya, dia mengejar orang Israel hingga peristiwa tenggelamnya mereka di Laut Teberau oleh karena campur tangan Tuhan yang mahakuasa. Jelas, Tuhan membuat bangsa Mesir yang hebat pun gemetar.

Dalam nyanyiannya Musa menyatakan bahwa tiada allah seperti Tuhan yang mulia dan menakutkan karena perbuatan-Nya yang masyhur dan ajaib (Kel. 15:11). Bangsa Israel mengalami pertolongan dahsyat yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia siapa pun termasuk Musa.

Daud juga mengalami pertolongan Tuhan sehingga mampu mengalahkan Goliat, membuat Raja Saul iri (1 Sam. 18:6-9). Dia juga berhasil memukul kalah orang Filistin dan menyanyikan nyanyian syukur setelah Tabut Allah dipindahkan ke Yerusalem (1 Taw. 16:7-12). Walau Daud dipuji-puji oleh rakyatnya dan kehebatannya melebihi Raja Saul, dalam nyanyiannya dia menyatakan agar bermegah di dalam Nama-Nya yang kudus dan mencari Tuhan juga kekuatanNya serta megingat perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.

Introspeksi: sudahkah kita menyanyikan syukur bagi Tuhan yang besar dan dahsyat? Kita harus bersyukur masih boleh beribadah kepada Tuhan sementara dunia makin kacau dan beberapa negara dilanda peperangan memperebutkan perkara duniawi seperti batas wilayah, kekuasaan dll. Marilah kita menggunakan kesempatan dan waktu untuk beribadah beroleh pengalaman yang indah bersama-Nya. Kemudian kita memperkenalkan Tuhan kepada orang-orang sekitar yang belum mengenal Dia dan menceritakan kehebatan perbuatan-Nya.

  • Ia mencintai keadilan dan hukum (ay. 4-5).

Selain Raja yang hebat dan kuat, Tuhan juga mencintai hukum dan menegakkan kebenaran serta keadilan.

Kita tahu banyak instansi dan profesi penegak hukum dibentuk untuk menjalankan hukum demi tercapainya suatu keadilan. Mereka diambil sumpahnya supaya menjunjung tinggi supremasi hukum dan menegakkan keadilan seadil-adilnya. Namun kenyataannya keadilan manusia tidaklah jelas karena adanya kepentingan dan keuntungan institusi maupun pribadi. Jauh berbeda dengan tindakan Tuhan yang bersikap adil dan benar. Ia tidak akan pernah melanggar ketetapan-ketetapan hukum yang telah dibuat-Nya. Keadilan-Nya dinyatakan dengan mencintai kebenaran dan membenci kefasikan (Mzm. 11:4,7).

Perhatikan, Tuhan yang mahaadil akan menghakimi dan menjatuhkan hukuman atas setiap pelanggaran dosa (Why. 16:5). Bagaimana dengan kita yang berdosa sejak semula (Rm. 3:23) akibat kejatuhan manusia pertama yang melanggar perintah Tuhan (Kej. 3)? Oleh karena kasih-Nya, Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (mati disalib) supaya siapa pun yang percaya kepada-Nya akan beroleh hidup kekal (Yoh. 3:16). Salib Kristus menyelesaikan hukuman dosa kita; Ia menunjukkan keadilan-Nya dengan membenarkan orang yang percaya kepada-Nya (Rm. 3:24-26). Dengan demikian kita berpengharapan setelah diampuni dan dikuduskan oleh-Nya untuk satu kali kelak bertemu muka dengan muka dengan Tuhan yang mahakudus.

  • Ia Penjawab doa (ay. 6-9).

Memang Tuhan itu Penjawab doa tetapi doa macam apa yang dijawab? Pemazmur menuliskan Musa, Harun dan Samuel berseru kepada Tuhan dan Ia menjawab doa mereka. Tuhan juga menjawab doa orang-orang yang berpegang kepada peringatan dan ketetapan yang dibuat oleh-Nya (Ul. 4:5-6).

Musa berulang-ulang mengingatkan bangsanya supaya melakukan peraturan dan perintah Tuhan dengan setia khususnya hukum pertama dan kedua tentang larangan menyembah allah lain juga menyembah patung (buatan manusia) sebab bangsa-bangsa lain yang dikalahkan Tuhan menyembah berhala, dewa, patung, pohon, gunung dll. Mereka tidak menyembah Tuhan Allah yang menciptakan alam semesta tetapi malah menyembah patung-patung buatan manusia yang tidak dapat bicara atau mendengar atau makan atau mencium (Ul. 4:28; Yer. 10:5).

Kita boleh berbahagia karena Tuhan yang bersemayam di tempat tinggi nan kudus juga ada bersama dengan orang yang remuk dan rendah hati (Yes. 57:15). Ia menjawab doa pemungut cukai yang merendahkan diri di hadapan-Nya tetapi menolak doa orang Farisi yang meninggikan diri (Luk. 18:10-14).

Aplikasi: berserulah dengan kerendahan hati kepada Tuhan yang berkuasa menjawab doa orang yang melakukan perintah Firman-Nya. Ingat, Tuhan datang kepada orang yang remuk hati dan menghargai darah Yesus yang tercurah untuk menebus semua dosanya.

Hendaknya kita meninggikan Tuhan yang mahakudus sebab Ia adalah Raja yang membuat bangsa-bangsa gemetar oleh karena perbuatan-perbuatan-nya yang ajaib. Ia juga Hakim yang mencintai hukum dan keadilan; oleh sebab itu hendaknya kita hidup dalam kebenaran dan kekudusan agar terhindar dari hukuman terakhir di penghakiman nanti. Tak ketinggalan Ia menjawab doa yang kita panjatkan penuh rendah hati dan ucapan syukur sehingga kita mempunyai pengharapan akan masa depan yakni hidup kekal bersama-Nya di dalam Kerajaan-Nya selama-lamanya. Amin.

  • Video Youtube Ibadah: