• GEMBALA BERINTEGRITAS
  • Mazmur 78
  • Lemah Putro
  • 2024-02-18
  • Pdm. Jusuf Wibisono
  • https://gkga-sby.org/mobile/ibadah-umum/1525-gembala-berintegritas
  • Video Ibadah: KLIK DISINI
gemabala_berintegritas

Shalom,

Kita menyembah dan mengagungkan Bapa Surgawi di dalam Yesus Kristus oleh sebab anugerah-Nya yang luar biasa sehingga kita dapat beribadah dan mengerti Firman yang diberitakan kepada kita.

Hendaknya kita siap membuka hati selebar-lebarnya untuk menerima berkat Firman yang terdapat di Mazmur 78. Hidup ini bagaikan tanaman yang tak berdaya menghadapi dunia yang ganas ini sehingga perlu disiram oleh air Surgawi agar tidak lunglai tetapi tetap segar dan kuat karena berada di tempat berair. Kita kuat oleh sebab siraman kasih Allah, Firman dan Roh Kudus-Nya.

Berkat siraman Firman Allah apa yang kita terima hari ini menurut Mazmur 78?

  • Tuhan adalah Gembala penyayang.

“…Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala…yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami…kami akan ceritakan kepada angkatan kemudian puji- pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan- Nya…supaya anak-anak yang akan lahir kelak bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah tetapi memegang perintah-perintah-Nya; dan jangan seperti nenek moyang mereka, angkatan pendurhaka dan pemberontak….mereka terus berbuat dosa terhadap Dia…mereka mencobai Allah dalam hati mereka…Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?...sanggupkah Ia menyediakan memberikan roti atau menyediakan daging bagi umat-Nya?...mendengar hal itu, TUHAN gemas, api menyala menimpa Yakub bahkan murka bergejolak menimpa Israel sebab mereka tidak percaya kepada Allah dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya….Hati mereka tidak tetap pada pada Dia dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya. Tetapi Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka….Ia ingat bahwa mereka itu daging, angin yang berlalu yang tidak akan kembali….” (ay. 1-41)

Amsal adalah kumpulan hikmat dan orang yang takut kepada Tuhan adalah permulaan hikmat (Ams. 1:7). Apa penyebab seseorang tidak mengerti Firman Allah sehingga menjadi teka teki baginya? “Mereka itu daging’ (ay. 39) karena manusia itu adalah daging (Kej. 6:3). Apa yang diperbuat oleh manusia daging? Justru berbuat yang tidak dihendaki dan yang dibenci (Rm. 7:14-15). Ironis, justru manusia berbuat yang tidak disukai Tuhan karena dia dikuasai oleh hawa nafsu. Oleh sebab itu bukalah telinga lebar-lebar untuk mendengarkan Firman Tuhan agar kita mampu melakukan kehendak-Nya sebab Firman-Nya berkuasa memperbarui hidup kita..

Tuhan, Gembala Agung, menuntun domba-domba-Nya ke rumput yang hijau; jangan berjalan menurut mau kita sendiri nanti kita tersesat (Yes. 53:6). Sebaliknya, hendaknya kita kembali kepada Gembala dan Pemelihara jiwa kita (1 Ptr. 2:25). Jangan beribadah sia-sia hanya sekadar memenuhi peraturan agamawi! Kita memohon air jernih tercurah dari takhta Allah dan takhta Anak Domba yang menyegarkan dan menghasilkan buah (Why. 22:1-2).

Percayalah kita akan mengalami mukjizat keubahan seperti mukjizat air menjadi anggur di pesta perkawinan di Kana (Yoh. 2:1:11) bila kita menyediakan bejana hidup kita yang kosong ini diisi dan diubah oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita (Rm. 8:11). Air (Roh kudus) yang jernih itu membasahi kehidupan kita dan memenuhi hati kita. Jangan membiarkan hati tetap kosong karena Firman Tuhan akan menjadi teka-teki! Roh Kudus berkuasa memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran Firman (Yoh. 16:13).

Yesus memberikan perumpamaan penabur benih yang jatuh di empat tempat berbeda:

  • Matius 13 :23 → jatuh di tanah baik ialah orang mendengar Firman lalu mengerti dan berbuah ada yang 100 lipat, 60 lipat, 30 lipat. Hati yang keras diubah dan diperbaiki oleh Firman Tuhan juga oleh (air) Roh Kudus dari tempat mahatinggi.
  • Markus 4:20 → jatuh di tanah baik ialah orang yang mendengar Firman menyambut (accept = menerima) Firman itu lalu berbuah ada yang 30 kali lipat, 60 kali lipat, 100 kali lipat.
  • Lukas 8:15 → jatuh di tanah baik ialah orang yang setelah mendengar Firman lalu menyimpannya dalam hati yang baik mengeluarkan buah dalam ketekunan.

