• KEHADIRAN RAJA YANG BERKEADILAN (2)
  • Mazmur 72
  • Lemah Putro
  • 2023-12-24
  • Pdt. Paulus Budiono
  • https://gkga-sby.org/mobile/ibadah-umum/1491-kehadiran-raja-yang-berkeadilan-2
  • Video Ibadah: KLIK DISINI
Kehadiran Raja yang Berkeadilan (2)

Shalom,

Hendaknya damai sejahtera tetap meliputi kita seusai merayakan ibadah natal bersama di gereja. Kita memperingati bagaimana Logos berinkarnasi menjadi manusia Yesus untuk menyelamatkan manusia berdosa yang berakhir dengan penderitaan kematian-Nya di kayu salib untuk bangkit membenarkan kita.

Juga sebagai rakyat Indonesia, kita wajib mendoakan pemerintah dan presiden kita apalagi menjelang Pemilu, 14 Februari 2024 yang makin dekat. Bukankah kita merasa aman karena Yesus adalah Raja kita? Ia adalah Raja di atas segala raja dan Tuan segala tuan. Dan percayakah kita juga raja? Buktinya Kitab Wahyu yang ditulis oleh Rasul Yohanes dan diilhami oleh Roh Kudus mengatakan, “…yang berkuasa atas raja-raja bumi ini…yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam (has made us kings and priests) bagi Allah, Bapa-Nya (Why. 1:4- 6)…Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam (and have made us kings and priests) bagi Allah kita….( Why. 5:8-10)…dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama- sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun (Why. 20:4-5)….dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya (Why. 22:1-5).”

Di era Perjanjian Lama banyak raja memerintah termasuk Raja Daud dan Raja Salomo, di era sekarang masih ada beberapa negara yang diperintah oleh raja atau ratu seperti di Belanda, Inggris, Swedia, Brunei dll. Raja/ratu tersebut mempunyai kekuasaan tertinggi tetapi ada yang lebih berkuasa dari semua raja di bumi itulah Yesus. Ia adalah Raja segala raja dan kita juga akan menjadi raja yang memerintah bersama-Nya.

Umumnya kita merayakan Natal dengan berita malaikat mengumumkan kesukaan besar kepada para gembala yang ketakutan bahwa telah lahir Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud (Luk. 2:9-11). Malaikat tidak menyebutkan terang-terangan kedudukan bayi Yesus sebagai Raja. Kemudian para gembala pergi ke Betlehem menjumpai bayi Yesus sedang berbaring di palungan.

Siapa yang dimaksud dengan Juru Selamat itu? Bhs. Ibrani: Jehoshua = the LORD saved; disebut pula Kristus = Mesias

= yang diurapi. Jadi, Yesus yang lahir adalah Juru Selamat dan Raja yang diurapi.

(Remaja) Maria, ibu Yesus, yang mendengar berita dari para gembala tentang (bayi) Yesus tidak berbicara apa-apa tetapi menyimpan segala perkara di dalam hatinya dan merenungkannya.

Waktu berlalu dan setelah ± 2 tahun muncul berita yang membuat Herodes terkejut dan ketakutan karena datangnya orang-orang Majus ke Yerusalem mencari raja orang Yahudi yang baru dilahirkan (Mat. 2:2-3). Mereka melihat bintang- Nya di Timur dan mau menyembah Dia.

Muncullah sifat licik dan iri hati dari Herodes yang mau membunuh Yesus karena merasa terancam kedudukannya. Dia kemudian mengumpulkan semua imam kepala dan ahli Taurat untuk memberitahukan di mana Mesias dilahirkan (Mat. 2:4). Mereka menjawab di Betlehem seperti telah tertulis dalam kitab nabi (ay. 5-6). Terbukti Alkitab itu lengkap, Kitab Perjanjian Lama telah menubuatkan tentang kelahiran Seseorang yang akan menggembalakan umat Israel (Mik. 5:1). Mendengar jawaban mereka, Herodes makin kecut hatinya. Apa yang dilakukannya? Dia meminta orang-orang Majus memberitahu dia kalau mereka sudah menemukan (anak) Yesus karena dia mau menyembah-Nya (ay. 8).

