Shalom,
Bila kita masih diberi kesempatan untuk beribadah, ini semua karena anugerah-Nya semata. Marilah kita mempersiapkan diri untuk menerima keselamatan dari Sion seperti ditulis oleh Daud dalam Mazmur 53:1-7.
“Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat. Nyanyian pengajaran Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah!" Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik. Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak. Tidak sadarkah orang-orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada Allah? Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar padahal tidak ada yang mengejutkan; sebab Allah menghamburkan tulang-tulang para pengepungmu; mereka akan dipermalukan sebab Allah telah menolak mereka. Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel! Apabila Allah memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita.”
Kalau kita menerima keselamatan dan pemulihan, kita yang dahulu susah berubah menjadi sorak-sorai penuh sukacita. Dikatakan keselamatan datang dari Sion. Apa itu Sion? Sion adalah kota Daud (1 Raja 8:1). Ada apa dengan kota Daud? Lukas 2:11 menuliskan, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” Kita menerima Pribadi Yesus, Juru Selamat, yang lahir di kota Daud, Sion.
Judul Mazmur 53 menurut LAI ialah kebobrokan manusia. Kalau dikatakan bobrok berarti sudah rusak berat tidak dapat dipakai lagi dan perlu recycling.
Ayat-ayat awal (1-4) menyebutkan kebobrokan orang bebal diakhiri dengan dari Sion keselamatan bagi Israel dan pemulihan Allah terhadap umat-Nya yang mendatangkan sorak-sorai dan sukacita (ay. 7).
“Orang bebal berkata dalam hatinya bahwa Allah tidak ada”. Ternyata berkata-kata dapat dilakukan melalui mulut maupun hati. Bila minggu lalu kita diajar untuk (mulut) bertutur kata yang benar (Mzm. 52) kali ini Tuhan mengingatkan hati perlu direstorasi sehingga mulut dapat mengeluarkan kata-kata sorak-sorai penuh sukacita memuji Nama Tuhan karena telah menerima tawaran keselamatan dari Sion, kota Daud, di mana Yesus lahir sebagai Juru Selamat. Waspada dengan isu-isu yang mau menyelewengkan siapa Yesus supaya kita tidak fokus pada pribadi Yesus, Sang Juru Selamat.
Untuk itu diperlukan seruan dari hati kepada Allah (ay. 5) bahwa kita membutuhkan keselamatan dari-Nya. Jadi syarat untuk menerima keselamatan ialah dengan hati kita percaya, dengan mulut kita mengaku (bahwa Tuhan adalah Juru Selamat) maka kita diselamatkan (Rm. 10:10).
Kita memerlukan pengertian yang benar tentang Pribadi Yesus untuk beroleh keselamatan (bnd. Rm. 10:1-2). Berbahaya sekali jika kita aktif/giat untuk Allah tanpa pengertian yang benar dan berusaha mendirikan kebenaran sendiri karena ini sama dengan tidak takluk kepada kebenaran Allah (ay. 3).
Aplikasi: hendaknya kita mendengarkan dan membaca dengan tepat apa kata Firman Tuhan untuk beroleh pengertian yang benar tentang Yesus supaya kita dapat meraih keselamatan yang ditawarkan dari Sion, kota Daud. Bila kita diselamatkan, kita juga dipulihkan dalam segala hal – hubungan nikah dan keluarga, studi, pekerjaan juga dalam pelayanan.
