Shalom,
Yoh 2:13-25
Menjelang hari Paskah, Yesus menyucikan Bait Allah. Dia memorak-porandakan meja-meja para pedagang. “Jangan kamu membuat rumah Bapak-Ku menjadi tempat berjualan!”, seru-Nya. Hingga kini berapa banyak dari kita telah menyalahgunakan rumah Tuhan demi kepentingan dan keuntungan kita.
Dengan penuh kewibawaan Yesus mengatakan dengan lantang, “Rombak bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali!” Mereka semua terpana! 46 tahun Bait Allah dibangun, bagaimana mungkin Yesus akan membangunnya kembali dalam tiga hari? Namun hal itu benar-benar terjadi! Bangunan yang telah didirikan Herodes selama 46 tahun akhirnya dihancurkan hingga rata ke tanah pada tahun 70. Setelah Yesus bangkit pada hari ketiga, murid-murid mengerti bahwa yang diceritakan oleh-Nya adalah tubuh-Nya sendiri.
Ia ingin menyatakan bahwa bangunan fisik yang dibangun selama 46 tahun tidaklah penting dan akan hancur namun Ia ingin membangun “yang rohani” oleh kematian dan kebangkitan-Nya. Ia ingin agar Bait Allah kembali memiliki arti yang sesungguhnya.
Saat kita berkata, “Jadikan aku rumah-Mu, ya Tuhan”, biarlah ini menjadi permohonan kita agar Tuhan memer-cayakan pribadi-Nya (Firman) di dalam kita.