• DOA KEMENANGAN DALAM NAMA TUHAN
  • Mazmur 20
  • Lemah Putro
  • 2022-11-20
  • Pdt. Paulus Budiono
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/1266-doa-kemenangan-dalam-nama-tuhan-2
  • Video Ibadah: KLIK DISINI

Shalom, 

Kita harus yakin bahwa Alkitab tidak pernah salah; bila Allah bersama kita, kemenangan ada di pihak kita. Percayalah kemenangan demi kemenangan akan kita alami walau saat ini kita belum meraihnya. 

Daud begitu yakin TUHAN akan memberinya kemenangan; untuk itu apa yang harus dikerjakannya? Dalam Mazmur 20, dia menulis adanya dua macam doa permohonan, yakni:

  • Doa permohonan yang ditujukan kepada orang lain itulah raja (ay. 1-6).

Doa yang memberikan suatu dukungan, dorongan dan jaminan agar Tuhan menjawab raja ketika dia dalam kesesakan sehingga perlu dibentengi saat diserang musuh juga kebutuhan akan bantuan dari tempat kudus serta sokongan dari Sion. Tak lupa doa supaya segala persembahan dari kurban bakaran diterima/diingat-Nya. 

Introspeksi: apakah segala pujian dan persembahan serta persepuluhan kita diterima oleh Tuhan? Apakah kita mempersembahkannya dengan sepenuh hati atau hanya asal ikut-ikutan atau ada motivasi lain di baliknya? 

  • Doa yang dipanjatkan untuk kita (ay. 7-10).

Kata “kiranya” diulang hingga tujuh kali menunjukkan keseriusan permohonan agar Tuhan menjawab masalah kita. Juga ketika kita mengundang Nama Tuhan yang berkuasa, Ia hadir di tengah-tengah kita (Mat. 18:20). Yang perlu diperhatikan ialah kalau kita memohon/mengundang Ia datang, jangan kita membiarkan/mengabaikan-Nya. Ilustrasi: ketika kita mengundang tamu agung/penting dan memohon beliau hadir, kita pasti tidak akan mengabaikan atau memerhatikan beliau dari kejauhan saja. Sebaliknya, kita akan menjamu beliau dan serius mendengarkan apa yang dikatakannya. Jujur, bukankah sering terjadi kita berdoa di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus tetapi setelah itu kita beribadah seenaknya sambil guyonan dan melihat sana-sini? Bukankah dengan mengabaikan kehadiran Sang Firman sama dengan mendukacitakan Roh Kudus? Tuhanlah yang memberikan kemenangan bila kita beribadah sungguh-sungguh bukan sekadar memenuhi liturgi gereja.

Demikian pula kata “TUHAN” mengawali di ayat 2 dan mengakhirinya di ayat 10. Kata “TUHAN (YHWH)” tertulis lima kali dalam Mazmur 20. Nama yang tidak boleh sembarangan disebut karena merupakan Nama di atas segala nama. Nama yang membuat Daud begitu diyakinkan dan ingin menjadi berkat bagi orang lain. 

Sekarang banyak Alkitab mengubah TUHAN menjadi Yahwe karena menganggap Yahwe adalah nama sesungguhnya padahal sampai hari ini orang Yahudi tidak berani menambahkan huruf hidup dalam YHWH. Nama ini pertama kali muncul ketika Musa menanyakan siapa Nama Allah jika bangsa Israel bertanya kepadanya. Ia menjawab, “AKU ADALAH AKU.” (Kel. 3:14) 

Perhatikan, orang menyebut nama Allah menurut agama dan budaya mereka, misal: Shangdi (bhs. Cina); Gusti (bhs. Jawa); Theos (Yunani) dst. tetapi Daud mengambil Nama Allah Yakub yang berkemenangan. Orang Yahudi tidak berani menyebut Nama YHWH secara langsung tetapi menyebutnya Elohim atau Adonai. Sudahkah kita mengenal Nama yang hebat itu? Kita bersyukur dapat menyebut Nama itu oleh karena Yesus. Apa kata-Nya? Yohanes 16:23-24 menuliskan, “Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima supaya penuhlah sukacitamu.

