• PERCAYA ADA KEADILAN ALLAH DI BUMI (JOHOR)
  • Mazmur 58
  • Johor
  • 2023-08-20
  • Pdt. Paulus Budiono
  • https://gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/1420-percayalah-ada-keadilan-di-bumi-2

Shalom, 

Tidak perlu diragukan lagi bahwa Nama Tuhan memang layak dimuliakan di seluruh bumi sebab Ia lebih mulia dari semua ciptaan-Nya. Apakah pemazmur Daud juga memuliakan Nama Tuhan dalam tulisannya di Mazmur 58?

“Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Miktam (poem = syair) dari Daud.” 

Miktam dalam bahasa Mandarin ialah syair emas, berarti syair ini sangat penting karena ini merupakan pengalaman nyata Daud dan dia menyerahkan syairnya kepada pemimpin pujian untuk mendidik para penyanyi dengan serius. 

Daud kemudian mengeluh tentang para penguasa yang tidak adil dalam memberikan keputusan dan menghakimi dengan tidak jujur (ay. 2). Dia ingin Allah menghancurkan orang-orang fasik itu (ay. 3-10). Dapat dibayangkan menyanyi bukan dalam suasana gembira tetapi bernadakan keluhan! 

Rasul Yohanes juga pernah menulis bagaimana jiwa-jiwa mereka yang dibunuh karena Firman Allah (para martir) mengeluh berapa lama lagi Penguasa menghakimi dan membalaskan darah mereka (Why. 6:10). 

Pertanyaan: dapatkah kita menyanyi Tuhan mahaadil dan patut dipermuliakan sementara kejahatan dan kenajisan makin merajalela tanpa dapat dibendung di sekeliling kita? 

Namun Daud tidak berhenti dalam keluhan bagaimana menghilangkan kejahatan tersebut sebab dia percaya orang benar akan bersukacita karena Allah akan membalas kejahatan mereka (ay. 11). 

Introspeksi: yakinkah kita bahwa kebaikan akan menang melawan kejahatan? Percayakah Tuhan mendengar seruan orang benar dan menjaga serta melindunginya?

Apa makna “benar” (righteous) yang terdapat dalam Kitab Kejadian – Maleakhi?

  • Kejadian 7:1 → “Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: ”Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu sebab engkaulah yang Kulihat benar (= righteous) di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.” Sebagai Pencipta alam semesta, Allah melihat kondisi manusia – mana yang benar dan jahat di hadapan-Nya. Kebenaran macam apa yang Allah temukan dari pribadi Nuh yang hidup di antara masyarakat jahat waktu itu? 

Allah menciptakan Adam dan Hawa dalam kebenaran sebelum jatuh ke dalam dosa karena melanggar perintah- Nya dengan makan buah larangan berakibat hukuman mati. Peringatan, karena dosa maka kejahatan manusia juga makin meningkat. 

Di tengah-tengah masyarakat yang makin memuncak kejahatannya, Allah melihat Nuh hidup dalam iman dan taat melakukan perintah Allah untuk membuat bahtera berdampak dia dan seluruh keluarganya selamat (Ibr. 11:6-7).

  • Ayub 36:5-7 → “Ketahuilah, Allah itu perkasa namun tidak memandang hina apa pun, Ia perkasa dalam kekuatan akal budi. Ia tidak membiarkan orang fasik hidup tetapi memberi keadilan kepada orang-orang sengsara; Ia tidak mengalihkan pandangan mata-Nya dari orang benar tetapi menempatkan mereka untuk selama-lamanya di samping raja-raja di atas takhta sehingga mereka tinggi martabatnya.” 

Orang benar tidak selalu hidup kaya dan berkedudukan tinggi tetapi Tuhan memberkati dan memagari dengan anugerah-Nya (Mzm. 5:13). 

