• JAMINAN TUHAN ATAS ORANG BENAR (JOHOR)
  • Mazmur 37
  • Johor
  • 2023-03-19
  • Pdm. Wahyu Widodo
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/1334-jaminan-tuhan-atas-orang-benar

Shalom, 

Tema Firman Tuhan kali ini berbicara tentang orang benar. Siapakah orang benar itu? Apakah kita termasuk orang benar? Perlu diketahui orang benar mendapat jaminan luar biasa dari Tuhan. Jaminan tersebut bukan berupa harta benda tetapi Pribadi Yesus yang menyerahkan nyawa-Nya menggantikan kita. Kita yang seharusnya dihukum mati akibat dosa beroleh jaminan keselamatan di dalam Yesus. 

Apakah semua orang menerima jaminan keselamatan? Ternyata ada orang-orang yang menolak keselamatan dan tidak mau percaya kepada Yesus, Juru Selamat. Mereka itu adalah orang-orang fasik – mereka mendengar kebenaran tetapi menolak kebenaran itu, mereka tahu yang baik tetapi melakukan kejahatan. Dan tak jarang mereka sukses dalam dunia bisnis, masalahnya apakah mereka mempunyai hidup kekal jika menolak Yesus? 

Tahukah Roh Tuhan bekerja dalam kehidupan orang benar? Buktinya, Roh Kudus mendorong orang-orang benar untuk tekun beribadah kepada Tuhan dan rajin membaca Firman-Nya sebab manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26) sehingga ada unsur kekekalan dalam diri manusia. Bagaimanapun juga, Tuhan memberi kehendak bebas pada manusia dan akan ketahuan ketika menghadapi ujian serta tantangan. 

Bagaimana dengan Raja Daud yang menulis mazmur berdasarkan pengalamannya? Hidupnya diperkenan oleh Tuhan dan diberkati luar biasa. Pembelajaran apa yang kita peroleh dari tulisan Daud (atas dorongan Roh Allah) dalam Mazmur 37?

“Dari Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.” (ay. 1-2) 

Kita tidak boleh marah dan iri hati melihat orang jahat berhasil di dunia ini. Bukankah kalau kita dapat hidup sampai detik ini walau pas-pasan, ini bukti jaminan pemeliharaan Tuhan atas kita? 

Perhatikan, hidup orang fasik yang menolak Tuhan tidak ada jaminan sama sekali, mereka akan kering dan habis. Berbeda dengan hidup orang-orang benar walau lemah dan sudah tua, jaminan hidup kekal dari Tuhan yang dimeteraikan oleh Roh Kudus tidak berubah. Kita memiliki hidup kekal bersama Dia oleh karena pengurbanan darah-Nya.

“Bersukacitalah dalam Tuhan maka Ia akan memberikan kepadamu hasrat hatimu.” (ay. 3; TB 2)

Sebelum mengenal Yesus, kita tidak tahu pentingnya ibadah dan membaca Alkitab. Namun setelah mendengarkan penjabaran Firman Tuhan tentang orang-orang benar dan orang-orang fasik, timbullah hasrat dan kerinduan untuk mengerti lebih jauh tentang Firman Tuhan. Hasrat baik untuk hidup berkenan di hadapan Tuhan merupakan berkat dari Tuhan untuk tidak disia-siakan. Jangan bersikap seperti Esau yang menyia-nyiakan berkat Tuhan!

“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang dan hakmu seperti siang.” (ay. 5-6)

Kalau kita berserah kepada Tuhan, kebenaran akan terang dan hak kita seperti siang, artinya ada kepastian, tidak ada keraguan. Berbeda dengan kehidupan orang fasik dengan dunia kefasikannya yang tampak cemerlang dan megah tetapi semua bersifat sementara dan sedang lenyap. Faktanya, kondisi dunia ini makin memburuk. Dapatkah dunia direstorasi agar menjadi baik kembali seperti masa awal penciptaan? Baik buruknya dunia tergantung pada siapa yang ada di dalamnya. Permasalahannya, apakah orang-orang yang tinggal di bumi berubah atau tidak? Kalau tidak mau berubah menjadi baik semua tinggal menunggu waktu menuju kehancuran.

“Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya karena orang yang melakukan tipu daya. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri. Karena sedikit waktu lagi maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya maka ia sudah tidak ada lagi. Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.” (ay. 7-11) 

Hendaknya kita setia menantikan kedatangan Tuhan. Perhatikan, waktu Tuhan dan waktu kita sangat berbeda. Kita dibatasi oleh ruang, waktu dan keadaan sedangkan Tuhan tidak dibatasi oleh apapun. Sebenarnya kesetiaan kita terbatas dan bersifat sementara tetapi manfaatkan waktu yang sedikit dan sempit ini untuk tetap setia kepada- Nya. Dalam menantikan Tuhan, hendaknya kita berdiam diri maksudnya tidak banyak mengeluh dan bersungut- sungut kepada-Nya. 

