Shalom,

Pembaca WM yang setia, akhirnya kita memasuki Injil Yohanes!

Kami berharap Anda dengan setia akan terus mengikuti pengajaran Firman yang sangat penting ini yang dapat kita dengar langsung di gereja atau melalui live streaming bila Anda berhalangan datang bahkan juga dapat membacanya di Warta Mingguan kita.

Ayat puncaknya adalah “Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, suatu kemuliaan yang diberikan kepada kita sebagai Anak tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” namun ditolak oleh milik-Nya sendiri.

Ketika kita membaca Injil Yohanes yang diawali dengan kata-kata “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”, kita tentu melihat betapa mulia dan agungnya Firman itu. Jika kita melihat alam semesta dan segenap isinya yang mengagumkan – matahari, bulan, bintang, gunung-gunung yang menjulang tinggi, pohon-pohon yang memberi makan manusia dan semua hewan – semua diciptakan oleh Firman Tuhan.

Yohanes menyatakan semua itu menandakan betapa dekat hubungan dia dengan Yesus, Sang Firman, sehingga ia menulis dalam suratnya bahwa Firman itu begitu nyata dan hidup sehingga dapat didengar, dilihat, disaksikan bahkan diraba (1 Yoh. 1: 1).

Dalam teologi ada istilah “Allah yang transenden” – menggambarkan kemahatinggian Allah yang jauh melebihi batas kemampuan/pemikiran manusia biasa. Ada pula istilah “Allah yang imanen” – menggambarkan kehadiran Allah dalam kenyataan di antara manusia dan bersama dengan kita semua.

Betapa indahnya! Dapatkah kita bayangkan Allah transenden yang kemampuan-Nya tidak terjangkau manusia dapat tinggal dekat bersama kita? Siapakah kita ini? Seberapa kecilnya kita dibandingkan dengan kebesaran-Nya? Setiap dari kita pasti pernah mengalami pengalaman bersama Tuhan secara pribadi. Sungguh tidak terselami bahwa kita yang tampak lebih kecil dari semut dan bermiliar banyaknya dilawat oleh Allah yang transenden.

Dan itulah yang terjadi, “Firman yang begitu agung (transenden) telah menjadi manusia dan diam di antara kita (imanen).”

Terima kasih Yesus untuk kasih-Mu yang kekal dan besar! Terima kasih untuk lawatan-Mu kepada kami semua juga untuk penyertaan-Mu kepada kami yang fana ini.