Shalom,

Lazarus telah mati. Semua tampak berjalan begitu lamban dan penyakitnya seperti tidak tertangani. Yesus yang mengasihi Lazarus, Maria dan Marta telah diberitahu ketika Lazarus sakit namun Dia tampak santai me-nanggapinya. Bahkan Ia mengatakan bahwa penyakit itu tidak membawa pada kematian dan karena penyakit itu, Anak Allah akan dipermuliakan. Ia berlambat-lambat hingga La-zarus mati. Mengapa sampai terjadi hal itu?

Sering kali kita pun mempunyai perasaan sama saat pencobaan melanda kita dan per-tolongan seakan terlambat datang. Kita kecewa dan mengeluh, “Bukankah aku telah melakukan segala sesuatu untuk menyenangkan hati-Mu Tuhan? Namun Kau tampak tidak berbelas kasihan kepadaku dan tidak memedulikanku… Kini semuanya telah berakhir…” Sedihnya, tidak semua kisah berakhir seperti yang dialami keluarga Maria dan Marta yang mana Lazarus akhirnya dibangkitkan dan dikembalikan kepada mereka. Beberapa keluarga masih berharap kekasihnya akan bangkit dari kematian namun setelah menunggu beberapa hari mereka harus menerima kenyataan bahwa dia benar-benar meninggal tidak kembali.

Beberapa saudara telah kehilangan suami, istri dan anak-anak kehilangan kedua orang tuanya. Kepahitan, dukacita datang tanpa pernah diharapkan. Pada peristiwa Lazarus, Yesus secara gamblang mengatakan bahwa Lazarus sudah mati bahkan Ia menambahkan, “Syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu (saat Lazarus mati) sebab demikian lebih baik bagimu supaya kamu dapat belajar percaya” (Yoh. 11:15). Ini bukan berarti Yesus tidak berdukacita karena Ia menangis saat melihat Maria menangis.

Firman Tuhan mengajar kita bahwa Dia berotoritas penuh dan tidak sesuatu pun terjadi bila tidak dikehendaki-Nya. Segala sesuatu terjadi oleh-Nya agar kita percaya dan Anak Allah dimuliakan. Ingat, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi-Nya, yaitu kita yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya.

Yang harus kita percayai ialah bahwa hak penyelesaian permasalahan ada pada Yesus, bukan pada kita, dan progres penyelesaian permasalahan sedang dikerjakan oleh-Nya. Hanya Firman Tuhan yang dapat menyelesaikan masalah kita! Yang harus kita lakukan adalah menghampiri Dia dan menyerahkan diri dengan hati bersyukur. Dia akan menyelesaikan dengan cara-Nya sesuai waktu yang ditentukan-Nya. Mungkin kita tidak mengerti saat mengalami pencobaan tetapi kelak kita akan mengetahui betapa besar kasih-Nya kepada kita!