• Editorial 813, 23 Mei 2021

Shalom,

Yesus tidak melihat apa latar belakang seseorang yang dikasihani-Nya – apakah dia kaya atau miskin, berkedudukan tinggi atau hanya seorang budak.

  • Yesus tidak menghiraukan orang yang merasa cukup dan tidak membutuhkan Dia tetapi perwira itu sangat merindukan dan berusaha keras menjumpai-Nya karena dia sangat membutuhkan Yesus untuk menyembuhkan hambanya. Ia begitu yakin hanya Yesus yang mampu menolongnya.
  • Yesus tidak mengasihi orang yang membenci sesama tetapi perwira itu telah menunjukkan kasihnya yang besar bahkan kepada budaknya yang berkedudukan sangat rendah dan bagi orang lain tidak berharga.
  • Yesus tidak mengasihani orang yang congkak atau tinggi hati. Perwira itu, sekalipun mempunyai kedudukan tinggi, telah merendahkan diri dan menganggap dirinya tidak layak untuk dikunjungi rumahnya bahkan untuk datang kepada Yesus.
  • Yesus tidak menghargai orang yang tidak percaya kepada-Nya tetapi perwira itu sangat memercayai-Nya, mengakui kuasa-Nya bahkan meyakini bahwa sepatah kata yang diucapkan-Nya sanggup menyembuhkan hambanya.

Dan dengan penuh kekaguman Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai sekalipun di antara orang Israel!" Suatu sikap yang telah meluluhkan hati Yesus! Dia berbelas kasihan kepadanya dan menyembuhkan hamba perwira yang sakit itu.

Alkitab mengatakan, "Allah menentang orang yang congkak tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yak. 4:6)

Apakah Anda sedang dalam suatu kebutuhan yang sangat mendesak? Sudahkah Anda berusaha dengan berbagai cara untuk menyelesaikan kebutuhan itu tetapi tetap gagal? Marilah kita belajar memiliki sikap seperti perwira non-Yahudi ini untuk dapat memperoleh belas kasihan-Nya! (Red.)