Shalom,
Kekhawatiran memang bagaikan semak duri yang mengimpit dan menyebabkan benih Firman Tuhan tidak dapat bertumbuh dengan baik. Selain itu kekhawatiran dapat pula membungkukkan seseorang. Seorang yang khawatir selalu melihat sesuatu tidak baik akan menimpa dirinya atau sesuatu yang menakutkan bakal terjadi. Kekhawatiran melihat hal-hal negatif dalam dunia ini….Kekhawatiran melihat perkara-perkara di bawah (= di bumi) yang tidak memberikan perasaan tenang dan nyaman bagi seseorang….itulah keadaan perempuan yang telah 18 tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya. Roh yang ada di dunia ini memang selalu berusaha mengarahkan pandangan kita ke bawah, ke bumi yang penuh dengan ketakutan dan kekhawatiran serta menghalang- halangi pandangan kita ke atas kepada Tuhan yang memberikan kita ketenangan, kedamaian dan kepastian.
Banyak hal dapat menimbulkan kekhawatiran berkaitan dengan makanan, minuman, pakaian, penyakit, kemiskinan dan apa saja yang ada di bumi ini. Tanpa kita sadari kekhawatiran lama kelamaan membuat kita “bungkuk rohani” sehingga kita tidak lagi mampu memandang ke atas dan mengarahkan pandangan kita kepada-Nya yang dapat melepaskan “duri kekhawatiran” yang mengimpit kita menyebabkan Firman Tuhan yang kita dengar tiap minggu tidak menghasilkan buah yang baik. Impitan duri sangat menyengsarakan jiwa kita dan kita tidak dapat melepaskan diri sendiri kecuali Yesus yang melakukannya.
Sebelum kebungkukan menjadi permanen, marilah kita melatih diri untuk memandang ke atas, memusatkan pandangan kita kepada Yesus yang telah menyakinkan kita dengan perkataan-Nya, “Jangan kamu kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai… Bapamu yang di sorga tahu bahwa kamu memerlukan semua itu…” Juga “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepada-Mu…!”
Marilah kita meyakini bahwa dengan mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya sebagai hal yang terutama, kita akan dilepaskan dari kekhawatiran dan kebungkukan rohani kita! (Red.)