Shalom,
Kita telah mendengar betapa dahsyatnya perbuatan Allah (Mzm. 66) namun apa tindak lanjutnya? Kita yang telah diberkati harus menjadi berkat seperti tertulis di Mazmur 67.
Mazmur 67 dinyanyikan diiringi kecapi/harpa yang memperindah nyanyian dengan dentingan-dentingan lirih. Masih ingatkah Daud memainkan kecapi untuk menenangkan hati dan jiwa Raja Saul yang lagi kesetanan (1 Sam. 16:23)?
Bagaimana kita dapat menjadi berkat bagi orang lain?
Semua sikap egois, mementingkan diri sendiri atau kepentingan kelompok sendiri, gampang marah, suka membela diri untuk menutupi kesalahan, suka berbantah- bantah dst. harus dibuang.
Bila kita perhatikan dengan cermat Mazmur 67 ini ada lima pernyataan yang ditujukan:
- “Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita”
- “Kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya”
- Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-mu, ya Allah”
- Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai”
- “Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah”
Jelas, kita diberkati untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa dengan membuang perilaku, sikap, bahasa tubuh dan “kesetanan” berpusat pada diri sendiri yang membuat kita tidak menjadi kesaksian hidup sebagai pengikut Tuhan.
Apakah “menjadi berkat bagi bangsa-bangsa” terkesan muluk-muluk yang tidak mungkin terealisasi atau kita malah menjadi sok tetapi tidak ada action-nya? Sesungguhnya menjadi berkat bagi bangsa terkait dengan Amanat Agung Yesus.
Mazmur 67 yang memuat “berkat bagi bangsa” mempunyai tiga sasaran yang diharapkan oleh Tuhan, yakni:
- Kiranya bangsa-bangsa mengenal jalan keselamatan Allah (ay. 2-4).
“Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, S e l a”
Kata-kata ini senada dengan ucapan berkat seorang imam (Bil. 6:22-27). Kita menerima sinar wajah Tuhan padahal tidak ada seorang pun, termasuk Musa, dapat memandang wajah-Nya. Kalau begitu apa maksudnya terutama bagi kita, imam-imam Perjanjian Baru? Kita dijadikan imam-imam oleh darah Anak Domba itulah Yesus. Ini berarti kita menikmati sinar wajah-Nya dan kita memantulkan sinar wajah-Nya kepada semua orang dimulai dari lingkungan paling kecil: nikah, keluarga, tetangga, sekolah, kantor, gereja, masyarakat dst.
Apa pengertian dari sinar wajah Tuhan? Terkait dengan keselamatan oleh kasih setia-Nya diawali dengan percaya (Mzm. 31:15-17) → Pintu Gerbang
Belas kasihan Allah membuat kita percaya, mengenal Dia dan diselamatkan di dalam Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, sebagai pengganti bagi kita yang seharusnya dihukum mati dalam api neraka → Mezbah Kurban Bakaran
Bagaimana dengan ayat 3? “supaya jalan-Mu dikenal di bumi dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.” Allah membuat jalan/cara/langkah yang menuntun seseorang untuk percaya kepada keselamatan yang disediakan-Nya. Belas kasihan Allah menyatakan bahwa Allah memberikan kita hanya satu jalan keselamatan bagi siapa pun yaitu melalui Yesus Kristus. Beda dengan agama-agama di dunia mendesain dari diri sendiri dengan kemampuan akal pikiran dan perasaannya sebuah jalan untuk berjumpa dengan “Allahnya”.
Bukankah Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup.; tidak ada seorang pun datang kepada Bapa tanpa melalui Dia (Yoh. 14:6)? Jalan ini harus disiarkan kepada bangsa-bangsa karena satu kali kelak mereka akan berdiri di depan takhta Allah memuji Anak Domba yang tersembelih untuk menyelamatkan mereka serta menjadikannya imam-imam dan raja (Why. 5:9-10).
Aplikasi: kita harus berkontribusi memberitakan jalan Tuhan bukan sekadar menjadi penonton yang dikungkung oleh tembok-tembok gereja sebab kita sudah mengenal dan berada di jalan ini menuju pada keselamatan kekal.
Selain cara atau langkah, jalan juga berarti gaya, perilaku, tatakrama, sopan santun. Orang dapat melihat jalan keselamatan Allah melalui perilaku dan tatakrama Kristiani kita yang sudah dibarui → Bejana Pembasuhan karena kita dipanggil beroleh berkat untuk memberkati (1 Ptr. 3:9b).
Banyak cara dapat kita lakukan terhadap mereka yang belum/tidak mengenal Tuhan, antara lain:
- Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan atau caci maki dengan caci maki (1 3:9a),
- Menggunakan tutur kata yang membangun, menghibur, menguatkan,
- Hati-hati berkomentar di media sosial karena komentar kita bisa “go internasional”
- Berbelas kasihan kepada yang lemah,
- Menghindari perbantahan dan percekcokan,
- Mematuhi peraturan lalu lintas untuk keselamatan orang lain,
- Di pesawat domestik maupun internasional, kita bertatakrama Kristiani,
Kita menjadi agen keselamatan dan agen belas kasihan Allah bagi sesama melalui perkataan, bahasa tubuh, sopan santun di mana pun kita berada agar mereka mengenal jalan keselamatan Allah.
