Shalom,
Mazmur merupakan kitab puji-pujian (kita memuji dan memuliakan Tuhan) juga kitab doa. Ketika membaca Mazmur, kita menemukan banyak sekali ucapan syukur, pengagungan kepada Tuhan tetapi juga doa perlindungan, doa keselamatan, doa lepas dari musuh. Jadi, kita belajar bersyukur dan berdoa dari Kitab Mazmur. Dalam kitab ini tertulis dengan jelas bagaimana Daud mengucap syukur juga doa permohonan maupun doa yang menunjukkan relasinya dengan Tuhan.
Doa memenuhi seluruh kebutuhan hidup manusia; untuk itu kita harus mempelajari bagaimana berdoa, kepada siapa kita berdoa dan untuk apa berdoa. Perhatikan, berdoa bukan sekadar mengisi waktu atau memohon sesuatu yang tidak dikehendaki Tuhan atau kita baru berdoa ketika membutuhkan pertolongan.
Sejauh kita mempelajari Kitab Mazmur (1-19), umumnya menuliskan doa ingin lepas dari musuh, doa malam, doa pagi, menyampaikan keluhan atau ucapan syukur. Namun Mazmur 20 mempunyai nilai berbeda dari doa-doa yang tertulis di Kitab Mazmur sebelumnya.
Doa macam apa yang tertulis dalam Mazmur 20 ini?
“Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Kiranya TUHAN menjawab engkau pada waktu kesesakan! Kiranya nama Allah Yakub membentengi engkau! Kiranya dikirimkan-Nya bantuan kepadamu dari tempat kudus dan disokong- Nya engkau dari Sion. Kiranya diingat-Nya segala korban persembahanmu dan disukai-Nya korban bakaranmu. Sela Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kaukehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang kaurancangkan. Kami mau bersorak-sorai tentang kemenanganmu dan mengangkat panji-panji demi nama Allah kita; kiranya TUHAN memenuhi segala permintaanmu.” (ay. 1-6)
Daud menulis mazmur pujian untuk dinyanyikan di tengah-tengah jemaat Israel. Isinya berbicara tentang doa untuk raja. Artinya, Daud menghargai apa yang telah dikerjakan oleh umat Israel yang mendoakan dirinya karena dia merasa dirinya didukung oleh rakyat. Ini bentuk apresiasi dari rakyat yang mendukung pemerintahannya. Raja Daud mengaku bahwa kekuatan dan kehebatannya dalam melawan musuh bukan hasil doanya pribadi tetapi juga umat Israel yang mendukung dirinya dalam doa. Ini menunjukkan kedewasaan dalam diri Daud.
Introspeksi: apakah kita merasa aman tidak ada masalah oleh sebab kita rajin berdoa? Masihkah kita dapat berdoa jika ujian berkaitan dengan keuangan, kesehatan dan pekerjaan menimpa? Apakah kita juga ingat untuk mendoakan orang lain yang sedang dalam kebutuhan?
Jujur, kita sering tidak menyadari bahwa ada orang-orang yang mendoakan kita dari (tempat) jauh untuk keselamatan dan keamanan kita. Jika hidup kita dalam kondisi baik-baik, ini bukan karena doa kita semata tetapi ada kekuatan lain – keluarga, teman, hamba Tuhan dst. – yang mendukung kita dalam doa. Yesus berdoa untuk murid-murid-Nya (Yoh. 17) dan sebagai Imam Besar Ia mendukung kita dalam doa syafaat sampai hari ini. Jangan merasa kesuksesan yang kita raih adalah hasil dari doa kita sendiri!
Doa permohonan ditujukan kepada Daud agar dia mendapat bantuan dari tempat kudus dan sokongan dari Sion. Kita tidak mungkin menemukan tempat kudus di bumi ini karena bumi telah rusak tercemar akibat ulah manusia. Tidak ada tempat kudus selain tempat Alah bertakhta dan tempat Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Aplikasi: ketika kita mengalami masalah dalam hidup ini, kita mengarahkan seruan doa kita hanya ke pusat tempat Allah bertakhta.
