• ALLAH ITU TEMPAT PERLINDUNGAN (JOHOR)
  • Mazmur 46
  • Johor
  • 2023-05-28
  • Pdm. Budy Avianto
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/1371-allah-itu-tempat-perlindungan-2

Shalom, 

Harus diakui hanya dekat Allah saja kita merasa tenang oleh sebab perlindungan-Nya yang teguh. Jujur kita memerlukan perlindungan tiap hari; masalahnya, kepada siapa kita berlindung? Apakah jabatan tinggi, kekayaan, kekuatan, kepandaian dst. dapat memberikan kita perlindungan? Tidak, sebab semuanya bersifat sementara padahal perlindungan yang kita butuhkan tidak berhenti hanya di dunia yang bersifat sementara ini tetapi hingga masuk ke rumah Bapa di mana Ia berada. 

Sejak dari nenek moyang hingga sekarang menembusi kurun waktu sangat panjang, Tuhan belum juga datang. Bahkan mungkin saat kita meninggalkan dunia ini, Ia belum datang pula. Benarkah Ia akan segera datang? Jangan pernah meragukannya namun yang pasti ialah saat Ia datang, kita yang mati di dalam Dia akan dibangkitkan lebih dahulu kemudian orang yang hidup diubahkan untuk bersama-sama menyongsong Dia dibawa ke tempat di mana Ia tinggal (1 Tes. 4:16-17). 

Bagaimana kita beroleh perlindungan Allah menurut bani Korah yang menulis Mazmur 46?

  • Perlindungan Allah diperoleh dengan menaati Firman-Nya yang dekat dengan kita.

Bani Korah sebagai pemimpin pujian mengakui bahwa Allah adalah tempat perlindungan; itu sebabnya kita tidak perlu takut (ay. 1-4). 

Apa pun boleh terjadi di dunia ini – peperangan, bencana alam (gempa bumi, banjir, tsunami, tanah longsor, gunung meletus), penyakit dll. tetapi perlindungan Allah tidak perlu diragukan. Jelas, bumi yang tampak indah dan semarak ini dapat berubah sewaktu-waktu sebab sedang menuju kehancuran (1 Yoh. 2:17a). Bicara mengenai alam yang dapat berubah, bani Korah mengatakan bahwa Tuhan adalah gunung batu dan tempat perlindungan yang aman. 

Siapa bani Korah ini? Mereka bersama 250 pemimpin umat pernah memberontak melawan Musa (Bil. 16:1-2), yang memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir selama 430 tahun. Musa sendiri bukanlah orang yang berambisi seperti mereka. Dia mengatakan kepada Tuhan bahwa dia tidak mempunyai kemampuan menghadapi orang Israel apalagi menghadapi raja Firaun yang kejam. Ketika Tuhan mengutusnya, Musa menolak dan meminta Tuhan memilih orang lain saja sebab dia berat mulut dan berat lidah. Tuhan menjawab bahwa Dialah yang membuat lidah manusia, yang membuat orang bisu, atau tuli atau buta atau melihat (Kel. 4:10-12). 

Apa yang terjadi dengan bani Korah dan komplotannya (para pemimpin, orang-orang ternama dan dipilih melalui rapat; Bil. 16:1-2) yang memberontak kepada kepemimpinan Musa? Bumi membuka mulutnya menelan mereka dengan seisi rumahnya dan segala harta milik mereka. Api yang berasal dari Tuhan membakar habis 250 orang (Bil. 16:31-35). 

Apliasi: Tuhan, Pencipta alam semesta termasuk manusia, pasti sudah tahu kondisi seseorang ketika Ia menyuruhnya melakukan sesuatu. Oleh sebab itu kita harus hati-hati kalau diberi tugas dan kepercayaan dari Tuhan untuk suatu pelayanan. Jangan menolaknya dengan pelbagai alasan! Kita juga harus hati-hati menghadapi orang yang diutus Tuhan, jangan berambisi merasa lebih baik dari dia lalu mengata-ngatainya karena iri hati. 

Musa memikul tugas dengan penuh tanggung jawab dan berhasil membawa bangsa Israel keluar dari Mesir dengan tangan Allah yang kuat. Kemudian Musa berpesan kepada umat Israel supaya mereka menaati perintah/firman Tuhan dan jangan menambahi atau menguranginya (Ul. 4:2) tetapi melakukannya dengan tepat untuk beroleh perlindungan dari-Nya.

Waspada, jika kita menambahi perkataan Firman, Allah akan menambahkan malapetaka; sebaliknya, jika kita mengurangi perkataan-Nya, Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus (Why. 22:18-20). Namun kita akan berbahagia bila kita membaca, mendengarkan dan menurutinya (Why. 1:3). 

Musa mengingatkan bangsa Israel betapa dekatnya Tuhan mereka (Ul. 4:7). Perlindungan keselamatan dari Allah diperoleh bila Firman ada di dekat kita (dalam hati). 