Introspeksi: benarkah dalam Nama Yesus ada kemenangan? Atau kita menang di dalam gereja tetapi kalah begitu keluar dari gereja karena banyaknya masalah? Kaum muda bersorak-sorai memuji Tuhan di dalam kebaktian tetapi jatuh dalam banyak kesalahan karena pergaulan bebas? Sudahkah kita meminta sesuatu di dalam Nama-Nya supaya penuh sukacita kita? Mintalah kepada Yesus yang telah mati, bangkit, naik ke Surga dan akan datang kembali. Ia memberikan Roh Kudus/Parakletos untuk menolong, menopang, menjaga dan menghibur kita sehingga tidak seharusnya kita bersedih hati. Contoh: Paulus dan Silas dipukuli, dimasukkan dalam penjara, dipasung oleh sebab Nama Yesus tetapi mereka memuji Allah di tengah malam berdampak kepala penjara dan keluarganya bertobat dan memberi diri dibaptis (Kis. 16:23-33). Sebelumnya, mereka diikuti oleh hamba perempuan yang dirasuk roh tenung. Karena merasa terganggu, Paulus mengusir roh tenung dari hamba perempuan tersebut dalam Nama Yesus Kristus dan hamba itu sadar (ay. 16-18). 

Waspada, jangan mempermainkan Nama Yesus seperti dilakukan oleh tujuh anak dari imam kepala Yahudi bernama Skewa terhadap orang yang kerasukan roh jahat. Apa yang terjadi? Mereka malah didigagahi dan dikalahkan oleh orang yang dirasuk roh jahat sehingga mereka lari dengan telanjang dan luka-luka (Kis. 19:13- 16). 

Aplikasi: Nama Yesus sangat berkuasa menopang dan menolong kita dalam menghadapi masalah apa pun – masalah nikah, rumah tangga, keuangan, kesehatan dst. – yang membuat kita stres dan berduka. TUHAN – YHWH – yang ditakuti dan dihormati oleh orang Yahudi rela mengirim Putra tunggalnya ke dunia menjadi manusia (Yoh. 1:14) dikenal bernama Yesus untuk mati supaya mereka yang percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal (Yoh. 3:16). Kemudian Ia dibangkitkan Allah menjadi Tuhan dan Kristus (Kis. 2:32,36). Walau dalam rupa Allah, Ia tidak mempertahankannya tetapi malah mengosongkan diri menjadi hamba dan manusia yang taat sampai mati di kayu salib (Flp. 2:6-8). Itu sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama (ay. 9). Alhasil, kita tidak lagi boleh bermain-main dengan dosa sebab kita telah diampuni oleh Yesus, Pemilik nama di atas segala nama. Nama Yesus ini pula membuat mereka yang telah membunuh Yesus tertusuk hatinya lalu bertobat dan dibaptis di dalam nama Yesus Kristus (Kis. 2:37-38). Mereka yang awalnya ketakutan karena menurut hukum Taurat nyawa ganti nyawa (Kel. 21:23) tetapi tiba-tiba Nama Yesus mengampuni dosa mereka. Betapa sukacita memenuhi hati mereka! Terbukti hukum Taurat terkalahkan dengan Nama Yesus yang mampu dan berkuasa mengampuni mereka. 

Saulus, orang Farisi dan pelaku hukum Taurat mengakui dosanya paling besar setelah bertemu Tuhan dan bertobat (1 Tim. 13-15). Ingat, dosa tidak dapat ditebus dengan perbuatan baik dan amal bakti apa pun (Ef. 2:8-9) kecuali darah Yesus (Ef. 1:7). Dan upah dosa adalah maut (Rm. 6:23) namun di dalam Tuhan kita dimerdekakan dari dosa (ay. 22) dan ada janji kemenangan luar biasa. 

