• JAMINAN TUHAN ATAS ORANG BENAR
  • Mazmur 37
  • Lemah Putro
  • 2023-03-19
  • Pdt. Paulus Budiono
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/1335-jaminan-tuhan-atas-orang-benar-2
  • Video Ibadah: KLIK DISINI

Shalom, 

Marilah kita mempersiapkan hati untuk mendengarkan Firman Tuhan sebab iman timbul dari mendengar Firman Kristus (Rm. 10:17). Dan hendaknya kita mengaminkan setiap ayat yang kita baca dan dengarkan agar kita menerima berkat Tuhan sepenuhnya. 

Bagaimana kita mengaminkan janji Tuhan melalui tulisan Daud yang tercantum dalam Mazmur 37?

  • Yang menanti-nantikan Tuhan dan yang rendah hati akan mewarisi negeri (ay. 1-11).

“Jangan marah karena orang yang berbuat jahat….jangan marah karena orang berhasil dalam hidupnya….berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan…..Karena sedikit waktu lagi maka lenyaplah orang fasik….Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri…..Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.” 

Rasul Paulus mengingatkan apabila kita marah janganlah berbuat dosa, hendaknya padam amarah kita sebelum matahari terbenam agar tidak memberi kesempatan kepada Iblis (Ef. 4:26). 

Sebagai orang Israel, Daud pasti mengetahui sejarah bagaimana nenek moyangnya, Simeon dan Lewi, melampiaskan amarah mereka terhadap suku Sikhem karena adik mereka, Dina, diperkosa oleh pemuda Sikhem, anak raja Hemor orang Hewi. Mereka sakit hati dan “menerima” pinangan Raja Hemor untuk menikahkan Dina-Sikhem dengan syarat semua laki-laki suku Sikhem disunat. Kemarahan mereka terpendam berhari-hari dan ternyata di hari ketiga mereka meluncurkan tipu muslihat dengan membunuh semua laki-laki Sikhem yang lemah tak berdaya dengan mata pedang (Kej. 34:25-26). Daud pasti membaca kisah ini dan tahu bahayanya kalau marah dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan kejahatan yang keji. 

Aplikasi: sangatlah manusiawi bila kita marah terhadap sesuatu atau seseorang tetapi jangan menyimpan kemarahan berlarut-larut hingga menimbulkan kepahitan hati yang berakibat dosa. Cepat selesaikan kemarahan ini sebelum matahari terbenam! 

Perhatikan, orang-orang yang menantikan TUHAN dan yang rendah hati akan mewarisi negeri (ay. 9, 11). Dan siapa pun yang menantikan kedatangan-Nya akan melakukannya dengan tekun (Rm. 8:25) seperti dialami oleh Abraham, Ishak dan Yakub. Walau mereka sudah berada di Kanaan, mereka tinggal di kemah (tidak membangun rumah) sebab mereka menantikan negeri kekal yang dibangun oleh Allah (Ibr. 11:8-10). Kita adalah keturunan mereka, kita juga beriman akan mewarisi negeri yang dijanjikan oleh Tuhan. 

Selain tekun, sikap rendah hati dibutuhkan untuk dapat mewarisi negeri yang dijanjikan Tuhan. Faktanya, tidak ada seorang pun rendah hati bahkan Musa pun tidak walau Tuhan pernah mengatakan Musa adalah orang yang sangat lembut hatinya (Bil. 13:3). Buktinya, Musa tidak diperbolehkan memasuki tanah Kanaan karena tidak menghormati kekudusan TUHAN di tengah-tengah orang Israel (Ul. 32:51-52). 

Ternyata hanya ada satu Pribadi yang berani mendeklarasikan diri sebagai Orang yang lemah lembut dan rendah hati, itulah Yesus (Mat. 11:29-30). 

Bagaimana kita belajar rendah hati dan lemah lembut yang ditawarkan oleh Yesus? Dengan membaca Alkitab, kita mengenal Yesus, Sang Firman, yang menjadi manusia. Kerendahan hati Yesus dibuktikan dengan tidak mempertahankan kesetaraan dengan Allah tetapi Ia mengosongkan diri menjadi manusia dan taat sampai mati disalib (Flp. 2:6-8). 

