Peran Roh Kudus Dalam Kehidupan Kita

Pdm. Budy Avianto, Minggu, Lemah Putro, 25 Februari 2018

 

Shalom,

Sering Hamba Tuhan dalam mempersiapkan Firman Tuhan berdoa agar Roh Kudus memberikan pencerahan tetapi dalam praktiknya Hamba Tuhan tersebut sibuk memeriksa Firman Tuhan dengan kekuatan dan kemampuan diri sendiri, akibatnya tak jarang stres meliputinya.

Allah Bapa telah memilih kita, orang percaya, sebelum dunia dijadikan untuk terus menerus dikuduskan oleh Firman-Nya (Ef. 5:26) hingga mencapai sasaran di Tempat Mahakudus yaitu tak bercacat alias sempurna di hadapan-Nya (Ef. 1:1-4) seperti Bapa di Surga sempurna adanya (Mat. 5:48).

Di dalam Yesus Kristus, kita yang percaya dan beriman kepada-Nya dipilih menjadi anak-anak Allah (Ef. 1:5; Gal. 3:26, Yoh. 1:12).

Kita tidak hanya disucikan oleh Firman Allah (Yoh. 15:3) tetapi oleh darah Yesus kita beroleh penebusan/pengampunan dosa (Ef. 1:7) dan darah-Nya sanggup menyucikan sampai hati nurani kita (Ibr. 9:14).

Allah Bapa dan Yesus Kristus menyucikan hingga kita menjadi anak-anak Allah yang sempurna dan menjadi milik-Nya. Ini menjadi kegenapan rencana Allah dalam mempersatukan yang di Surga dan yang di bumi – jemaat sebagai tubuh-Nya disatukan dengan Dia sebagai Kepala (Ef. 5:23,30,32).

Harus diakui, hidup kita ‘cacat’ dan perlu disucikan tidak hanya sekali tetapi terus menerus oleh Firman Tuhan dalam ibadah dan renungan pribadi. Bagaimana mungkin penyucian terjadi jika kita malas beribadah dan tidak pernah membaca Alkitab di rumah?

Apakah kita ‘produk cacat’? Tidak. Allah menciptakan manusia pertama menurut gambar-Nya (Kej. 1:27) tetapi manusia menjadi ‘cacat’ karena mendurhaka kepada-Nya dengan mengikuti jalan dunia yang dikendalikan oleh penguasa udara, Iblis (Ef. 2:1-2). Sampai detik ini, Iblis masih berkeliaran sebagai penguasa udara dan roh pendurhakaan siap mencari mangsa kapan pun, di mana pun dan kepada siapa pun. Kita dahulu juga hidup di dalam hawa nafsu dan pikiran jahat (ay. 3) tetapi sudah diampuni dan disucikan. Waspada, jangan lengah terhadap serangan roh pendurhakaan seperti dialami oleh Adam dan Hawa. Bukankah Adam-Hawa diciptakan sempurna tetapi termakan oleh godaan ular sehingga Firman Allah dilupakan akibatnya mereka ‘cacat’ karena dosa.

Iblis tidak dapat menjatuhkan tetapi dia lihai menggoda. Jangan menyalahkan Allah jika kita jatuh dalam pencobaan sebab Ia tidak dapat dicobai oleh si jahat dan tidak mencobai siapa pun (Yak. 1:13). Buktinya, Injil Lukas 4:1-13 menuliskan Yesus saat dalam kebutuhan makan karena lapar setelah puasa 40 hari tidak mempan dicobai Iblis karena Ia berpegang teguh pada Firman Allah (“Ada tertulis”).

Jelas, kita kalah menghadapi cobaan dan godaan Iblis karena keinginan kita sendiri (Yak. 1:14). Keinginan ini hanya dapat dikalahkan oleh Firman Tuhan untuk tidak dilanjutkan pada tindakan yang melahirkan dosa dan apabila dosa sudah matang, ia melahirkan maut (ay. 15). Ingat, upah dosa ialah maut (Rm. 6:23) dan hukum ke-10 mengingatkan kita untuk ‘jangan mengi-ngini’ (Kel. 20:17).

