Dampak persengketaan sengit antara Israel dan Hamas ternyata sampai ke Indonesia juga. Terjadi pertentangan-pertentangan paham menimbulkan saling menyalahkan dan saling menyerang bahkan mengutuk salah satu negara dan mati-matian membela negara lainnya. Ternyata peralatan canggih yang kita miliki justru makin memanaskan situasi karena dengan masuknya kabar hoaks yang tidak dapat dipertanggungjawabkan menyebabkan banyak dari kita terprovokasi sehingga membuat suasana makin rancu. Timbullah pertanyaan-pertanyaan: siapa yang benar? Siapa yang kejam dan mendahului penyerangan? Pendapat mana yang patut kita ikuti?
Belum selesai dengan kegalauan urusan pandemi, terorisme, bencana alam kini timbul peperangan. Kelompok-kelompok medsos mendiskusikannya, yang lain menafsirkan sebagai tanda dari akhir zaman. Kemudian pembicaraan berlanjut, seandainya saat ini benar-benar akhir zaman, apakah kita termasuk orang yang selamat? Di mana kita berdiri? Dan ke mana akhir tujuan hidup kita?
Keraguan itu ternyata pernah juga dialami oleh Yohanes Pembaptis ketika mendengar dari murid-muridnya tentang mukjizat yang telah dilakukan Yesus saat membangkitkan pemuda Nain. Dalam keraguan itu dia kemudian mengutus dua orang untuk menemui Yesus secara langsung dengan pertanyaan, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Yesus menjawab, “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” (Luk. 7:22,23). Seolah-olah Ia berkata, “Jika kalian mendalami Alkitab, kalian pasti akan mengerti karena semua tentang Aku telah tertulis di sana.” (Yes. 35:5,6; 61:1)
Menghampiri Yesus setiap hari secara pribadi adalah sikap yang sangat tepat saat kita menghadapi kebimbangan dan keraguan dalam hidup ini. Dia pasti akan membawa kita kembali kepada Firman-Nya dan berkata, “Bacalah Alkitab…semua tentang Aku bahkan tentang apa pun yang akan terjadi di bumi ini telah tertulis di sana.”
Berbahagialah kita jika kita tidak meragukan Firman Tuhan karena mata kita akan terbuka, kita dibangkitkan dan hidup, dipulihkan serta memiliki tujuan yang pasti. (Red.)