• Editorial 826, 22 Agustus 2021

KEMERDEKAAN YANG DIRINDUKAN

MERDEKA!! adalah pekikan bangsa Indonesia yang saat itu dijajah dan sangat merindukan kemerdekaan. Hal itu tampak pada lagu kebangsaan Indonesia Raya:

Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku, bangsaku, rakyatku semuanya. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya. Indonesia Raya merdeka, merdeka, tanahku negriku yang kucinta. Indonesia Raya, merdeka, merdeka, hiduplah Indonesia Raya.

Lagu yang diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman di tahun 1928 pertama kali dikumandangkan pada tgl. 28 Oktober 1928 saat Kongres Pemuda II. Jadi 17 tahun sebelum Indonesia mendapatkan kemerdekaannya. Lirik dan tempo lagu Indonesia Raya menggambarkan betapa Indonesia sangat merindukan kemerdekaan. Kongres Pemuda II melahirkan keputusan yang menegaskan cita-cita bangsa Indonesia yaitu bertumpah darah satu itulah tanah Indonesia, berbangsa satu ialah bangsa Indonesia dan berbahasa satu ialah bahasa Indonesia.

KEMERDEKAAN YANG DIPERJUANGKAN

Oleh karena persatuan yang kuat, Indonesia berhasil mendapatkan kemerdekaannya walau dengan persenjataan tradisional dan tidak memadai juga melewati pengorbanan jiwa dan penumpahan darah… Indonesia merdeka tgl. 17 Agustus 1945.

KEMERDEKAAN HARUS DIPERTAHANKAN

Setelah mendapatkan kemerdekaan, Indonesia masih mengalami gangguan alias belum aman sepenuhnya. Tanggal 25 September 1945, tentara Inggris bergabung dengan tentara Belanda berusaha kembali mendapatkan Indonesia sebagai negara jajahan Belanda. Perang besar terjadi tgl. 10 November 1945 di Surabaya yang kini kita kenal sebagai Hari Pahlawan. Dalam pertarungan yang sangat sengit itu dua pemuda, Hariyono dan Koesno Wibowo, berhasil merobek warna biru bendera Belanda (merah putih biru) menjadi bendera Indonesia (merah putih). Banyak sekali korban berjatuhan. Korban dari Indonesia diperkirakan 16.000 orang dan pihak Inggris sekitar 2.000 orang.

Para pembaca WM yang setia, kehidupan kita pun juga pernah dijajah namun telah dibebaskan dari dosa dan kuasa setan oleh Yesus. Bukankah saat itu kita pun merindukan kemerdekaan? Dan memperjuangkannya? Sekarang setelah kita mendapatkan kemerdekaan, masihkah kita berusaha mempertahankannya? (Red.)