Shalom,
Percayalah bahwa Tuhan adalah yang terbaik bagi kita walau kita tidak dapat melihat Dia kasatmata tetapi kita mengenal-Nya melalui Firman-Nya. Untuk itu marilah kita membuka hati untuk mendengarkan Firman Tuhan sebab Ia mahatahu akan setiap masalah kita dan pengenalan kita kepada-Nya perlu diuji serta dibuktikan.
Ketika lagu favorit lagi berkumandang, kita suka memutarnya berulang-ulang tanpa bosan atau ketika makanan kesukaan disajikan, kita menambah beberapa kali; bagaimana dengan nyanyian Mazmur 46 yang segera kita dengarkan? Apakah kita menyukainya untuk didengarkan ulang?
Pesan dan makna apa yang terdapat di Mazmur 46 ini untuk kita dengar dan renungkan ulang berulang?
- Kita tidak takut karena Allah adalah Penolong kita (ay. 1-4)
“Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Dengan lagu: Alamot. Nyanyian, Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut sekalipun bumi berubah sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. S e l a” (“S e l a” artinya pause, jeda)
Bani Korah menyebut kata “kita” beberapa kali untuk menunjukkan bahwa Allah sebagai tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai Penolong dalam kesesakan berlaku bukan hanya untuk satu orang tertentu tetapi kepada kelompok orang (keluarga, sanak saudara, teman, rekan sepelayanan dst.).
Bersamaan hari ini adalah hari Pentakosta – hari pencurahan Roh Kudus, Yesus pernah mengatakan, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya yaitu Roh kebenaran.” (Yoh. 14:15-17a)
Bani Korah menyanyi bahwa Allah adalah Penolong dalam kesesakan dan kita juga yakin Roh Kudus adalah Penolong sehingga kita tidak perlu takut menghadapi tekanan hidup yang makin berat. Perhatikan, Roh Kudus yang ada pada kita tidak keluar-masuk atau sekadar peringatan turunnya Roh Kudus tetapi Ia berdiam di dalam kita selamanya.
Introspeksi: sudahkah kita mengalami pertolongan Roh Kudus di dalam kehidupan nikah, keluarga, pekerjaan dan pelayanan kita? Kita tidak dapat mengatur Roh Kudus dan Ia mempunyai tugas memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13). Kita dapat menemukan kebenaran di dalam Alkitab dibantu oleh Roh kebenaran yang ada di dalam kita. Oleh sebab itu kita tidak harus menunggu pendeta untuk beroleh urapan Roh Kudus sebab Roh Kudus adalah Allah sendiri. Bila Roh Kudus ada di dalam kita, kita tidak perlu takut walau gunung bergoncang dan suasana dunia mencekam.
Ke mana tujuan Roh Kudus memimpin kita?
- Tuhan menyertai kita untuk masuk ke tempat kediaman-Nya/Tabernacle yang tidak terguncangkan (ay. 5-8).
“Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, (The holy place of the tabernacle of the most high) disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi. Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumipun hancur. TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. S e l a”
Pemazmur berbicara tentang tempat tinggal/kediaman Allah yang mahatinggi itulah Bait Suci/Tabernakel. Siapa yang tinggal di dalamya? Kita adalah Bait Allah dan Roh Kudus diam di dalam kita (1 Kor. 3:16). Jadi Roh Kudus tidak turun hanya satu tahun sekali di hari Pentakosta. Di era rasul-rasul, mereka dipenuhi Roh Kudus hingga akhir hidup mereka walau ada dari mereka yang mati syahid atau mati karena usia tua seperti dialami oleh Rasul Yohanes.
Kota Allah dapat diserang tetapi kota itu tidak akan goncang sebab Allah akan menolong kota itu menjelang pagi. Tuhan semesta alam menyertai kita dan kota benteng kita ialah Allah Yakub. Kapan Ia menolong kota- Nya? Setelah kita (dibangkitkan atau diubahkan) diam dalam kerajaan seribu tahun damai dengan Yesus Rajanya, Iblis dilepaskan dari penjara dan pergi menyesatkan bangsa-bangsa di seluruh penjuru bumi – Gog dan Magog – mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama banyaknya dengan pasir di laut (Why. 20:7-8). Mereka mengepung perkemahan orang-orang kudus dan kota yang dikasihi tetapi api dari langit turun menghanguskan mereka lalu Iblis dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, tempat binatang dan nabi palsu, dan mereka disiksa siang malam selama-lamanya (ay. 9-10). Terbukti Allah melindungi kota suci-Nya.
Memang sekarang kejahatan dan kenajisan makin merajalela karena Iblis masih berkeliaran dengan bebas. Namun Roh Kudus yang adalah Allah yang mahatinggi melampaui segala ciptaan-Nya, menjadi begitu rendah hati untuk tinggal dalam hidup kita. Dapat dibayangkan Allah Tritunggal yang menciptakan langit bumi mau berdiam di dalam kita, hanya setitik debu, dan mengetahui pikiran serta tindak tanduk kita untuk melarang atau mengizinkan sesuatu terjadi! Contoh: ketika para murid melarang Rasul Paulus untuk tidak pergi ke Yerusalem karena dia akan ditangkap di sana, Rasul Paulus mengatakan sebagai tawanan Roh ia tetap akan pergi ke Yerusalem apa pun yang terjadi pada dirinya (Kis. 21:11-12; 20:22). Dia pasti ingat saat pertama kali Tuhan memanggilnya melalui Ananias dan mengatakan bahwa dia akan menjadi alat-Nya untuk memberitakan Nama-Nya juga menderita karena-Nya (Kis. 9:15-16).