Tentu sifat rendah hati tidak diperoleh secara instan tetapi butuh waktu dan proses. Allah telah menciptakan alam semesta tetapi Ia sedang menciptakan langit dan bumi baru di mana di dalamnya ada Yerusalem baru (Why. 21:1-2). Rindukah kita ke negeri buatan-Nya? Kita harus belajar rendah hati menjadi seperti Yesus di dalam pikiran, perkataan dan perbuatan walau untuk ini kita menghadapi banyak tantangan dan rintangan. 

  • Ada jaminan perlindungan bagi orang benar (ay. 12-21).

Orang benar menghadapi banyak tantangan bahkan mau dibunuh tetapi Tuhan menopang mereka. 

Aplikasi: kita patut berbahagia karena kita dibenarkan oleh iman yang timbul dari mendengarkan Firman Kristus. Oleh sebab itu jangan mengabaikan ibadah yang merupakan anugerah Tuhan bagi kita. 

  • Orang-orang benar akan diberkati TUHAN dan mewarisi negeri serta tinggal di sana (ay. 22-31).

Biasakan dalam beribadah, ikuti dari awal hingga akhir ibadah yang ditutup dengan doa berkat sebab Tuhan ingin memberkati jemaat-Nya. Tuhan sangat suka memberkati umat-Nya. Ia memberkati Abraham, Ishak, Yakub karena mereka mengimani negeri yang akan datang dan berjanji keturunan mereka akan mewarisi tanah Israel sekarang ini. Namun Abraham, Ishak, Yakub juga kita menantikan negeri yang dijanjikan-Nya itulah Yerusalem baru. 

Siapa yang dimaksud dengan orang-orang benar? Mereka yang mulutnya mengucapkan hikmat dan lidahnya mengatakan hukum, Taurat Allah ada dalam hatinya dan langkah-langkahnya tidak goyah. Mereka takut akan Tuhan dan menghormati Nama-Nya (Mal. 3:16-18). 

Aplikasi: hendaknya kita hidup takut akan Tuhan dan menghormati Nama-Nya, yakni: Tuhan Yesus Kristus. Ia berjanji tidak akan membiarkan orang benar jatuh tergeletak sebab Ia menopang tangannya. 

  • Orang benar, jujur dan suka berdamai ada masa depan; mereka menantikan Tuhan dan tetap mengikuti jalan-Nya (ay. 32-40). 

Jujur, dalam perjalanan hidup, kita terkadang “kesandung” dengan si A, si B namun jangan gara-gara kesandung seseorang kita kemudian pindah ke tempat ibadah lain. Tetap ikuti jalan Tuhan maka Ia akan mengangkat kita mewarisi negeri. Tahukah orang yang mewarisi negeri bukanlah orang sembarangan? Siapa mereka? Ketika Tuhan datang, orang yang mati dalam Tuhan dibangkitkan dan mereka yang masih hidup diangkat dan mengalami keubahan hidup menyongsong Dia di angkasa (1 Kor. 15:51-52; 1 Tes. 4:16-17). Jangan mudah tertipu dengan omongan yang mengatakan Mesias ada di sini atau Mesias ada di sana (mat. 24:23) sebab tentang hari dan saatnya tidak ada seorang pun yang tahu kecuali Bapa sendiri (ay. 36). Yang penting kita mempersiapkan kehidupan pribadi, nikah, usaha dan pelayanan kita tetap di jalannya Tuhan sebab satu kali kelak Ia akan mengangkat kita untuk mewarisi negeri Yerusalem baru (Why. 21:1-2) dan kita akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan (Why. 20:15). 

Sungguh orang-orang benar layak berbahagia karena mereka beroleh jaminan berkat dan perlindungan juga warisan negeri yang dijanjikan itulah Yerusalem baru asalkan mereka tetap berada di jalannya Tuhan dan tekun menantikan kedatangan-Nya dengan rendah hati. Amin.