Kita juga tidak perlu geram terhadap mereka yang melakukan tipu daya. Bukankah dunia memang penuh tipu daya dan rekayasa untuk “mempercantik diri”? Ingat, keindahan dan kecantikan dunia semua hasil rekayasa dan ulah manusia yang tidak mengenal kebenaran. Contoh: bedah plastik untuk mempercantik diri sampai penipuan berkedok janji manis lumrah ditemui dan banyak orang menjadi korban karenanya. 

Tuhan menjamin kehidupan orang-orang benar dan melenyapkan kehidupan orang fasik seperti terjadi pada Lot, orang benar, yang menderita hidup di antara orang-orang jahat. Tuhan menyelamatkan orang benar dan menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman (2. Ptr. 2:6-10). 

Rasul Petrus menasihati agar kita rajin berbuat baik dan tidak takut menderita oleh sebab kebenaran serta berani mempertanggungjawabkan pengharapan kita dengan lemah lembut (1 Ptr. 3:13-15). Sikap berbuat baik tidak hanya dilakukan menghadapi orang luar tetapi juga terhadap keluarga (ay. 6-7). 

Perlu diketahui, dalam diri kita ada jaminan kuat yakni tanda kepemilikan-Nya atas kita yang dimeteraikan oleh Roh Kudus (2 Kor. 1:20-22; Ef. 1:13-14). Dalam konsep satu tubuh, baik mereka yang hidup di masa lalu maupun yang hidup masa sekarang berkedudukan sama di hadapan Allah; semua beroleh jaminan hidup kekal. 

Nasihat Daud menyadarkan kita bahwa kita adalah orang yang sudah beroleh jaminan keselamatan (Ef. 4:30-31). Itu sebabnya kita tidak perlu geram terhadap orang fasik. Apa yang direncanakan oleh orang fasik? “Orang fasik merencanakan kejahatan terhadap orang benar dan menggertakkan giginya terhadap dia; Tuhan menertawakan orang fasik itu sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat. Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur mereka untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin, untuk membunuh orang-orang yang hidup jujur; tetapi pedang mereka akan menikam dada mereka sendiri dan busur mereka akan dipatahkan. Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang berlimpah-limpah pada orang fasik; sebab lengan orang- orang fasik dipatahkan tetapi TUHAN menopang orang-orang benar.” (ay. 12-17) 

Orang fasik selalu merencanakan kejahatan siang malam. Apapun yang dilakukannya selalu merugikan dan dapat menimbulkan kematian. Mereka berbuat kejahatan karena menolak kebenaran, menolak nasihat, menolak apa pun yang tidak cocok dengan hatinya dan berakhir dengan kebinasaan. Orang fasik pasti menuju kebinasaan; sebaliknya, orang benar pasti mendapatkan kehidupan.

Bagaimana nasib orang benar? “Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum; Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah. Orang fasik mengintai orang benar dan berikhtiar membunuhnya; TUHAN tidak menyerahkan orang benar itu ke dalam tangannya, Ia tidak membiarkannya dinyatakan fasik pada waktu diadili.” (ay. 30-33) 

Sekarang sudah terjadi pemisahan antara orang fasik dan orang benar dan semua akan menghadapi pengadilan. Sebenarnya pengadilan Tuhan sudah berjalan, Ia membela orang benar. Pada akhirnya orang fasik akan berhadapan dengan pengadilan Kristus, lenyap terbuang dalam kegelapan, tidak ada tempat di hadapan Allah. Tuhan tidak akan membiarkan orang benar dinyatakan bersalah saat pengadilan. Jadi tuduhan orang fasik tidak akan didengarkan/ditanggapi oleh Tuhan.

“Aku melihat seorang fasik yang gagah sombong, yang tumbuh mekar seperti pohon aras Libanon; ketika aku lewat, lenyaplah ia, aku mencarinya, tetapi tidak ditemui. Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan; tetapi pendurhaka-pendurhaka akan dibinasakan bersama-sama dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan. Orang-orang benar diselamatkan oleh TUHAN; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; TUHAN menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka sebab mereka berlindung pada-Nya.” (ay. 35-40) 

Tuhan memisahkan orang fasik dan orang benar dengan pedang bermata dua, yaitu Firman Tuhan. Oleh sebab itu jangan meremehkan didikan, nasihat dan teguran Firman kebenaran sebab di dalamnya mengandung jaminan keselamatan kekal. 

Kehidupan orang benar sangatlah berbahagia karena beroleh berkat perlindungan dan pemeliharaan Tuhan di dunia ini serta kehidupan kekal di masa depan. Oleh sebab itu orang benar tidak perlu marah dan iri hati terhadap kehidupan orang fasik yang pasti mendapat hukuman mati kekal karena telah menolak Yesus, Juru Selamat dunia. Hendaknya orang benar tetap tekun dan setia menantikan kedatangan Tuhan untuk menjemput mereka dan tinggal bersama Dia selamanya di negeri yang dijanjikan-Nya, Yerusalem baru. Amin.