Aplikasi:kita tidak perlu takut sebab Allah, Pencipta alam semesta, menyertai kita dan Roh Kudus memimpin kita menuju kota suci di mana Allah tinggal di dalamnya.
- Suasana langit dan bumi baru, Yerusalem baru, itulah Mempelai Wanita Anak Domba (ay. 9-12).
“Pergilah, pandanglah pekerjaan TUHAN, yang mengadakan pemusnahan di bumi, yang menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah, menumpulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api! "Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!" TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela”
Terjadi pemusnahan bumi melalui perang yang mengakibatkan jutaan manusia mati. Timbullah gagasan “save our earth” namun bagaimana dapat menyelamatkan bumi jika manusia satu dengan manusia lainnya terus berperang? Belahan bumi yang satu diperbaiki tetapi belahan bumi lainnya dihancurkan oleh karena peperangan. Apakah ini berarti Tuhan tidak mencintai dunia ini? Ia sudah menegaskan bahwa dunia ini sedang lenyap (1 Yoh. 2:17). Sebenarnya Tuhan tidak menghancurkan manusia tetapi menghancurkan Iblis, nabi-nabi palsu dan antikristus.
Dunia sekarang sedang berlomba-lomba mengerjakan “keamanan” dengan memperbanyak senjata nuklir dan hulu ledak. Mampukah negara-negara besar (Amerika, Rusia, Cina, India dll.) menghentikan peperangan dibumi ini?
Ingat, dunia pernah dimusnahkan Allah dengan air bah dan suatu saat akan dimusnahkan oleh api (2 Ptr. 3:10). Namun sebelum Tuhan memusnahkan bumi, Ia memberi kesempatan supaya manusia bertobat. Untuk itu kita mempunyai misi memberitakan Injil keselamatan ketimbang sekadar membagikan bantuan sosial. Kita memberitakan Yesus bangkit dari kematian; oleh kematian-Nya dosa dihancurkan dan Ia mengalami kemenangan menjadi Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja.
Bukankah perang Rusia–Ukraina membuat gejolak negara-negara lain yang pro Rusia atau Ukraina? Mereka tidak menghentikan tetapi malah mengobarkan kebencian. Beda dengan Yesus, Raja segala raja, yang tidak mengobarkan kebencian tetapi menghancurkan kejahatan juga akan memusnahkan Iblis yang mengepalai kegelapan dan kematian.
Aplikasi: di mana pun kita berada, kita jangan membawa peperangan yang timbul dari kebencian, kecurigaan dst. Untuk itu terimalah Yesus maka hilanglah peperangan di dalam hati kita. Bila kita menolak Yesus, muncullah peperangan dan ini yang diinginkan oleh Iblis. Dan pastikan kita hanya menyembah Tuhan! Waspada, pengadilan takhta putih pasti terjadi dan mereka yang namanya tidak tercantum dalam buku kehidupan akan dilemparkan ke dalam lautan api (Why. 20:11-15).
Perhatikan, pematahan busur panah, penumpulan tombak, pembakaran kereta-kereta perang dengan api pasti akan terjadi seperti telah dinubuatkan di Yehezkiel 39:8-10 → alat perang akan dibakar pengganti kayu bakar selama tujuh tahun.
Apa pula yang akan terjadi di hari-hari akhir menurut nubuat Nabi Yesaya? Yesaya 2:2-4 menuliskan, “Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung- gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem. Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa dan mereka tidak akan lagi belajar perang."
Kita datang ke gunung Tuhan, ke Bait Allah untuk mendengar jalan-jalan-Nya. Jadi kita masuk gereja untuk mendengar jalan Firman bukan tertarik fasih lidahnya seorang pendeta bagaikan motivator. Juga fungsi pedang yang beda: tidak lagi untuk membunuh orang tetapi untuk membajak memberikan hasil. Bahkan tombak menjadi pisau pemangkas untuk menyabit gandum yang sudah menguning. Mereka juga tidak lagi belajar perang dengan tujuan membunuh.
Aplikasi: kita masuk gereja untuk belajar mengasihi satu sama lain dan sudah waktunya kita menuai ladang yang telah menguning (Yoh. 4:35) yakni siap mencari jiwa untuk dibawa masuk ke rumah Tuhan agar mereka mengenal jalan-jalan-Nya.
Ketahuilah kita tidak perlu takut menghadapi tekanan hidup sebab Allah adalah Penolong dan tempat perlindungan kita. Ia menyertai dan memimpin kita masuk ke dalam rumah kediaman-Nya, Yerusalem baru, bersuasanakan damai dan saling mengasihi. Untuk itu marilah kita mempersiapkan diri dengan melaksanakan perintah-Nya yaitu memberitakan Injil karena ladang sudah menguning dan jiwa-jiwa yang belum/tidak diselamatkan siap dituai untuk mengenal Pemilik Yerusalem baru itulah Yesus Kristus, Mempelai Pria Surga. Amin.