Shalom,
Mendalami Firman Tuhan minggu lalu, kita semua tentu menyadari bahwa sebe-narnya Allah menciptakan manusia da-lam keadaan yang sangat baik, menurut gambar dan rupa-Nya. Ia tentu meng-inginkan manusia memelihara apa yang baik bagi-Nya namun manusia akhirnya jatuh dalam dosa karena menginginkan hal lain.
Pemenang Hadiah Nobel, Aleksandr Solzhenitsyn (1918-2008), seorang seniman Rusia yang terkenal di zamannya, pernah dipenjara 8 tahun karena mengkritik Stalin dan mengakui kelemahan manusia. Ia menulis, “garis yang memisahkan apa yang baik dan apa yang jahat bukanlah melintasi negara-negara atau pendidikan atau partai-partai politik tetapi melalui setiap hati manusia.”
Manusia mampu melakukan kegiatan kasih, aksi keberanian dan kepahlawanan namun tak seorang pun tidak berdosa (kecuali Manusia Yesus) sehingga mereka cenderung melakukan hal-hal yang jahat.
Hawa jatuh karena hatinya menginginkan makan buah terlarang yang menjanjikan pengertian tentang yang baik dan yang jahat dan akan menjadi seperti Allah (Kej. 3:5,6). Yudas menjual seorang Guru dan Sahabat yang begitu berharga dalam hidupnya hanya karena menginginkan 30 keping perak. Hati telah membuat banyak dari kita jatuh dalam dosa karena keinginan harta, kedudukan dan perzinaan. Kebencian dalam hati telah membuat manusia melakukan banyak kejahatan dan pembunuhan.
Oleh sebab itu Alkitab mengajar kita untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan (Ams. 4:23).
Tahukah Anda (kita) apa yang sedang ada di hati Anda (kita) saat ini? (Red.)