Untuk beroleh keselamatan dan pemulihan, hati menjadi sasaran Firman Tuhan untuk diperbarui. Firman Tuhan yang kita dengar dan renungkan perlu dipercaya serta disimpan di dalam hati dan dikeluarkan di mulut sebagai suatu kesaksian untuk beroleh keselamatan (Rm. 10:10). Ternyata Firman Tuhan itu dekat dengan kita yakni di dalam mulut dan di hati (ay. 8). Kesaksian dapat dimulai dengan pengakuan bahwa kita ini bobrok dan bejat tetapi Tuhan menebus dosa kita sehingga kita beroleh keselamatan dan pemulihan dari-Nya sebab siapa berseru kepada Nama-Nya akan diselamatkan (ay. 13). Ingat, keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus (Kis. 4:12). Kita percaya bahwa Yesus adalah Tuhan (Rm. 10:9), Ia telah mati-bangkit dan ditinggikan Allah juga dianugerahi Nama di atas segala nama sehingga segala lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan (Flp. 2:9-11). Waspada, hari-hari terakhir ini banyak penyesat yang mau membelokkan iman supaya kita menyangkal Tuhan seperti telah dilakukan Petrus yang menyangkal Yesus, Gurunya. Perhatikan, “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." (Mat. 10:32-33)
Apa yang harus kita lakukan untuk dapat menerima Yesus sebagai Juru Selamat kita? 1 Petrus 2:1-9 menuliskan, “Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan….Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah….Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan. Karena itu bagi kamu yang percaya, ia mahal tetapi bagi mereka yang tidak percaya…menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.” Mereka tersandung padanya karena mereka tidak taat kepada Firman Allah;…Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”
Ilustrasi: seorang pemulung memungut barang-barang rongsokan tidak berharga untuk di-recycling menjadi benda yang memiliki nilai. Kita keluar dari kegelapan kebobrokan dan kebejatan untuk dipungut/diambil dan dipilih menjadi kepunyaan-Nya. Kita bagaikan anak bungsu terhilang yang mengembara dan hidup foya-foya hingga jatuh melarat bahkan ingin mengisi perutnya dengan ampas makanan babi pun tidak ada seorang mau memberikan kepadanya. Kondisi ini membuatnya sadar dan pulang ke rumah ayahnya sambil mengakui kesalahannya. Ternyata ayahnya melihat dari kejauhan dan lari mendapatkan serta merangkulnya. Alhasil, kondisi anak bungsu itu dipulihkan (Luk. 1512-24).
Percayalah bahwa Tuhan sanggup memulihkan kita yang bobrok namun harus meraih keselamatan lebih dahulu. Jangan malah fokus mengejar harta kekayaan duniawi, apa gunanya memperoleh seluruh dunia tetapi nyawanya terhilang tidak terselamatkan (Mat. 16:26)? Keselamatan itu jauh lebih penting!
Apa tanda dari orang yang dipulihkan?
- Membuang segala kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
- Selalu ingin susu yang murni dan yang rohani → selalu ingin mendengarkan Firman Tuhan dan hidup menuruti apa kata Roh Kudus.
- Kesenangannya ialah takut akan Tuhan, memiliki roh hikmat dan pengertian serta nasihat (Yes. 11:1-3). Orang yang takut akan Tuhan pasti menjauhi kejahatan (Ay. 1:1). Hidupnya sangat kontradiktif dengan manusia daging tanpa Roh Kudus (Kej. 6:5).
Selain menerima keselamatan dari Sion, kota Daud di mana Yesus lahir, Sion adalah kota Allah yang hidup, Yerusalem Surgawi dan kumpulan jemaat anak-anak sulung yang namanya terdaftar di Surga (Ibr. 12:21-24).
Di bukit Sion juga berdiri Anak domba beserta 144.000 orang ketebusan yang tidak mencemarkan diri dan tidak ada dusta dalam mulutnya (Why. 14:1-5). Mereka orang-orang pilihan yang menjadi inti dari tubuh Kristus.
Ada dua aliran yang kita hadapi saat ini, yakni;
- Yang positif: benar dan kudus.
- Yang negatif: jahat dan cemar.
Dua-duanya terus bergerak, maksudnya yang jahat dan cemar terus berlanjut mengerjakan kejahatan dan kecemaran; sebaliknya, yang hidup benar dan kudus tetap mengerjakan kebenaran dan menguduskan diri (Why. 22:11).
Kita berada di posisi mana? Pastikan bersama dengan Anak Domba dan orang-orang pilihan-Nya. Untuk itu tetaplah melayani Tuhan dan mengikut Dia sebab di mana Dia berada di situ pula pelayan-Nya berada. Siapa melayani Dia akan dihormati Bapa (Yoh. 12:24-26).
Kini kita mengerti bahwa dari Sion, kota Daud, ada keselamatan yang dilakukan oleh Yesus, Sang Juru Selamat. Setelah menerima keselamatan, hati kita dipulihkan dan dari mulut keluar sorak-sorak memuji Tuhan. Kita terus mengikut dan melayani Dia menuju Sion, kota Allah, serta tetap hidup dalam kebenaran dan kekudusan menjadi orang-orang pilihan untuk suatu saat tinggal bersama Anak Domba Allah sekaligus Mempelai Pria Surga itulah Tuhan Yesus Kristus selama-lamanya di Yerusalem baru. Amin.