- Kiranya bangsa-bangsa menikmati keadilan pemerintahan Allah (ay. 5-6).
Suku-suku bangsa bersukacita sebab Allah memerintah dengan adil dan menuntun mereka di atas bumi. Selain menyangkut iman/percaya dan keselamatan, sinar wajah Allah juga mencakup penggembalaan (Mzm. 80:2- 4). Penggembalaan Allah menuntun mereka yang sudah percaya dan diselamatkan ke jalan yang benar oleh karena Nama-Nya (Mzm. 23:3).
Kita dapat menjadi penuntun ke jalan yang benar karena kita percaya, diselamatkan oleh kurban Kristus, dibarui dalam baptisan dan dipimpin oleh Roh Kudus → Pintu Kemah
Kita dituntun untuk menikmati penggembalaan Allah yang selalu memimpin kita ke jalan benar juga menyegarkan jiwa kita.
Kita yang telah hidup dalam penggembalaan harus dapat menunjukkan kepada sesama perilaku-perilaku kita yang mencerminkan pemerintahan dan keadilan Allah dimulai dari lingkup terkecil bagaimana selaku orang tua kita bertindak sebagai gembala yang menuntun anak-cucu kita dengan adil; sebagai warga dan masyarakat NKRI kita menunjukkan sikap hidup di dalam tuntunan dan kebenaran Allah serta bertindak adil kepada siapa pun. Kita juga berbicara tentang keselamatan Tuhan, tentang tuntunan Tuhan pada jalan kebenaran satu- satunya melalui Yesus Kristus untuk sampai kepada Bapa.
Kewajiban apa yang harus kita lakukan untuk menjadi saksi tentang keadilan Allah di dalam kebenaran-Nya?
- Tunduk tidak suka memberontak kepada pemerintah (Mzm. 66:6b-7). Jadilah teladan dalam ketundukan kepada pemerintah karena Allah (1 2:13-17).
- Bersikap adil terhadap sesama yang beda suku dan etnis. Waspada bagi mereka yang membunuh sesama sebab kita semua diciptakan oleh Sang Pencipta yang adil menurut gambar dan rupa-Nya (Kej. 9:1, 5-7). Ingat sikap membenci juga sama dengan membunuh (1 Yoh. 3:15) sebab semua suku bangsa, kaum, bahasa akan digembalakan oleh Tuhan Yesus Kristus (Why. 7:9-10, 13-17).
- Bersikap adil di intern gereja. Kita digembalakan dalam pemerintahan gereja yang menempatkan Yesus Kristus sebagai Kepala, Gembala Agung, Mempelai Pria Jika ada ketidakadilan dalam penggembalaan, kita dapat memberikan masukan dengan sikap domba yang digembalakan tanpa disertai prasangka yang belum tentu benar. Juga terus meningkatkan sikap adil di dalam setiap pelayanan tanpa membeda-bedakan orang kaya-miskin (Yak. 2:1-4). Kita bertindak adil bagi semua orang yang kita layani dengan sasaran semua bangsa akan bersyukur kepada-Nya.
- Kiranya bangsa-bangsa takut akan Allah (ay. 7-8)
“Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita.”
Setelah menetap di Kanaan, bangsa Israel mengolah tanah yang diberkati Tuhan menjadi bukti Allah menyertai Israel sehingga bangsa-bangsa menjadi takut. Hasil tanah yang diberkati Tuhan ini selain untuk kepentingan hidup bangsa Israel, sebagian juga dipersembahkn untuk kelangsungan ibadah di Tabernakel, antara lain: rempah-rempah untuk minyak urapan mengurapi Tabernakel dan imam penyelenggara ibadah (Kel. 30:22-30); campuran rempah-rempah ukupan untuk Mezbah Pembakaran Ukupan (ay. 34-36); minyak zaitun tumbuk murni untuk Kandil Emas (Im. 24:1-4); gandum terbaik untuk roti di Meja Roti Sajian (ay. 5-9).
Sebagian hasil tanah yang diberkati oleh Tuhan untuk kelangsungan ibadah tersebut dipersembahkan dari generasi ke generasi sejak Tabernakel sampai ibadah di dalam Bait Suci hingga pada waktunya ibadah ini menarik orang-orang asing mendengar Nama TUHAN Israel (1 Raja 8:41-43) dan mereka menjadi takut akan Allah.
Aplikasi: hendaknya kita rela mempersembahkan “hasil tanah” usaha dan pekerjaan kita untuk meningkatkan ibadah dan pelayanan yang makin berkualitas untuk dipakai Tuhan menjangkau mereka yang belum percaya kepada-Nya baik dalam negeri juga luar negeri melalui peningkatan kualitas Live Streaming/Youtube Ibadah, agar hati mereka diinsafkan oleh Roh kudus untuk percaya dan takut kepada Tuhan. Kita juga aktif di Misi GaTe untuk misi pelayanan keluar dan di ibadah kelompok-kelompok G-To untuk menjadi berkat dalam interaksi kesaksian dan pemahaman Firman Tuhan dan saling menguatkan.
Marilah kita yang telah diberkati Tuhan menjadi berkat bagi sesama agar bangsa-bangsa mengenal Tuhan melalui cara hidup kita yang telah dibarui sehingga mereka juga menikmati keadilan pemerintahan Allah dan takut kepada- Nya. Amin.