Shalom,
Masih menekuni Surat Filipi, Minggu lalu kita mempelajari “Kebenaran Tuhan yang Menyatukan” diambil dari Filipi 4:2-3.
Tema Firman Tuhan mengingatkan kita pada nubuat Imam Besar Kayafas yang mengatakan bahwa Yesus mati bukan hanya untuk bangsa Israel tetapi untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai (Yoh. 11:45-52). Untuk itu marilah kita sejenak melihat siapa-siapa yang berada di sekitar Yesus yang datang, menantikan, mencari dan menyembah-Nya ketika Dia datang ke dunia ini:
Dua anak muda yang masih polos, Yusuf dan Maria, yang awalnya tidak mengerti kehendak Allah tetapi setelah mengerti Maria pasrah akan kehendak Tuhan dengan mempertaruhkan nasibnya. Yusuf dengan ketulusan hati berusaha mengadopsi keadaan yang dahulunya bertentangan dengan jalan pikirannya.
Para gembala, orang-orang yang sederhana dan tidak terpelajar. Mereka adalah orang-orang pertama yang menerima berita kelahiran Yesus dari malaikat. Mereka bersukacita dan datang menyembah-Nya.
Tiga orang Majus yang disebut pula “raja dari Timur”, ahli perbintangan, orang-orang pandai, kaya, berpengetahuan tinggi yang bertekad mencari dan menyembah-Nya.
Simeon dan Hana, sesepuh, rohaniawan yang dengan tekun menantikan kedatangan Yesus, Sang Mesias, merasa lega dan memuji Allah ketika menemui-Nya.
Mungkinkah mereka yang mempunyai latar belakang sangat berbeda dapat menyatu dengan tujuan sama untuk menerima dan memuliakan Dia? Yang miskin dan tidak berpendidikan dengan yang kaya dan berpengetahuan tinggi; yang muda dan polos dengan yang tua dan berohani tinggi? Ternyata kebenaran telah menyatukan hati mereka untuk datang menyembah-Nya! Bukankah Dia adalah jalan, kebenaran dan hidup? Bersama Dia semua orang dari pelbagai latar belakang apa pun akan men-dapatkan hal sama yaitu jalan menuju Surga serta mendapatkan kebenaran dan hidup! (Red.)