Shalom,
Suasana di Bait Allah menjadi tegang dan hening sementara Yesus menulis di tanah. Ketika menengadah, Ia melihat hanya ada Dia dan perempuan berzina yang tetap di tempatnya. Alkitab menuliskan bahwa satu persatu dari yang tertua hingga yang muda telah meninggalkan mereka. Wanita yang kedapatan tengah berbuat zina itu dibawa ahli-ahli Taurat dan orang Farisi kepada-Nya. Mereka ingin mencobai Yesus agar mendapatkan sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Ketika Yesus meminta siapa dari mereka yang tidak berdosa untuk pertama melempar batu kepada perempuan itu, suasana menjadi tegang. Mereka semua terdiam karena tahu mereka juga pernah berbuat dosa. Akhirnya satu persatu pergi meninggalkan Yesus.
Bukankah ada pengunjung gereja yang datang untuk melihat dan mencari-cari kesalahan orang lain, datang dengan acuh tak acuh atau datang hanya karena kebiasaan? Bahkan mereka tahu dalam kondisi berdosa tetapi malah pergi meninggalkan Tuhan. Namun Alkitab menunjukkan kepada kita bahwa gereja yang benar ialah gereja yang anggotanya menyadari bahwa mereka berdosa dan layak mendapat hukuman seperti wanita berzina itu yang tetap pada tempatnya, pasrah dan hanya mengharapkan kemurahan Yesus untuk menyelamatkannya. Gereja adalah tempat di mana seseorang diampuni dosa-dosanya dan tidak berbuat dosa lagi.
Gereja yang benar adalah gereja yang menantikan kedatangan Yesus kedua kalinya seperti yang telah dijanjikan-Nya. Ia menunjukkan kerinduan-Nya akan pertemuan saat itu hingga tiga kali Ia meyakinkan gereja-Nya dengan mengatakan, “Aku datang segera…” Kita pun selayaknya merespons dengan penuh kerinduan, “Amin, datanglah Tuhan Yesus!” (Why. 22: 7,12,20).
Gereja yang Dia perkenan adalah gereja yang tahu ketidakmampuannya untuk bertekun menantikan kedatangan-Nya dalam dunia yang penuh dengan gejolak ini. Hanya Roh Kuduslah yang dapat memberikan kekuatan dan kemampuan!
Sungguh, pemberian yang termulia dari Bapa kepada kita semua adalah Yesus yang menyelamatkan kita dan Roh Kudus yang memberikan kemampuan untuk menantikan kedatangan-Nya kembali!
Terima kasih Bapa!
S e l a m a t H a r i R a y a P e n t a k o s t a