• TUHAN RAJA YANG ADIL
  • Mazmur 10
  • Lemah Putro
  • 2022-09-04
  • Pdm. Jusuf Wibisono
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/1208-tuhan-raja-yang-adil-2
  • Video Ibadah: KLIK DISINI

Shalom, 

Kita bangga memiliki Tuhan, Raja di atas segala raja yang adil memerintah manusia ciptaan-Nya. Karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, kita patut mengucap syukur dan beribadah kepada Allah dengan hormat dan takut serta berkenan kepada-Nya (Ibr. 12:28). 

Tuhan kita adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir (Why. 22:13). Ia hadir dan memberkati kita dari awal sampai akhir ibadah asal kita hormat kepada-Nya. Bukankah kita harus tahu etika dan hormat terhadap atasan kita? Misal: untuk masuk kamar orang tua, anak diajar sopan santun dengan mengetuk pintu dahulu; siapa mengetuk maka pintu akan dibukakan (Luk. 11:9); Tuhan berdiri di muka pintu dan mengetuk, jika ada orang membuka pintu Ia akan masuk dan makan bersama dengannya (Why. 3:20). 

Bagaimana Raja Daud menghormati TUHAN? Dalam tulisannya di Mazmur 10:1-18, Daud menjelaskan tentang tindakan orang fasik/jahat terhadap orang benar dan tertindas. Orang fasik memakai mulut bibirnya dengan sia- sia: mengumpat, menipu dan menindas, tidak percaya adanya Allah, merasa kuat dan berhasil, perbuatannya jahat. Berbeda dengan orang lemah dan tertindas yang sadar bahwa hanya Tuhan yang dapat menolongnya. Dia tidak mengandalkan kemampuan dan kekuatannya sendiri. Kitab Yeremia 9:24 mengingatkan agar kita memahami dan mengenal Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; semuanya ini menjadi kesukaan-Nya. 

Menjelang kedatangan-Nya kedua kali sebagai Raja yang adil, apa yang harus kita kerjakan?

Saat murid-murid menyaksikan Yesus terangkat ke Surga, dua orang berpakaian putih mengatakan kepada mereka bahwa Yesus yang terangkat ke Surga akan datang kembali dengan cara yang sama seperti mereka melihat Dia naik ke Surga (Kis. 1:11). Demikian pula dari kurun waktu Yesus bangkit hingga Ia naik ke Surga adalah sama dengan waktu penantian kedatangan-Nya kembali. 

Apa yang dikerjakan Yesus setelah Ia bangkit hingga naik ke Surga? Tabib Lukas menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus. Setelah bangkit Yesus menampakkan diri berulang-ulang berbicara tentang Kerajaan Allah. Mereka diperintahkan untuk tetap tinggal di Yerusalem hingga mereka dibaptis oleh Roh Kudus (Kis. 1:1-5). 

Yesus memberikan teladan yang patut kita contoh, yakni:

  • Ia melakukan/mengerjakan segala sesuatu → perbuatan-perbuatan Ajaib
  • Ia mengajar → pengajaran

Perkataan-perkataan (Firman) Yesus adalah roh dan hidup (Yoh. 6:63). Yesus adalah Firman menjadi manusia (Yoh. 1:14) dan telah kembali ke rumah Bapa-Nya untuk menyediakan tempat bagi kita (Yoh. 14:2). 

Yesus menampakkan diri berulang-ulang untuk membuktikan bahwa Ia hidup. Kalau kita menyatu dengan Yesus yang bangkit, kita menyatu dengan Pribadi yang hidup. 

Menjelang kedatangan Tuhan kembali, TUHAN akan mencurahkan Roh-Nya ke atas semua manusia, anak laki-laki dan perempuan akan bernubuat; keselamatan ada di Yerusalem (Yl. 2:28-32). Apa yang menjadi pusat perhatian di Yerusalem? Bait Allah. 

Dalam masa penantian ini, apa yang harus kita kerjakan?

  • Hendaknya kita memfokuskan pandangan kita kepada tempat yang mahatinggi di mana Yesus Kristus duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
  • Kita berbuat sesuatu yang ada hubungannya dengan apa yang dikerjakan oleh Yesus.
  • Kita tidak menolak perkataan-perkataan Firman Tuhan seperti dilakukan oleh murid-murid Yesus yang mengundurkan diri karena tidak percaya dan ada pula yang menganggap perkataan-Nya keras (Yoh. 6:63-66).

Sebaliknya, kita yakin dan percaya bahwa Yesus adalah kebangkitan dan hidup. Kita akan hidup (kekal) walau sudah mati (Yoh. 11:25-27). Untuk itu kita harus tekun mendengarkan, menyimpan dan melakukan Firman Tuhan sejak kecil. Jangan pernah lepas dari Pribadi Tuhan yang adalah Firman hidup itu supaya kita beroleh hidup selama-lamanya. 

Introspeksi: sudahkah kita percaya dan tekun di dalam kuasa kebangkitan Yesus yang adalah Firman hidup? Dan sudahkah kita menjadi kesaksian hidup yang dapat dilihat oleh anggota keluarga dan orang-orang di sekitar kita? Hendaknya kita tetap setia hidup di dalam Firman Tuhan bukan di luar Firman.

Memang hidup adalah pilihan sebab Allah memberikan free will (kehendak bebas) kepada manusia. Namun janganlah kita lupa diri kemudian mengandalkan kekuatan dan kekayaan sendiri tetapi pakailah mulut untuk mengakui keberadaan TUHAN dan mengenal Dia yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi (Yer. 9:24). Dengan menghargai-Nya, Ia akan memberikan berkat Firman-Nya dan kehidupan kekal. 

Kita tidak perlu takut sebab Ia memegang kunci maut. Siapa dapat menolak maut? Bangsa Israel luput dari maut karena ada tanda darah pada dua tiang pintu dan ambang atas (Kel. 12:7). Kita hidup oleh sebab pengurbanan darah Yesus yang tercurah di atas kayu salib. Bagaimana kita mempergunakan hidup ini? Kita mengerjakan apa yang dikehendaki Tuhan sebab Ia adalah pertolongan dan perisai kita juga memberkati kita (Mzm. 115:1-3, 9-14). Kita yang masih hidup memuji membesarkan nama Dia sekarang sampai selamanya (ay. 17-18). Beda dengan orang fasik yang menolak Tuhan serta mereka yang mengundurkan diri tidak akan memuji-muji Dia, mereka sedang menuju pada kebinasaan. 

Marilah kita menerima perkataan-perkataan Yesus yang adalah roh dan hidup dengan mau diajar, dididik, dinyatakan kesalahannya, diperbaiki kelakuannya untuk menjadi milik-Nya. Kita dikasihi dan diperlengkapi dengan perbuatan baik yang meningkat ke perbuatan benar dari orang orang kudus. 

Menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, kita harus memakai hidup ini menceritakan keadilan-Nya dan keselamatan yang datang dari-Nya sebab tidak ada allah seperti Dia yang dapat melakukan hal-hal besar (Mzm. 71:14-16, 19, 23-24). Kita masyhurkan Tuhan sebagai Raja yang adil serta mengagungkan kebesaran-Nya. Amin.