Shalom,
Kita tahu Surabaya terkenal dengan sebutan kota pahlawan oleh sebab semangatnya arek-arek Suroboyo di bawah pimpinan Bung Tomo melawan serangan pasukan Inggris yang berusaha melucuti senjata tentara pendudukan Jepang. Tentu tidaklah mudah meraih kemenangan untuk menjadi pahlawan. Dalam kehidupan rohani diperlukan pula pimpinan Firman Tuhan untuk menjadi pahlawan iman di dalam Tuhan.
Pada tahun 1980-an seorang wartawan mewawancarai Miss Universe, 18 tahun, kapan dia mengalami masa paling kritis dan tidak menyenangkan. Gadis ini teringat ketika berumur 4-5 tahun, ayahnya gugur dalam tugas dan ibunya berjuang sendirian menjadi pencuci baju tetangga-tetangga. Mereka hidup dalam kesederhanaan hingga pada usia 18 tahun gadis ini mengikuti kontes ratu kecantikan sejagat dan tidak terduga dia menang. Ketika diwawancarai bagian hidup mana yang ingin diulangi, tanpa ragu-ragu gadis ini menjawab ingin mengulang kembali masa-masa saat dia dan ibunya dalam penderitaan. Bagi gadis ini, dia dapat membuktikan from zero to hero.
Bagaimana pengalaman Daud yang dituang dalam tulisannya dan disebut miktam (mazmur emas) dari Daud? Emas adalah investasi berharga untuk masa depan. Mazmur 60 ini dimaksudkan agar pembaca dididik melalui mazmur ini untuk memiliki masa depan yang gilang gemilang. Tentu untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan kerja keras, mental juara, tekad kuat juga kerajinan seperti sifat dari semut (Ams. 6:6-8). Jelas hidup adalah perjuangan namun kita tidak berjuang melawan darah dan daging tetapi melawan pemerintah, penghulu dan penguasa-penguasa gelap di udara menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah (Ef. 6:12-13).
Raja Daud menang dan memukul kalah 12.000 orang Edom ketika memerangi orang Aram-Mesopotamia dan orang Aram-Zoba dengan Yoab sebagai panglima perangnya. Daud menghargai Yoab sebagai anak buahnya; ini menunjukkan kerendahan hati Daud. Berbeda dengan Raja Saul yang malah membenci dan iri hati kepada panglima perangnya, Daud, yang lebih dielu-elukan rakyat sebab membunuh musuh lebih banyak daripada dia.
Aplikasi: dalam berjuang hendaknya kita memelihara perintah/Firman Tuhan (Ams. 3:1) dan tetap rendah hati dengan menghargai sesama sebab kita semua adalah ciptaan Tuhan. Jangan pernah bosan akan peringatan-Nya juga jangan menolak didikan-Nya (Ams. 3:11). Kita tidak boleh cepat bosan dalam berjuang untuk mencapai kemenangan dan Bapa Surgawi mengajar mereka yang dikasihi-Nya seperti ayah mendidik anak yang disayanginya (ay. 12). Ilustrasi: oang tua akan peduli dan membimbing anak-anaknya ketika menghadapi kesulitan. Roh Kudus membantu kita dalam kelemahan kita (Rm. 8:26) dan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13).
Apa seruan Daud dalam tulisannya? “Ya Allah, Engkau telah membuang kami, menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkan kami! Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah retak-retaknya sebab bumi telah goyang. Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat. Engkau memberi kami minum anggur yang memusingkan. Kepada mereka yang takut kepada-Mu telah Kau berikan panji-panji tanda berlindung terhadap panah.” (ay. 3-6)
Iblis selalu ingin memanah hati dan pikiran kita untuk mengacaukan hubungan kita dengan Tuhan supaya retak dan makin jauh dari-Nya. Dan inilah perjuangan berat yang kita hadapi; oleh sebab itu kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus dan didikan Firman Tuhan untuk melewati kesukaran-kesukaran tersebut.
Aplikasi: hendaknya kita berjuang menghadapi semua kesukaran hidup – sulit mencari nafkah, pekerjaan, karier, jodoh dll. – bersama Tuhan. Kesukaran-kesukaran hidup terjadi seizin Tuhan oleh sebab kasih-Nya kepada orang-orang yang dicintai-Nya. Ingat, Bapa Surgawi tidak akan membiarkan anak-anaknya memikul beban berat melebihi kekuatannya (1 Kor. 10:13). Kita memerlukan stamina rohani yang terlatih dengan disiplin yang ketat.
Bagaimana mungkin Allah di tempat kudus-Nya hendak beria-ria (ay. 8) saat umat-Nya dalam kesulitan penuh dukacita? Ia akan memberikan keselamatan dengan tangan kanan-Nya bagi mereka yang tetap percaya dan memelihara kesucian hidup.
Daud telah hidup penuh perjuangan sejak remaja ketika dia menggembalakan kambing domba milik ayahnya. Dia menghadapi musuh singa dan beruang yang hendak menerkam seekor domba dari kawanannya (1 Sam. 17:34). Namun Tuhan senantiasa menyertainya. Kemudian setelah diurapi menjadi raja, dia menghadapi Raja Saul yang berusaha membunuhnya karena dengki dan iri hati takut jabatannya jatuh ke tangan Daud.
Pengalaman Daud memberikan kita pembelajaran bahwa:
· “Supaya terluput orang-orang yang Kaucintai, berikanlah keselamatan dengan tangan kanan-Mu dan jawablah kami!” (ay. 7)
Bila kita hidup takut dan hormat kepada Allah, Ia akan memberikan kita perlindungan dalam peperangan/perjuangan hidup.
Ia memberikan kemenangan betapapun beratnya peperangan yang kita hadapi bila kita melibatkan-Nya.
· “Allah telah berfirman di tempat kudus-Nya: "Aku hendak beria-ria, Aku hendak membagi-bagikan Sikhem dan lembah Sukot hendak Kuukur. Punya-Ku Gilead dan punya-Ku Manasye, Efraim ialah pelindung kepala-Ku, Yehuda ialah tongkat kerajaan-Ku; Moab ialah tempat pembasuhan-Ku, kepada Edom Aku melemparkan kasut-Ku karena Filistea Aku bersorak-sorai." (ay. 8-10)
Berharap kepada Allah yang membagikan berkat kepada orang yang dicintai-Nya.
Tuhan menyediakan berkat bagi orang yang hidup berkenan pada-Nya. Tangan-Nya terbuka menyambut mereka yang berbeban berat dan memberikan kelegaan.
· “Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia. Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.” (ay. 13-14)
Tidak bergantung kepada manusia siapa pun tetapi kepada Tuhan.
Pertolongan manusia terbatas tetapi dengan Allah kita akan melakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa sebab Allah sendiri akan menginjak-injak lawan kita.
Posisi kita dari zero to hero dalam studi, pekerjaan, hidup nikah maupun pelayanan akan terwujud bila kita hidup takut dah hormat kepada Tuhan yang memberikan kita kemenangan menghadapi pergumulan hidup. Selain itu kita berharap kepada-Nya sebab Ia memberkati orang-orang yang dicintai-Nya serta bergantung penuh kepada-Nya sebab bersama- Nya kita mampu melakukan perkara besar. Amin.