Faktanya, tidak ada seorang pun benar di hadapan Tuhan (Rm. 3:10). Kebenaran hanya ada di dalam Yesus (Yoh. 14:6) dan Ia menjanjikan orang benar menghasilkan pohon kehidupan (Ams. 11:30) namun sayang Adam dan Hawa menolaknya. Yesus berjanji kepada jemaat Efesus yang hampir disisihkan karena hilang kasih mula-mula akan diberi makan dari pohon kehidupan jika mereka menang (Why. 2:4-7).

  • Amsal 12:10 → “Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu ”

Ternyata orang benar tidak hanya memerhatikan hidup sesama tetapi juga tidak suka menyiksa binatang.

  • Maleakhi 3:16-18 → “Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarkan; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya. Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.” 

Nabi Maleakhi menulis tentang orang benar di kitab terakhir Perjanjian Lama. Memang sampai hari ini Tuhan belum datang tetapi Ia sudah menyiapkan tempat bagi orang-orang benar untuk dijemput saat Ia datang kembali. 

Alkitab Perjanjian Lama dari Kejadian sampai Maleakhi mengisahkan banyak tokoh tetapi tidak ada satu pun dapat mempertahankan kebenaran sampai akhir hidupnya. Contoh: Daud berbuat dosa zina, Salomo menyembah berhala dst. 

Bagaimana dengan Perjanjian Baru, apakah ada orang benar?

  • Roma 3: 9-10 → “Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan daripada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi maupun orang Yunani bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa seperti ada tertulis tidak ada yang benar, seorangpun tidak; tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.” 

Orang Yahudi memegang standar kebenaran menurut hukum Taurat, mereka mau berbuat benar tetapi malah menyalibkan orang yang berbuat kebenaran itulah Yesus. 

  • Lukas 23:47 → “Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!”

Siapa yang dimaksud orang benar di sini? Dia adalah Yesus yang ditolak bahkan disalibkan oleh orang Yahudi. Namun justru kepala pasukan perwira, bukan orang Yahudi, mengakui bahwa Yesus adalah Orang benar. 

Rasul Paulus mengakui dirinya tidak bercacat dalam melakukan hukum Taurat (Flp. 3:6) tetapi saat bertemu Yesus, Orang benar, dia merasa dirinya orang paling berdosa (1 Tim. 1:15). Jelas sekarang tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan karena iman dalam Yesus Kristus sebab semua orang telah berbuat dosa (Rm. 3:21-23). 

Aplikasi: kita, orang berdosa, telah beroleh keselamatan dan dibenarkan oleh Yesus Kristus. Hendaknya kita tidak berdiam diri tetapi memberitakan keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus agar mereka juga dibenarkan oleh-Nya.

  • Wahyu 22:10 → “Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini sebab waktunya sudah dekat. Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa cemar, biarlah ia terus cemar, dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!” 

Gereja merupakan salah satu ciri orang yang dibenarkan karena percaya kepada Yesus namun gereja sedang disusupi oleh ajaran-ajaran sesat yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Allah. 

Perhatikan, gereja bukanlah agama, kita diselamatkan dengan tujuan masuk ke dalam Yerusalem baru. Untuk itu kita harus tetap berbuat kebenaran sebab Tuhan akan datang segera membawa upah untuk membalaskan setiap orang menurut perbuatannya. Berbahagia mereka yang membasuh jubahnya karena mereka akan beroleh hak atas pohon kehidupan dan masuk ke dalam kota Yerusalem baru. Namun mereka yang berbuat jahat dan cemar tidak akan pernah masuk ke dalamnya juga Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan (ay. 14-15). Wahyu 22 mengunci dengan mengingatkan kita untuk tidak menambah atau mengurangi kebenaran Alkitab (ay. 18-19). 

Kini kita makin yakin dan percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah tanpa salah dan benar seluruhnya. Manusia berdosa dibenarkan oleh Yesus Kristus melalui pengurbanan nyawa-Nya dan orang benar diperhatikan serta diberkati oleh-Nya tetapi orang jahat disediakan hukuman kebinasaan oleh sebab dosa. Inilah bukti keadilan Allah di bumi ini. Amin.