Ada sebuah percakapan antara suami- istri……sang suami adalah seorang supir truk yang mengasihi istrinya.
Istri : Mas,…… mas saat ini kok berubah ya, tidak lagi seperti dulu…. Dulu mas ini sayang sama aku dan romantis gitu. Kalau mas sedang nyupir mas sering memegang tanganku sambil nyetir…. Mesra gitu….
Suami : Dik, mas ini dari dulu sampai sekarang tidak berubah mengasihi kamu. Hanya kamu yang menjauhkan diri dari mas….
Mungkin percakapan ini dapat kita gunakan untuk membayangkan bagaimana perasaan seorang suami yang menyayangi istrinya tetapi tidak dirasakan oleh istri. Tuhan Yesus adalah Pengantin Pria Surga yang tidak diragukan kesetiaan-Nya. Kasih-Nya tetap sama terhadap kita, calon mempelai-Nya. Ia jauh lebih setia daripada suami siapa pun di dunia ini. Setiap hari Ia menyertai kita namun kita yang sering tidak menyadarinya. Jika kita perhatikan sejak dari Kitab Kejadian setelah manusia berbuat dosa karena tidak menaati perintah-Nya, hidup mereka menuju maut tetapi Tuhan berusaha untuk tetap menyelamatkan mereka dengan janji keselamatan yang akan datang melalui benih perempuan.
Di zaman Nuh, manusia makin bertambah jahat sehingga dihancurkan oleh Tuhan lewat air bah kecuali beberapa orang taat diselamatkan.
Perjalanan bangsa Israel ke Kanaan, tanah perjanjian, diwarnai dengan ketidaktaatan, omelan, pemberontakan dan penyembahan berhala namun kesetiaan Tuhan dan janji-Nya tidak berubah. Manusia masih terus berbuat dosa. Berkali-kali dalam kitab nabi-nabi, Tuhan terus berusaha memanggil umat-Nya kembali dengan janji pengampunan dan penyelamatan. Kemudian Yesus dikirim ke dunia untuk mati demi menebus manusia berdosa. Bukankah besar kesetiaan Yesus kepada kita? Kitalah yang sering kali tidak setia kepada-Nya dan tidak merasakan kehadiran-Nya karena pandangan kita hanya terfokus pada hal-hal bersifat jasmani bukan kepada-Nya! Kiranya pelajaran Firman Tuhan Minggu lalu membuka mata rohani dan pandangan kita untuk selalu fokus bahwa DIA ADALAH SETIA DAN SENANTIASA MENGASIHI KITA! (Red.)