Apa sebenarnya arti kebebasan bagi kita? Orang sering menerjemahkan “kebebasan” yang diberikan Tuhan dengan kebebasan menurut ukurannya sendiri. Bagi banyak orang, kebebasan atau kemerdekaan adalah suatu keadaan yang mana mereka dapat dengan bebas melakukan segala sesuatu yang diingini tanpa ada yang menghalanginya. Itu sebabnya banyak orang menolak ke gereja atau mengikut Tuhan karena menurutnya ia akan terikat pada peraturan-peraturan gereja atau hukum-hukum Tuhan yang akan menghalangi kebebasannya.
Mickey Mantle, seorang pemain baseball yang dikaruniai Tuhan tubuh atletis yang kemudian kecanduan alkohol mengisahkan bagaimana alkohol telah begitu memperhamba hidupnya selama 42 tahun. Alkohol telah merusak organ hati/lever-nya sehingga diperlukan pencangkokan hati juga otaknya sehingga dia tidak dapat membedakan hari, bulan atau tahun bahkan lupa nama kota di mana dia tinggal. Alkohol telah pula merusak tubuhnya yang atletis menjadi kurus dan lunglai sehingga ia kehilangan karirnya sebagai pemain bola. Bukan itu saja, ia juga kehilangan kedamaian. Perasaan khawatir dan cemas begitu menghantuinya sehingga ia sering mengurung diri di kamar untuk mencari ketenangan. Yang paling parah ialah keakraban hubungan dengan keluarga telah terampok darinya karena ia sering menghabiskan waktu mabuk-mabukan bersama teman-temannya. “Aku adalah seorang ayah yang gagal”, keluhnya di dalam kehancuran.
Kecanduan bukanlah satu-satunya faktor yang dapat memperhamba seseorang. Alkitab mengatakan bahwa perbuatan dosa seperti: kebencian, penipuan, perzinaan, penyembahan berhala dll. dapat memperhamba jika kita membiarkannya merasuki kehidupan kita yang pada akhirnya berujung pada maut. Namun masih ada harapan bagi siapa saja, betapapun buruk kondisinya, karena Yesus mengatakan bahwa “……Jika kita mengenal kebenaran maka kebenaran akan membebaskan kita dan apabila Yesus, yang adalah kebenaran itu sendiri memerdekakan kita, kita akan benar-benar merdeka” (Yoh. 8:36). Kemerdekaan sejati akan kita alami apabila kita menaati perintah-perintah-Nya yang memimpin kita kepada pengudusan dan hidup kekal.
Saudara-saudaraku, jangan kiranya membiarkan diri diperhamba oleh dosa tetapi terimalah kebenaran sejati yang hanya diberikan oleh Yesus!