• PENYATAAN ALLAH YANG AGUNG (JOHOR)
  • Mazmur 19
  • Johor
  • 2022-11-13
  • Pdt. Stephen Manurung
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/1257-penyataan-allah-yang-agung

Shalom, 

Tahukah Anda perbedaan antara “penyataan” dan “pernyataan”? Pernyataan adalah suatu kalimat seperti pernyataan yang dibuat oleh pemuda/i seluruh Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda sementara “penyataan” adalah wujud yang dapat dlihat, sesuatu yang sudah dilakukan dan terbukti. 

Bagaimana Daud menuliskan penyataan keagungan Allah dalam Mazmur 19?

  • Alam semesta menyatakan keagungan Allah (ay. 2-7).

“Langit menceritakan (declare = mengumumkan) kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan- Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.” 

Ternyata keagungan Allah tidak hanya dinyatakan saat Malaikat Gabriel memberitakan kelahiran Yesus atau ketika hamba-hamba Tuhan di bumi ini melakukan mukjizat-mukjizat Allah tetapi juga dideklarasikan melalui alam semesta. Langit cakrawala memproklamasikan kemuliaan Allah dan ini dilakukan siang ke malam dan malam meneruskan ke pagi harinya dst. 

Pemazmur meminta kita melihat cakrawala dan alam semesta yang menceritakan keagungan Allah dan dapat kita nikmati terus menerus dari hari ke hari – bagaimana kita melihat awan begitu tebal ketika hujan mau turun, kubahan langit/cakrawala yang begitu indah dengan sinar matahari yang cerah di tengah hari dst. 

Introspeksi: ketika menikmati keindahan pemandangan alam, adakah kita mengucap syukur dan mengagungkan Tuhan, Sang Pencipta alam semesta? Atau kita merasa sendirian dan kesepian tanpa teman untuk berbagi cerita? Keluarlah sejenak, pandanglah langit bertaburan bintang ditambah dengan bulan purnama yang bersinar dengan indahnya! Sadarkah kita tidak sendirian tetapi Allah dengan kemuliaan-Nya di balik cakrawala menemani kita? 

Dapatkah kita mengukur kebesaran Allah dalam menciptakan cakrawala? Manusia dengan ilmu kepandaiannya dapat mengukur bumi di mana kita tinggal menggunakan alat ukur pemetaan satelit tetapi tidak ada satu alat pun dapat mengukur panjang dan lebar, awal dan akhir dari cakrawala. Bukankah ini membuktikan bahwa Allah itu agung? 

Perhatikan, tata surya ada di dalam galaksi. Apa itu galaksi? Menurut NASA, galaksi adalah kumpulan dari debu, gas, bintang-bintang, planet-planet yang amat luas. Dalam satu galaksi ada miliaran bintang. Matahari bersama planet-planet lainnya termasuk bumi berada di dalam galaksi Bima Sakti. 

Melalui teleskop para ilmuwan berhasil menangkap planet-planet: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Jarak dari satu planet ke planet lainnya itu jutaan kilometer. Sampai tahun 2022, manusia baru dapat ke Mars. Cina beberapa waktu lalu berhasil membibitkan padi di Mars. 

Ilmu pengetahuan dapat mengukur jarak ke Mars, Yupiter, Saturnus dll. tetapi belum mampu pergi ke sana karena makan waktu jutaan tahun baru tiba. Juga dari triliunan bintang tidak semuanya dapat dilihat oleh satelit karena keterbatasan lensa. Semua tertata baik, tidak saling berbenturan dan tidak keluar dari jalur ketentuan Allah. Selain itu cakrawala dan bumi mengandung kekayaan melimpah sehingga menjadi rebutan banyak negara, misal:

Amerika, Cina dan Rusia berebut ingin ke Mars karena mereka menemukan adanya unsur emas di bebatuan Mars. Negara Indonesia terkenal dengan kekayaan laut dan isinya, kesuburan tanahnya, gunungnya mengandung emas, nikel dll. 

Sungguh ilmu pengetahuan manusia sangat jauh dibandingkan dengan hikmat yang dimiliki Allah. Apa yang manusia mau banggakan? Secerdas dan sekaya apa pun manusia, semua tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan hasil karya perbuatan tangan Allah yang agung dan mulia. Kita bagaikan sampah (diciptakan dari debu tanah) dibandingkan ciptaan Tuhan lainnya namun Ia mencintai kita melebihi seluruh ciptaan-Nya sebab langit dan bumi akan lenyap tetapi orang yang menyimpan Firman Allah akan hidup kekal. Itu sebabnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur kepada-Nya karena kita diberi predikat sebagai anak-anak Allah dan biji mata-Nya. Kita tidak perlu lagi merasa sendirian dan putus harapan atau merasa tidak berguna. 

Pemazmur menceritakan pekerjaan tangan-Nya di setiap musim (ay. 3). Sirkulasi tata surya – semua planet dan benda-benda langit – saling “berkomunikasi” terus-menerus menyampaikan berita tentang Allah. Contoh: gerhana bulan total yang terjadi beberapa hari lalu bagaikan “reuni” untuk saling bercerita satu sama lain dan peristiwa mengagumkan ini disaksikan oleh jutaan manusia di bumi.

