• MENYAMBUT PENGHAKIMAN DENGAN SUKACITA (JOHOR)
  • Mazmur 96
  • Johor
  • 2024-06-23
  • Pdt. Paulus Budiono
  • https://gkga-sby.org/mobile/ibadah-umum/1591-menyambut-penghakiman-dengan-sukacita-2
  • Video Ibadah: KLIK DISINI

Shalom,

Bagaimana perasaan seseorang ketika menghadapi penghakiman? Apakah penuh sukacita? Atau malah gemetar ketakutan ketika dicerca banyak pertanyaan oleh jaksa dan hakim di pengadilan?

Kalau begitu bagaimana kita menyambut penghakiman yang akan datang? “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!...sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.” (ay. 1, 13)

Jadi penghakiman akan menimpa bumi, dunia dan bangsa-bangsa. Bumi tempat kita tinggal diciptakan oleh Allah dan kita menjadi penghuni di dalamnya sementara dunia ini sudah dirusak oleh manusia.

Siapa yang menghakimi? Mempelai Pria Surga. Siapkah kita ketika Ia datang untuk menjemput mempelai-Nya sekaligus menghakimi untuk melihat seberapa jauh kesiapan kita menyambut Dia?

Apa yang harus kita lakukan dalam menyambut kedatangan Tuhan? Menyanyikan nyanyian baru. Untuk itu pastikan ketika menghadapi penghakiman, kita sudah bebas total.

Haruskah kita ikut diadili? Manusia ditetapkan mati hanya satu kali kemudian dihakimi. Kristus juga satu kali saja mati mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka (Ibr. 9:27-28). Jelas keselamatan merupakan anugerah semata dari Tuhan, manusia tidak dapat membelinya dengan apa pun – kekuatan, kepandaian, kekayaan dst.

Aplikasi: walau kita sedang berada di dunia, kita bukan milik dunia (Yo. 15:19) dan kita akan mendiami bumi dan langit baru itulah Yerusalem baru (Why. 21:1-3). Itu sebabnya jangan mengasihi dunia karena tabiat-tabiat dunia akan lengket pada kita dan kasih Bapa tidak ada di dalam kita (1 Yoh. 2:15).

Ingat dunia dan semua yang ada di dalamnya – keinginan mata, keinginan daging, keangkuhan hidup (ay. 16) – akan diadili. Demikian pula Tuhan akan menghakimi bangsa-bangsa siapa pun dan di mana pun tanpa terkecuali. Waspada, banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih (Mat. 22:14).

Ternyata kedatangan Tuhan telah dinubuatkan ribuan tahun lalu oleh keturunan Adam, tertulis dalam Yudas 1:14- 15, “Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan.” Saat itu belum ada banyak bangsa juga tidak ada gereja tetapi Henokh dipenuhi Roh Allah dan bernubuat. Perhatikan, Henokh sudah ada sebelum Musa menulis Pentateukh. Bahkan Henokh (365 tahun) diangkat oleh Allah karena hidup bergaul dengan- Nya (Kej. 5:22-24).

Perlu diketahui ayat demi ayat dalam Alkitab selalu berkaitan satu sama lain, contoh: Mazmur 96:13 (dalam Perjanjian Lama), Yudas 1:14-15 (dalam Perjanjian Baru) menuliskan tentang kedatangan Tuhan.

Introspeksi: bagaimana dengan perbuatan yang kita lakukan dan tutur kata yang kita ucapkan selama hidup di dunia ini? Ingat, semua dicatat dan tidak ada sesuatu pun tersembunyi di hadapan Tuhan untuk satu kali kelak dihakimi oleh-Nya yang duduk di atas takhta putih (Why. 20:11-13). Bila demikian, apakah kita dapat berdiam diri dan puas dengan keselamatan diri sendiri tanpa peduli dengan keluarga dan teman yang masih belum mengenal Tuhan? Hati-hati, bila kita tidak memperingatkan mereka yang berbuat jahat agar bertobat, mereka akan binasa dalam kesalahannya tetapi kita bertanggung jawab atas nyawanya (Yeh. 33:8-9).

Apa yang dilakukan oleh mereka yang belum/tidak mengenal Tuhan? Yudas 1:16 menuliskan, “Mereka itu orang- orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.”

Kita berkewajiban melaksanakan amanat agung Tuhan yakni memberitakan Injil ke segala penjuru (Mrk. 16:20), menjadikan semua bangsa murid-Nya dan membaptis mereka dalam Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Mat. 28;19-20).

Lebih lanjut apa nasihat Yudas, saudara Yesus? “Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus  bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.” (Yud. 1:17, 20-23)

Masihkah kita menjaga jarak dengan mereka yang hidup dalam dosa dan yang tidak mengenal Tuhan karena takut terkontaminasi dengan dosanya? Kita yang sudah disucikan oleh darah Kristus tidak perlu takut kepada mereka. Ilustrasi: lilin tidak akan berguna banyak jika berada di tengah lilin-lilin lain yang bersinar terang. Namun sekecil apa pun lilin tersebut bila dinyalakan di ruangan gelap, dia akan sangat berguna menerangi orang agar tidak tersandung. Tuhan dapat memakai kita untuk menangkap jiwa yang terhilang di mana pun dan kapan pun.

Paulus mengakui dia paling berdosa di antara orang berdosa (1 Tim. 1:15). Setelah bertobat, dia dijauhi oleh orang-orang Farisi dan Yahudi tetapi dicintai oleh bangsa-bangsa kafir. Dia kemudian menulis surat-surat yang ditujukan kepada jemaat Roma, Korintus, Efesus dll. agar orang-orang kafir diselamatkan. Demikian pula dengan Yudas, adik Yesus, yang sebelumnya tidak percaya kepada kakaknya (Mrk. 3:21) berubah dan merendahkan diri serta mengaku sebagai hamba Yesus Kristus. Apa katanya di akhir tulisannya, ‘Bagi Dia yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.” Tahukah kata “amin” yang sering kita ucapkan menunjuk pada Nama Yesus sendiri?

Sekarang apa yang dimaksud dengan “nyanyikanlah nyanyian baru”?

  • Mazmur 33:3-5 menuliskan, “Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai! Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.”
  • Mazmur 40:4, “Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah ”
  • Mazmur 96:1-2, “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.”
  • Mazmur 96:3-8 menuliskan isi dari nyanyian baru, “Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa tetapi TUHANlah yang menjadikan langit. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya. Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya! “
  • Wahyu 5:9-10, “Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah- Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah kita dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
  • Wahyu 14:1-3 menuliskan, “Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama- sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa- Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.”
  • Wahyu 15:1-4, “Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir karena dengan itu berakhirlah murka Allah. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan Pada mereka ada kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."

Terbukti nyanyian baru ini tidak lekang waktu dan dinyanyikan setiap saat dari hari ke hari bukan sekadar berupa melodi tetapi melalui sikap, tutur kata, cara pandang yang selalu mengagungkan Dia dan keselamatan yang kita peroleh dari-Nya. Nyanyian baru ini berbicara tentang kesucian, Tabernakel tempat kediaman-Nya, kurban Kristus dan kita ditebus oleh darah Anak Domba juga tentang tahbisan imam-imam.

Kita tidak perlu takut menyambut penghakiman saat Tuhan datang sebab kita telah disucikan oleh kurban Kristus, darah Anak Domba, juga oleh Firman-Nya berdampak hidup kita diubahkan melalui perilaku dan tutur kata kita yang menjadi kesaksian bagi orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian Nama Tuhan makin dipermuliakan. Amin.

  • Video Youtube Ibadah: