Shalom,
Hari-hari ini seluruh dunia merasakan dampak cuaca ekstrem karena pemanasan global membuat kita kepanasan baik di siang hari maupun malam hari.
Apa arti kata “dampak”? Pengaruh kuat yang mendatangkan akibat. Kalau begitu apa dampak persekutuan yang indah di dalam Tuhan sesuai tema Firman Allah hari ini?
Kita sedang mempelajari Kitab Mazmur dan kita membaca pengalaman pemazmur bersama Tuhan bagaimana dia merespons Tuhan juga menaruh pengharapan kepada-Nya. Selain itu pemazmur juga mengungkapkan kekecewaan dan ketakutannya menghadapi tantangan tetapi tetap berharap dan bersyukur kepada-Nya.
Apa dampak persekutuan Daud dengan Tuhan yang hendak Daud nyatakan dalam Mazmur 65?
- Mengalami pemulihan (ay. 2-5).
“Bagi-Mulah puji-pujian di Sion, ya Allah; dan kepada-Mulah orang membayar nazar. Bagi-Mulah puji-pujian di Sion, ya Allah; dan kepada-Mulah orang membayar nazar. Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua yang hidup karena bersalah. Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami, Engkaulah yang menghapuskannya. Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah- Mu, di bait-Mu yang kudus.”
Pemazmur Daud menjelaskan perkara-perkara rohani yang didapat oleh orang yang memiliki persekutuan dengan Tuhan, yakni: nazar dibayar kepada Tuhan karena doa permohonannya dijawab oleh-Nya; pelanggaran dan kesalahannya dihapus oleh Tuhan; berbahagia dipilih Tuhan (karena kasih karunia bukan hasil usaha sendiri) untuk dekat kepada-Nya, berdiam di pelataran-Nya dan masuk di dalam pelayanan.
Daud sendiri mengalami penghapusan dari pelanggaran berat yang dilakukannya dengan Batsyeba setelah menyesal ditegur oleh Nabi Natan dan minta ampun kepada Tuhan (Mzm. 51:1-6). Daud mengalami kebahagiaan setelah mengalami pengampunan dosa (Mzm. 32:1-2).
Aplikasi: ketika melakukan pelanggaran, hendaknya kita datang kepada Tuhan dengan rendah hati dan mengakui semua kesalahan dengan jujur maka Ia yang setia pasti menghapus pelanggaran kita. Betapapun kelamnya masa lalu kita, bila dosa kita disucikan oleh darah Yesus dan kita diperdamaikan oleh-Nya, kita menjadi ciptaan baru di dalam Kristus.
Tampak Daud memiliki persekutuan indah dengan Tuhan yang dinyatakan dalam doa meminta pertimbangan dari Tuhan sebelum bertindak. Contoh: ketika menghadapi orang Filistin di kota Kehila, Daud bertanya terlebih dahulu kepada Tuhan apakah dia harus maju mengalahkan orang Filistin itu. Tuhan menyuruhnya maju dan menyerahkan musuh ke dalam tangannya (1 Sam. 23:1-5).
Hendaknya kita mempunyai relasi yang baik dengan Tuhan dengan suka berdoa memohon tuntunan-Nya agar tindakan yang kita lakukan seturut dengan kehendak Tuhan bukan untuk memuaskan keinginan diri sendiri. Yesus sendiri memberikan teladan sempurna saat berdoa di Getsemani, Ia menyerahkan kehendak-Nya kepada Bapa- Nya.
Daud juga suka diam di rumah Tuhan karena dia mengalami kemurahan dari-Nya (Mzm. 27:4) dan rindu pengalamannya bersama Tuhan juga dialami oleh pendengar dan pembaca mazmurnya (umat Tuhan) seperti tertulis “pelanggaran-pelanggaran kami”…”kami menjadi kenyang…”
Perlu diwaspadai adanya persekutuan yang tampak dari luar melayani Tuhan tetapi ternyata di dalamnya mereka jauh dari-Nya seperti dilakukan oleh para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang dicela oleh Yesus (Mat. 15:7-9).
Introspeksi: sungguhkah hati kita dekat dengan Tuhan saat menjalankan ibadah dan pelayanan? Atau kita melakukannya sebatas ritualitas dan mengutamakan peraturan diri sendiri ketimbang kehendak Tuhan?
Jadi dampak persekutuan yang indah dengan Tuhan ialah kita suka berdoa apa pun kondisinya – suka-duka, sehat-sakit dst. Kita berdoa bukan meminta sesuatu untuk mengumbar keinginan daging tetapi memohon agar kehendak Tuhan terjadi dalam kehidupan kita.
- Mengalami karya keselamatan (ay. 6-9).
Perbuatan tangan Tuhan yang terbesar dan terdahsyat yang Ia berikan kepada umat-Nya ialah keselamatan di dalam Yesus Kristus. Allah sungguh amat dahsyat ketika melakukan penyelamatan dan tidak ada seorang pun dapat menghalangi perbuatan tangan-Nya. Bukankah seharusnya kita yang berdosa patut dihukum mati oleh sebab murka Allah yang dahsyat? Untuk itu diperlukan orang dahsyat itulah Yesus yang menggantikan posisi kita dengan rela menyerahkan nyawa-Nya demi kita. Oleh satu pelanggaran (dilakukan oleh Adam-Hawa) semua orang memperoleh penghukuman tetapi oleh satu perbuatan kebenaran (dilakukan oleh Yesus) semua orang beroleh pembenaran untuk hidup (Rm. 5:18).
Daud menggambarkan Tuhan menegakkan gunung-gunung dengan kekuatan-Nya sedangkan pinggang-Nya berikatkan keperkasaan. Siapa mampu menegakkan gunung-gunung dan meneduhkan angin ribut yang bergelora kalau bukan perbuatan tangan Tuhan yang besar? Yesus membuktikannya dengan meredakan angin ribut yang menimpa perahu yang dinaiki murid-murid-Nya dan Ia sedang tidur di dalamnya (Mat. 8:23-27).
Tuhan menjadi pengharapan untuk keluar dari keterpurukan dosa (ay. 6).
“Engkau yang menjadi kepercayaan segala ujung bumi dan pulau-pulau yang jauh-jauh.”
Daud menaruh kepercayaan kepada Tuhan berarti Tuhan menjadi pengharapannya yang dapat dipercayai.
- Mengalami pemeliharaan Tuhan (ay. 10-14)
“Engkau mengindahkan (visit = mengunjungi) tanah itu, mengaruniainya kelimpahan dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya: Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai; padang-padang rumput berpakaikan kawanan kambing domba, lembah-lembah berselimutkan gandum, semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi.”
Terbukti Allah memerhatikan dengan mengunjungi umat-Nya. Ilustrasi: ketika kita sakit dan berduka kemudian seseorang datang mengunjungi dan mendoakan kita, kita akan senang karena merasa diperhatikan. Dapat dibayangkan bila Tuhan memerhatikan tanah yang diusahakan oleh umat-Nya! Ia campur tangan untuk memelihara umat yang dikasihi-Nya.
Pertanyaan: apakah karena Tuhan memelihara kita kemudian kita cukup santai ongkang-ongkang kaki? Tidak. Di awal penciptaan, manusia diberikan mandat untuk mengelola/mengerjakan tanah yang telah Tuhan sediakan tetapi setelah manusia jatuh ke dalam dosa, mereka harus bekerja dengan bersusah payah (Kej. 3:17-19).
Akibat dosa pula manusia merusak alam semesta dengan mengeksploitasi sumber daya alam untuk memperkaya diri sendiri. Memang segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari adalah kesia-siaan (Phk. 1:14) tetapi Ia tidak meninggalkan umat ketebusan-Nya berjalan sendiri. Begitu kita mengalami karya penebusan Tuhan maka pekerjaan kita pun mengalami penebusan sehingga pekerjaan yang dilakukan bukan lagi berorientasi pada diri sendiri tetapi hasilnya menjadi berkat bagi keluarga dan sesama. Karena bekerja dengan orientasi sudah dikuduskan oleh Tuhan, kita akan menyadari Tuhanlah yang memberikan kemampuan dan keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga kita tidak perlu sombong sebab pekerjaan dan kekuatan datangnya dari Tuhan.
Kalaupun kita belum berhasil, jangan iri hati melihat keberhasilan orang lain apalagi menyalahkan Tuhan. Ada kalanya Tuhan mengizinkan kita mengalami kondisi yang tidak dialami oleh orang lain karena Tuhan sedang membentuk kita untuk tampil menjadi pemenang. Semua ada prosesnya dan waktunya berbeda-beda seturut waktu Tuhan untuk dibentuk menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi segala sesuatu.
Apa isi doa Daud di hadapan Tuhan? "Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini? (2 Sam. 7:18)
Doa ini Daud panjatkan sebagai pengakuan bahwa ada tangan tidak kelihatan (invisible hand) yang telah merajut dan membawa dirinya juga keluarganya begitu rupa hingga dia dapat mencapai posisi setinggi itu.
Hendaknya kita menyadari bahwa masing-masing dari kita ada di dalam posisi dan kondisi sekarang ini karena campur tangan Tuhan. Kenyataannya, kita masih menghadapi permasalahan dan pergumulan hidup tetapi jangan lupa Ia yang setia tetap memberikan pertolongan, penyertaan dan pemeliharaan-Nya kepada kita.
Kini kita mengerti bahwa dampak dari persekutuan yang indah dalam Tuhan ialah kita mengalami pemulihan dan karya keselamatan Tuhan yang dahsyat serta pemeliharaan Tuhan yang ajaib. Oleh sebab itu jangan pernah meninggalkan persekutuan dengan Tuhan. Amin.