Raja Daud perlu dukungan dari rakyat dan rakyat perlu raja yang memimpin mereka. Dalam bergereja, baik hamba Tuhan maupun jemaat juga saling membutuhkan. Hamba Tuhan membutuhkan jemaat yang duduk mendengarkan Firman Tuhan yang diberitakannya. Demikian pula jemaat membutuhkan hamba Tuhan untuk memaparkan Firman yang disampaikannya. Jemaat dan hamba Tuhan merupakan satu kesatuan dan perlu dibawa di dalam doa. Bukankah kita semua adalah anggota tubuh Kristus (1 Kor. 12:12) dan ketika Hamba Tuhan berdoa “Tuhan tolong kami” ini menyangkut seluruh jemaat dan si pendoa juga?
Aplikasi: sebagai sesama anggota tubuh Kristus, kita perlu saling mendoakan baik di atas mimbar maupun dalam doa pribadi ketika kita mendengar atau melihat saudara-saudara kita membutuhkan pertolongan.
Pemazmur menyinggung masalah kurban persembahan agar diingat dan disukai oleh TUHAN (ay. 4). Kurban persembahan apa yang layak diterima dan diperkenan oleh Tuhan? Dengar-dengaran kepada TUHAN jauh lebih baik daripada kurban sembelihan (1 Sam. 15:22-23). Jelas persembahan sebanyak dan semahal apa pun tanpa didasarkan pada ketaatan akan Firman Tuhan akan tidak ada artinya sama sekali.
Daud juga didoakan agar kehendak dan rancangannya dijadikan berhasil oleh TUHAN (ay. 5). Hendaknya kita berdoa untuk pemerintah dan keluarga kita agar apa yang direncanakan diperkenan oleh Tuhan dan dibuat berhasil. Keluarga sebagai anggota masyarakat paling kecil saling mendoakan satu sama lain agar keselamatan, kedamaian, kesatuan terjadi dan berdampak lebih luas ke masyarakat.
Kesatuan yang utuh di dalam pemerintahan menghasilkan kekuatan seperti tertulis, “kami mau bersorak-sorai tentang kemenanganmu dan mengangkat panji-panji demi Allah kita; kiranya Tuhan memenuhi segala permintaanmu.” (ay. 6) Terbukti hasil doa dari rakyat dirasakan oleh rakyat secara keseluruhan.
Lebih lanjut pemazmur menuliskan, “Sekarang aku tahu bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita. Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak. Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!” (ay. 7-10)
Jelas orang yang diurapi Tuhan pasti mendapatkan perlindungan dan beroleh kemenangan. Siapa yang diurapi TUHAN? Koresh (raja yang tidak percaya kepada Allah Israel) diurapi TUHAN untuk menjadi alat-Nya (Yes. 45:1) demi umat Israel yang saat itu dalam pembuangan.
Urapan dapat mendatangkan berkat namun kita harus berhati-hati apakah urapan ini berkenan di hadapan Tuhan. Banyak orang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib tetapi belum tentu Tuhan berkenan dengan apa yang dikerjakannya sebab mereka mengandalkan kekuatan sendiri berakibat mereka rebah dan jatuh. Beda dengan mereka yang diurapi Tuhan dan bermegah dalam Nama-Nya akan berdiri dan tetap tegak.
Mazmur 20:10 mengatakan “Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!”
Tampak kesatuan dalam doa agar Tuhan memberikan kemenangan kepada raja. Kita juga hidup bernegara di mana masih banyak orang tidak dipercaya kepada Yesus, Juru Selamat dunia. Marilah berdoa untuk pemimpin negara kita dalam menghadapi pelbagai macam kesulitan ekonomi, sosial, bencana alam dll. Alkitab mengajarkan, “Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!” (1 Ptr. 2:13-17)
Kita berdoa untuk kemenangan raja/pemimpin negara yang berarti juga kemenangan dan kesejahteraan rakyatnya. Raja di atas segala raja, Yesus Kristus, sudah menang dan Ia memberikan perlindungan, pengayoman, pemeliharaan hingga hari ini dan berlangsung terus sampai kedatangan-Nya yang kedua kali. Amin.