Jesus telah mengingatkan murid-murid-Nya (juga kita) untuk berjaga-jaga agar tidak jatuh ke dalam pencobaan sebab Ia tahu roh memang penurut tetapi daging lemah (Mat. 26:41). Untuk itu kita harus melawan Iblis (Yak. 4:7) menggunakan Firman Tuhan seperti telah diteladankan oleh Yesus.

Bagaimana kita mampu mengingat Firman Tuhan saat menghadapi pencobaan/godaan yang begitu banyak? Efesus 1:13-14 menuliskan, “Di dalam Dia kamu juga – karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu – di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah untuk memuji kemuliaan-Nya.”

Yesus tahu manusia (daging) lemah menghadapi pencobaan dan Iblis berusaha menggagalkan rencana Allah (menjadikan manusia sempurna) dengan pelbagai keinginan. Oleh sebab itu sebelum Yesus pergi ke Bapa (setelah mengalami kematian dan kebangkitan), Ia tidak meninggalkan kita yatim piatu tetapi meminta Bapa memberikan kita Penolong itulah Roh Kudus (Yoh. 14:16).

Bagaimana kita beroleh Roh Kudus? Saat kita mendengar Firman kebenaran – roti hidup yang turun dari Surga (Yoh. 6:33-35) – kemudian percaya, kita dimeteraikan dengan Roh Kudus.

Apa peran Roh Kudus dalam kehidupan kita?

  • Menyertai

Sebaliknya, kita mendukacitakan Roh Kudus jika kita tidak suka mendengar dan mere-nungkan Firman Tuhan.

  • Berdiam di dalam kita (ay. 17) untuk membimbing kita hidup dalam kekudusan dan tak bercacat di hadapan Allah.
  • Menolong kita untuk dapat mengerti Firman Tuhan, mengasihi-Nya dan menuruti perintah-Nya (ay. 21,23) bukan menuruti kehendak daging. Perlu diketahui, ayat dalam Alkitab menjelaskan ayat yang lain sehingga kita tidak perlu mencari penjelasannya di luar Firman Tuhan.
  • Menghibur, mengajar dan mengingatkan kita akan semua Firman Tuhan (ay. 26).

Kita kuat melawan pencobaan dan godaan dari Iblis dengan menggunakan Firman Tuhan yang diingatkan oleh Roh Kudus.

  • Bukan hanya darah Yesus dan Firman-Nya yang menguduskan kita, Roh Kudus juga menyucikan kehidupan kita (Rm. 15:16) sehingga perbuatan-perbuatan daging yang sebe-lumnya melekat dalam kita (Gal. 5:19-21) diubah total setelah dipenuhi Roh Kudus, itulah buah Roh
  • Memimpin hidup kita agar kita tidak gila hormat dan saling mendengki (Gal. 5:25-26).

Kita tidak boleh puas diri lalu lengah sebab Iblis, penguasa kerajaan angkasa, masih bekerja dan menunggu waktu yang baik (bnd. Luk. 4:13) untuk menguasai ‘rumah kehidupan’ kita yang telah bersih tersapu dan rapi teratur tetapi kosong tidak ada penghuninya (Allah Tritunggal) sebab kita tidak mencintai Firman dan tidak tunduk dalam pimpinan Roh Kudus. Melihat kondisi semacam ini, roh jahat tersebut akan mengajak tujuh temannya yang jauh lebih jahat untuk masuk dan berdiam dalam kita berakibat keadaan kita lebih buruk dari-pada keadaan semula (Mat. 12:43-45).

  • Memberikan karunia-karunia Roh untuk kepentingan bersama (1 Kor. 12:7-11).

Seperti tubuh memiliki banyak anggota; demikian pula ada banyak karunia Roh Kudus dengan fungsi berbeda-beda tetapi semuanya bertujuan sama yaitu pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna (ay. 12-14).

Sungguh hebat rencana Allah dari semula untuk menjadikan kita milik-Nya! Kita tidak hanya diampuni dan ditebus untuk beroleh keselamatan tetapi senantiasa dikuduskan dengan kuasa Firman-Nya juga dengan Roh Kudus agar kita tidak kalah menghadapi pencobaan/godaan dari Iblis hingga terbentuk Tubuh Kristus sempurna tanpa cacat yang siap bersatu dengan Kepala (Kristus) selamanya. Amin.