Perhatikan, kelahiran (bayi) Yesus di Betlehem tidak mendapat penolakan tetapi dua tahun kemudian (anak) Yesus ditolak oleh Herodes yang memerintahkan membunuh semua anak berumur 2 tahun ke bawah (ay. 16).

Introspeksi: apakah kita menerima Yesus sebagai Raja atau menolak-Nya? Siapa yang menolak Yesus? Dunia menolak- Nya; jika kita mengasihi Dia, dunia juga akan membenci kita (Yoh. 15:18). Apakah kita mau menjadi raja? Konsekuensinya kita dihujat, ditolak oleh dunia dan menghadapi banyak rintangan serta tantangan.

Ironis, ahli Taurat dan kepala imam yang hafal tentang Kitab Suci mengetahui tempat Yesus berada tetapi hanya orang Majus yang menemui dan menyembah Yesus.

Siapa penulis Mazmur 72? Bukan Salomo tetapi Daud, terbukti ayat 20 mengatakan, “Sekianlah doa-doa Daud bin Isai.” Sebagai raja di kalangan Yehuda, Daud mengetahui adanya peraturan-peraturan yang sangat ketat tetapi mengandung jaminan perlindungan sempurna dari Allah Tritunggal. Apa doa permohonan Raja Daud kepada Allah yang tertuang dalam tulisannya di Mazmur 72 ini? Dia merindukan kehadiran raja yang berkeadilan.

Ilustrasi: kita akan menerima kehadiran seseorang di rumah kita kalau kita mengenalnya dengan baik. Berbicara mengenai keadilan, tidak semua orang mengerjakan keadilan dengan tepat dan benar oleh sebab sogokan uang, kekuasaannya terancam dll. seperti dialami oleh Yesus. Walau terbukti Yesus tidak ada kesalahan sama sekali, Ia tetap dihukum mati karena ketidakadilan yang dilakukan oleh Herodes, imam kepala, ahli Taurat dan orang Farisi yang membenci-Nya.

Bila kita bersedia menerima kehadiran Yesus, Raja di atas segala raja yang adil, kita juga harus bertindak adil di dalam keluarga, rumah tangga, sekolah, pekerjaan dan lingkungan masyarakat.

Apa kata Daud selanjutnya? “Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberi keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu, menolong orang-orang miskin tetapi meremukkan pemeras-pemeras! Kiranya lanjut umurnya selama ada matahari dan selama ada bulan turun-temurun!” (ay. 2-5) ……….Biarlah tanaman gandum berlimpah-limpah di negeri, bergelombang di puncak pegunungan; biarlah buahnya mekar bagaikan Libanon, bulir-bulirnya berkembang bagaikan rumput di bumi. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya dan menyebut dia berbahagia….Dan terpujilah kiranya nama-Nya yang mulia selama-lamanya dan kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi…” (ay. 16-20)

Di dalam tulisannya (10 SM), Daud berdoa agar Nama TUHAN makin dikenal selama ada matahari, membawa damai sejatera bagi bangsa, mengadili dengan tepat dan kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi.

Sudahkah kita memuliakan Dia walau kita menghadapi hinaan, godaan, tantangan dan rintangan dalam pengikutan kita kepada-Nya? Ingat Allah, Sang Pencipta alam semesta, berinkarnasi menjadi manusia Yesus untuk menyelamatkan manusia berdosa. Ia menjadi Juru Selamat sekaligus Raja segala raja yang berkeadilan, Tuan segala tuan dan bertujuan menjadikan kita raja-raja yang akan memerintah bersama-Nya di kerajaan seribu tahun berlanjut di dalam Yerusalem baru untuk selama-lamanya. Amin.