Jelas langit dan bumi tidak terjadi karena big bang – berdasarkan teori evolusi yang mengatakan bahwa bumi dan alam semesta terjadi karena ledakan besar lalu semua tertata teratur dengan sendirinya. Apa itu evolusi? Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur menjadi bentuk lain yang lebih kompleks dan baik. Kenyataannya sampai sekarang tidak ada perubahan, sudah 6.000 tahun benda-benda langit dan tata surya beredar di tempatnya masing-masing dengan tertib tanpa menimbulkan tabrakan satu sama lain. Ini membuktikan bahwa teori evolusi tidak berlaku tetapi semua hasil pekerjaan tangan Tuhan yang ditata oleh-Nya dengan Firman-Nya.

Jauh sebelum ilmuwan dapat menjelaskan terjadinya sirkulasi air hujan, Allah telah menjelaskannya dan tertulis di Kitab Ayub (kitab tertua dalam Alkitab) bahwa, “Ia menarik ke atas titik-titik air dan memekatkan kabut menjadi hujan yang dicurahkan oleh mendung dan disiramkan ke atas banyak manusia.” (Ay. 36:26-30) Jelas, hujan maupun panas terik matahari adalah hasil pekerjaan tangan Tuhan dan menjadi berkat yang patut kita syukuri. 

Sebenarnya Allah telah menyediakan kebutuhan kita melalui alam semesta di sekitar kita. contoh: Pada Perang Dunia 1 banyak orang mati karena diare sebelum ditemukan obat diare padahal daun jambu biji merupakan obat penangkal diare. Demikian pula dengan penemuan pinicilin sebagai antibiotik dari luka infeksi. Obat ini baru dtemukan setelah banyak orang mati. 

Aplikasi: Tuhan sudah menciptakan semua kebutuhan yang ada di sekeliling kita. Oleh sebab itu kita perlu mendorong anak-anak kita untuk mempelajari (Taurat) Firman Tuhan yang memberikan hikmat/pengertian bagi mereka yang tidak berpengalaman sehingga muncul ilmuwan-ilmuwan yang lahir dari anak-anak Tuhan. Jangan malah dengan kepintaran luar biasa, ilmuwan ini menolak adanya Tuhan; dengan kata lain dia merasa lebih pintar dari Tuhan. Ingat, Allah kita itu tidak terselami pikiran-Nya. Ia telah mengoperasi manusia Adam tanpa pisau, obat bius dll. di Taman Eden. Manusia hanyalah penemu (discoverer) sesuatu yang sudah ada tetapi Allah adalah Pencipta (inventor) dari tidak ada menjadi ada. Bukankah semua yang kita miliki dan ketahui berasal dari Tuhan? Tidak ada yang sempurna di dunia ini, orang mengejar kekayaan dan kepandaian tanpa pernah terpuaskan karena keabadian hanya ada pada-Nya.

  • Firman Tuhan mempertemukan Allah dengan mereka yang percaya kepada-Nya.

“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.” (ay. 8-11) 

Firman Tuhan itu sempurna dan menyegarkan jiwa; dia melengkapi hidup kita. Kalau kita tidak mencintai Firman Allah, hidup kita tidak akan pernah lengkap. Perhatikan, yang menyempurnakan hidup kita bukanlah travelling ke seluruh dunia menikmati keindahan alam semesta atau memiliki barang-barang mewah bermerk terkenal tetapi hidup kita menjadi berarti bila kita membaca, memeriksa dan menyimpan Firman Tuhan. 

Tuhan memercayakan kita untuk bekerja keras mengelola bumi ini tetapi Firman Allah memberikan kita penghiburan, kesehatan jiwa dan arti hidup yang sesungguhnya. Hal ini diakui oleh pemazmur Daud. Dia mempunyai pengalaman sangat sulit dalam hidupnya. Bahaya yang menghantuinya mulai dari melawan binatang buas, dimusuhi oleh mertuanya, Raja Saul, dikejar-kejar oleh anaknya, Absalom, belum lagi oleh musuh-musuh lainnya. Peristiwa ini dapat membuatnya depresi dan kerusakan jiwa yang mendalam. Namun di bawah tekanan yang hebat, Daud mengakui bahwa Taurat TUHAN menyegarkan jiwanya. 

Jujur, kondisi dunia yang makin sulit dan tidak menentu ini sangatlah memengaruhi kondisi jiwa kita. Bagaimana kita beroleh pemulihan hati yang terluka dan tertekan oleh banyaknya masalah hidup? Hanya Firman Tuhan yang mampu menyegarkan jiwa kita! 

Pengagungan Allah dapat dinyatakan melalui hasil karya pekerjaan tangan-Nya itulah alam semesta dengan segala keindahannya yang tidak dapat ditiru dan dijangkau oleh manusia yang terbatas pengetahuannya. Selain itu keagungan Firman-Nya mendekatkan manusia dengan Allah, Sang Pencipta, berdampak manusia mengalami penyegaran jiwa dan pemulihan hidup di tengah impitan masalah berat yang melanda dunia saat ini. Firman-Nya membuat kita memahami arti hidup sesungguhnya. Amin.