Kesaksian: ketika Pembicara mendapat pengalaman panggilan menjadi hamba Tuhan melalui penglihatan, beliau tidak langsung menerima sebab istri masih belum bersedia. Seusai kebaktian di Johor, mereka berdua bersama putranya pulang naik becak dari Johor ke Jl. Tegalsari pukul 20:00. Di ujung jalan depan kantor polisi mereka dihadang oleh dua penjahat dengan pistol. Semua perhiasan termasuk cincin nikah dirampas dan anehnya tidak ada satu polisi pun yang tahu. Terakhir, si penjahat mengatakan kepada beliau, “Saya pinjam istrimu satu malam!” Sontak beliau menyebut Nama Yesus dan heran perampok itu lari pergi dengan becak yang ditumpanginya. Dua minggu kemudian, Pembicara dan istri beribadah di johor dan kembali mendapat panggilan untuk berangkat ke Irian. Lagi-lagi panggilan ini ditolaknya. Mereka pulang gereja naik bemo di Jembatan Merah menuju Jl. Darmo. Di Jl. Pasar Besar bemo berhenti mengangkut 3-4 penumpang. Ternyata mereka adalah komplotan perampok. Pinggang beliau ditusuk dengan bayonet. Beliau sontak mengatakan, “Dalam Nama Tuhan Yesus! Saya ini pendeta.” Mereka langsung menjawab, “Maaf, Pak... maaf! Kami cari makan.” Mereka kemudian turun dari bemo namun tanpa disadari bibir beliau sempat terluka sedikit. Beliau sadar memang Nama Yesus telah menolongnya berulang-ulang, tetapi apa yang terjadi jika beliau menolak panggilan Tuhan untuk ketiga kalinya? Bisa-bisa nyawa melayang kalau tetap keras kepala! Jelas, Nama Yesus berkuasa menolong kita dan Nama ini harus dikenal oleh banyak orang sebab keselamatan hanya ada di dalam Nama Yesus (Kis. 4:12)! 

Memang awalnya Allah berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi tetapi pada zaman akhir ini Ia berbicara dengan perantaraan Anak-Nya yang menopang segala yang ada dengan Firman-Nya. Selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi (Ibr. 1:1-3). Ia dikaruniai nama yang jauh lebih indah dari nama-nama malaikat (ay. 4). Jadi kita tidak menyembah malaikat tetapi menghormatinya. Allah sendiri yang meminta Maria dan Yusuf menamakan Yesus bagi bayi yang dilahirkan oleh Maria (Mat. 1:21; Luk. 1:31). 

Mazmur 20 menjanjikan kemenangan berulang-ulang (disebut empat kali) dan memuncak yakni kemenangan karena diurapi (ay. 6-7,10).

Sebelum masuk dalam pelayanan dan melakukan banyak mukjizat, Yesus dibaptis dan menerima/diurapi Roh Kudus (Mat. 3;16; Mrk. 1:10; Luk. 3;22). Yesus yang penuh dengan Roh Kudus berkemenangan saat dicobai oleh Iblis.

Bila kita diurapi Roh Kudus, kita tidak perlu diajar oleh orang lain sebab pengurapan-Nya mengajar kita tentang kebenaran (1 Yoh. 2:27). Namun sayang, kita sering lebih percaya pada khotbah-khotbah di youtube yang belum tentu selaras dengan Alkitab. Sesungguhnya kita diurapi Roh Kudus untuk berkemenangan terhadap dunia, roh setan dan siapapun. 

Kemenangan demi kemenangan akan kita raih dan kita mengangkat panji-panji demi nama Allah kita → Kandil Emas

Doa berkat jawaban dari Surga → Mazbah Perukupan Dupa

Nama Yesus – Firman menjadi manusia → Meja Roti Sajian 

Tanpa disadari, Daud menyatakan pribadi Allah Tritunggal. Kita yang telah mengenal Allah Tritunggal sudah sepatutnya berdoa untuk orang lain, diurapi Roh Kudus untuk berkemenangan dan menyimpan Firman hidup supaya sukacita kita penuh. Dengan demikian apa lagi yang kita butuh dan harapkan? Semua sudah tercantum, kita tinggal meminta kepada-Nya maka semua akan dicurahkan kepada kita. Amin.