Para pembaca yang terkasih,
Ketika minggu lalu Firman Tuhan bertemakan “Hasilkanlah Buah-Buah Pertobatan”, saya teringat akan sebuah pertunjukan yang disajikan para pemuda-pemudi puluhan tahun lalu dalam bentuk nyanyian dengan gerakan di kebaktian Kaum Muda.
Tampak serombongan anak muda menyanyikan sebuah lagu dengan gerakan berulang-ulang. Mereka mengajak para pemuda lain agar bertobat, “Bertobatlah sobat,….bertobatlah sobat,….Kerajaan Allah tak kan kau lihat bila tak bertobat….bertobatlah sobat, bertobatlah sobat, Kerajaan Allah tak kan kau lihat jika tak bertobat……”
Seorang pemuda berpakaian tentara lewat dan memerhatikan rombongan kaum muda menyanyi lalu berkata, “stop, stop….!” Apa yang kalian nyanyikan? Bertobat-bertobat….. Kerajaan Surga tidak dapat kita lihat jika tak bertobat? Apa sebenarnya bertobat itu? Salah satu dari pemuda itu maju ke depan dan berkata, “Hai bro! Anda kan seorang tentara bukan? Sebagai tentara yang berbaris (sambil memperagakan jalan berbaris), “kiri kanan, kiri kanan….. “ tiba-tiba ada perintah, “Berhenti!!!” dan tentara tersebut berhenti. Lalu perintah berikutnya berbunyi, “Berbalik, g’rak!” (Gerakan putar balik), “Maju jalan…! Tuk wa tuk wa, kiri kanan, kiri kanan….!” Nah, bertobat adalah berhenti dari berbuat dosa dan dari kebiasaan-kebiasaan lama saat kita berdosa, berputar balik dan mengikuti jalan Kristus! Jika dahulu suka marah, suka ngomel, suka maki-maki, egois setelah bertobat, tidak lagi melakukan hal-hal tersebut tetapi hidup baru mengikuti karakter Kristus.
Adegan itu memberikan gambaran sederhana dari pemberitaan Yohanes Pembaptis sebagai “pendahulu yang mempersiapkan jalan Tuhan”….. “Bertobatlah….Bertobatlah….dan kau akan melihat keselamatan Tuhan…..hasilkan buah-buah pertobatan!” Demikian pesannya. “jadilah murah hati….berilah apa yang kau miliki kepada orang lain yang memerlukan; kepada tukang pajak dia berpesan, “jangan menagih secara berlebihan!” Dan kepada prajurit dikatakannya, “Jangan merampas, jangan memeras!”…. Hiduplah dalam kekudusan!”
Untuk mendapat keselamatan kita wajib bertobat, berhenti berbuat dosa dan “lahir baru” menjadi pribadi dengan kehidupan baru. Sering terjadi kita secara lahiriah telah menjadi seorang Kristen yang setia beribadah dan aktif melayani tetapi sesungguhnya kita belum memiliki buah-buah pertobatan di dalam diri kita. Masih saja kita tidak dapat meninggalkan tabiat lama kita…… Ke neraka, kita tidak mau tetapi ke Surga kita belum pantas….. lalu di mana tempat kita? BERTOBATLAH KERAJAAN ALLAH TELAH DEKAT!