Kenyataannya manusia tidak dapat memperbaiki diri sendiri; Roh Kudus membimbing kita untuk mengerti, menerima dan menyimpan Firman Tuhan dalam hati (yang baik) menghasilkan buah berlipat ganda. Waspada kalau hati tidak mau diperbaiki, Firman Tuhan akan menjadi teka-teki. Sungguh merupakan kasih karunia kalau Yesus memberikan rahasia Kerajaan Allah kepada murid-murid-Nya sementara kepada orang luar disampaikan dalam bentuk perumpamaan sehingga mereka tetap tidak mengerti walau melihat dan mendengar (Mrk. 4:11- 12).

Maukah kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani? Kalau kita mau berbalik dan bertobat, kita akan disembuhkan dari kebutaan dan ketulian (Kis. 28:27)? Sebelum bertobat serta mengalami kelahiran baru, Nikodemus tidak dapat melihat Kerajaan Allah walau dia orang Farisi dan pemimpin agama Yahudi (Yoh. 3:1,3). Ternyata pandai tentang Alkitab tetapi hanya sebatas pengetahuan saja tidak dapat mengubah hidup seseorang sehingga dia tidak dapat melihat apalagi masuk Kerajaan Allah. Jadi Firman Tuhan bukan untuk memperkaya pengetahuan tetapi untuk dimengerti, diterima dan disimpan dalam hati sehingga kita siap memperkatakannya saat menghadapi kuasa kegelapan seperti dialami oleh Yesus saat dicobai oleh Iblis.

Tahukah orang yang suka merenungkan Firman Tuhan bagaikan pohon yang ditanam di tepi aliran air dan apa saja yang diperbuatnya akan berhasil (Mzm. 1:2-3)? Perenungan Firman Tuhan siang malam menjadi pengalaman keubahan hidup. Dan hanya oleh kasih karunia kita dibenarkan karena iman/percaya untuk menerima kemuliaan Allah (Rm. 5:1-2).

Aplikasi: kita perlu memiliki hati yang lembut, tidak boleh tetap mengeraskan hati agar dapat mengerti, menerima dan menyimpan Firman Allah yang mampu mengubahkan hidup kita. Waspada, sikap keras hati tidak mau dinasehati Firman Tuhan bahkan mencari jalan sendiri sangatlah menyakitkan hati Tuhan, membuat- Nya gemas dan marah.

  • Tuhan adalah Gembala berintegritas.

Sebagai Gembala berintegritas, Ia bertanggung jawab dan penuh wibawa memberikan Firman-Nya bagi kita, umat yang dikasihi-Nya, supaya kita berbahagia.

Kita berbahagia bukan karena berkat uang, kesehatan, kedudukan tinggi dst. tetapi karena mengerti Firman- Nya sehingga kita hidup benar menuju pada hidup kudus tak bercela – tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Hidup kita dikuasai Roh Kudus dan diberi hati baru yang taat sehingga kita dimampukan berbuat sesuatu menurut kehendak Tuhan (Yeh. 36:25-27). Awalnya Musa dengan kepandaian dan kekuatannya sendiri malah membunuh orang Mesir tetapi dia kemudian “disingkirkan” ke tempat penggembalaan di Median selama 40 tahun untuk dibentuk hatinya menjadi lembut sebelum diutus menjadi pemimpin bangsa Israel.

Sungguh merupakan kasih karunia kalau hati kita yang keras diubah menjadi lembut dan kita berpakaian belas kasih, kemurahan, rendah hati, sabar sehingga dapat menerima dan melakukan Firman Tuhan.

Ingat, keubahan hidup terjadi bukan karena usaha kita sebab kita diselamatkan oleh-Nya saat kita masih dalam kondisi berdosa (Ef. 8-9). Oleh sebab itu kita tidak perlu berbangga diri apalagi sombong; sebaliknya biarlah kita makin kecil seperti pengakuan Yohanes Pembaptis (Yoh. 3:30).

Ciri-ciri orang yang hidupnya dipenuhi Roh Kudus ialah:

  • Rendah hati. Rasul Yohanes tersungkur seperti orang mati di depan kaki-Nya ketika melihat Tuhan (Why. 1:17-18). Kita mematikan pikiran dan perasaan kita seperti telah dilakukan Yesus hingga Ia mati
  • Memiliki Firman Tuhan untuk diberitakan kepada orang lain seperti Rasul Yohanes yang menderita di Pulau Patmos oleh sebab Firman Allah dan ketika dikuasai Roh Kudus dia menulis kitab untuk disampaikan kepada 7 jemaat (Why. 1:9-11).
  • Dapat dipercaya seperti Musa dipercaya menjadi pemimpin bangsa Israel; Nuh dipercaya membuat bahtera sebab dia hidup benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya (Kej. 6:8-9,22).

Sungguh kita sangat berbahagia memiliki Tuhan, Gembala penyayang juga berintegritas sehingga kita aman bersama-Nya walau menuruni lembah (problem) yang curam maupun mendaki bukit yang tinggi untuk dituntun ke padang rumput hijau yang tenang bersama-Nya selamanya. Amin.