• Editorial 818, 27 Juni 2021

Shalom,

“Siapa gerangan orang ini sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?” Itulah yang dikatakan mereka yang bersama dengan Yesus di perahu yang baru saja tertimpa topan dan dalam keadaan bahaya.

Yesus telah beberapa kali mengadakan mukjizat dan murid-murid-Nya menyaksikannya. Ia telah menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit juga mengusir setan. Mereka tentu mendengar teriakan orang yang dirasuk setan, “Engkau adalah Anak Allah!” Ia memberitakan Injil di rumah-rumah ibadat di Yudea. Ia menyembuhkan penderita kusta yang dianggap sebagai suatu kutukan di zaman itu. Ia juga membangkitkan pemuda dari Nain yang mati dan diusung ke kuburan untuk dimakamkan. Dia bahkan berkuasa mengampuni dosa.

Simon Petrus dan teman-temannya pasti tahu betapa besar kuasa yang dimiliki Yesus. Ketika Simon gagal menangkap ikan, Yesus menunjukkan kuasa-Nya dengan memerintahkan dia untuk menebarkan jalanya. Walau dianggap tidak masuk akal, dia menuruti perintah-Nya dan ternyata berhasil mendapatkan penangkapan yang sangat besar.

Namun saat itu mereka benar-benar takut! Topan dahsyat menimpa perahu mereka dan air mulai masuk ke dalam perahu. Walau Yesus ada bersama mereka, mereka masih takut juga! Dan Yesus tertidur saat itu. Dapatkah Anda tertidur saat perahu oleng tertimpa topan? Sambil berteriak ketakutan murid-murid mungkin berpikir “bagaimana mungkin Yesus tertidur dalam keadaan darurat seperti ini juga membiarkan kami mengalami semua ini?” Tentu saja Ia tahu bahaya yang mereka hadapi. Dia sedang melatih iman para murid-Nya.

Bukankah kita juga sering mengalami saat tertimpa ujian dan pencobaan, kita merasa Yesus tidak memerhatikan bahkan ‘membiarkan’ kita jatuh tertimpa tangga? Sering kali kita berseru, “Di manakah Kau Tuhan? Tidakkah Kau melihat aku hampir binasa?” Mungkin seperti para murid, kita telah banyak melihat mukjizat dan tahu Yesus mempunyai kuasa untuk menaklukkan penyerang-penyerang kita namun topan kehidupan yang begitu kuat membuat kita takut hingga hampir merobohkan iman kita kepada-Nya.

Setelah kita mempelajari ayat-ayat ini, jangan biarkan Tuhan mengatakan kepada kita dengan kecewa, “Di manakah kepercayaanmu?” Walau tidak mudah, marilah kita mohon Roh Kudus melatih iman kita untuk memercayai bahwa Dia adalah Pencipta dunia dan seisinya, bahwa Dia adalah Allah yang berkuasa atas alam semesta dan roh setan… sehingga dalam keadaan seberat apapun bahkan mengalami dukacita sedalam apapun kita tetap meyakini jika Tuhan beserta kita, tidak ada yang dapat melawan kita! (Red)