Aplikasi: kita dapat melakukan Firman Tuhan dengan tepat bila Firman tersebut tersimpan dalam hati; berarti Allah dekat dengan kita, Ia ada di dalam hati kita. Dampaknya, apa yang ada dalam hati akan terekspresikan dengan kata-kata yang keluar dari mulut. Tutur kata baik atau buruk/jorok mencerminkan apa yang ada di dalam hati seseorang. Bila hati terisi penuh dengan Firman Tuhan, apa yang keluar melalui pikiran dan perkataan akan sesuai dengan Firman-Nya. Ingat, Firman Tuhan itu dekat dengan kita – di dalam mulut dan hati (Rm. 10:8-9). 

  • Perlindungan Allah diperoleh karena dipenuhi Roh Kudus (Mzm. 46:5-8).

Dikatakan Kota Allah tempat kediaman Yang mahatinggi dialiri oleh sungai. Rasul Yohanes menulis, “Lalu ia menunjukkan kepadaku air kehidupan yang jernih bagaikan kristal dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon- pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya dan mereka akan melihat wajah- Nya dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka…..” (Why. 22:1-5) 

Air keluar dari takhta-Nya Allah. Kita tahu air berbicara tentang Roh Kudus (Yoh. 7:38-39). Kita dipenuhi Roh Kudus oleh Allah bukan oleh pendeta yang terkenal sekalipun sebab Roh Kudus adalah Pribadi Allah sendiri. Kita menerima Roh Kudus bila kita mengasihi dan menuruti segala perintah Tuhan (Yoh. 14:15-18). 

Aplikasi: bila kita melakukan Firman Tuhan, Ia memperhitungkan kita mencintai-Nya. Orang yang penuh Firman dan mencintai Tuhan dapat dilihat dari tutur kata dan sepak terjangnya bukan karena lamanya bergereja atau banyaknya pelayanan yang diemban. Tuhan sendiri yang menilai apakah seseorang sungguh-sungguh mencintai-Nya. 

Yesus berjanji jika kita mengasihi Dia dan menuruti perintah-Nya, Bapa-Nya akan mengirim Penolong, Roh Kudus, oleh sebab keterbatasan kita sebagai manusia. Logikanya, kalau kita mampu melakukan semua sendiri, untuk apa kita butuh penolong? Pertolongan apa yang Roh Kudus lakukan? Ia menghibur di kala kita merasa sendirian (Yoh. 14:18), mengingatkan kita akan (perkataan) Firman Tuhan (ay. 25), menginsafkan dunia akan dosa, memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:8-13). 

Ditulis air (Roh Kudus) keluar dari takhta-Nya Allah. Di mana takhta Allah berada? Wahyu 21:1-4 menuliskan, “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga dari Allah yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan atau ratap tangis atau dukacita sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” 

Perhatikan, kalau Tuhan Yesus datang kembali kita akan dibawa ke tempat Ia berada itulah Yerusalem baru di mana tidak lagi ada dukacita maupun perkabungan. Di sana ada kehidupan dan tidak lagi ada kekeringan. 

  • Kasih Allah menghentikan peperangan – memberikan damai sejahtera (ay. 9-10)

“Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan yang mengadakan pemusnahan di bumi, yang menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah, menumpulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api! 

Hanya Tuhan yang mampu mengadakan pemusnahan di bumi juga menghentikan peperangan. Ia yang mampu menghancurkan dan Ia pula yang mengadakan pendamaian.

Siapa biang kerok dan sumber dari segala permasalahan? Iblis yang dilepaskan dari penjara menyesatkan bangsa-bangsa di seluruh penjuru dunia dan mengumpulkan mereka untuk perang. Mereka mengepung perkemahan orang-orang kudus tetapi api dari langit turun menghanguskan mereka dan Iblis dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang di mana binatang dan nabi palsu berada. Mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya (Why. 20:7-10). 

Tuhan melakukan peperangan terakhir mengalahkan Iblis dan antek-anteknya dan terciptalah damai sejahtera. Tidak lagi ada pertengkaran dan pertikaian, semua hidup rukun bersuasanakan damai sejahtera seperti di Eden. 

Bagaimana dengan kondisi kita saat itu? Kita yang mengasihi Tuhan akan diam bersama dengan-Nya (Yoh. 14:21,23). Saat itu kita akan tinggal bersama Yesus (Sang Firman), Roh Kudus dan Bapa Surgawi – Allah Tritunggal (Mzm. 46:11-12). Kita akan hidup penuh damai sejahtera (ay. 27). Damai berarti perang berhenti. 

Kita patut berbahagia beroleh perlindungan dari Allah karena ada Firman, Roh Kudus dan kasih Bapa. Kita juga hidup dalam damai sejahtera, dipelihara di dunia ini hingga hidup bahagia bersama-Nya di Yerusalem baru menjadi mempelai perempuan Tuhan selama-lamanya. Amin.