Shalom,

Kamis lalu kita merayakan hari Kenaikan Yesus ke Surga. Ia naik ke Surga setelah empat puluh hari kebangkitan-Nya. Sebelum kebangkitan-Nya, tubuh Yesus sepertinya “disekap” selama 3 hari di kubur dan para murid “menyekap” diri di rumah mereka dengan penuh ketegangan, kesedihan dan ketakutan. Perasaan mereka kacau tak menentu karena kehilangan Guru dan Sahabat mereka yang senantiasa memberi mereka sukacita dan kebahagiaan. Kini Ia dihukum mati secara kejam. Suasana maut masih menyelimuti mereka. Setelah itu, akankah kematian memengaruhi hidup mereka juga?

Namun beberapa hari kemudian mereka dikejutkan oleh kebangkitan-Nya, kemenangan bahkan kenaikan Yesus ke Surga! Mereka kini tahu dengan pasti siapa yang mereka percaya dan ikuti! Dia adalah Allah Anak yang berkemenangan!

Kembali Firman Tuhan Minggu lalu mengisahkan keadaan Yesus sebelum disalibkan. Walau Dia datang untuk menyelamatkan umat-Nya, banyak orang menolak-Nya.

Orang Yahudi, bangsa-Nya sendiri, walau awalnya mengagumi Firman yang disampaikan Yesus, mereka kemudian menolak-Nya dengan mempersalahkan pendidikan dan latar belakang-Nya. Dan salah satu di antaranya adalah Saulus yang kemudian disebut Paulus namun pada akhirnya ia beroleh kasih karunia dan menjadi pengikut Yesus.

Orang Farisi dan imam kepala, para pemimpin gereja juga menolak-Nya. Seharusnya mereka mengenal Yesus karena tentang Dia telah dinubuatkan dalam Kitab Suci yang dipelajarinya. Jika saja mereka mempelajari dengan sungguh-sungguh, mereka pasti mengetahui siapa Yesus namun ibadah mereka ternyata hanya secara luar saja, membuatnya buta untuk dapat mengenali-Nya.

Apakah kita juga menolak-Nya? Marilah kita bersama-sama dengan mereka yang sederhana dan lugu mengagumi Firman-Nya seperti penjaga-penjaga Bait Allah juga seperti Nikodemus, walau pemimpin agama, telah merendahkan diri dan mencari Yesus untuk keselamatan. Tak ketinggalan Yusuf Arimatea. Mereka mau mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, karena dengan demikian mereka (juga kita) diselamatkan!