Editorial
GETARAN SUKACITA
Minggu-minggu ini bangsa Indonesia mengalami hal-hal yang menggetarkan hati. Di satu sisi, merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia untuk dapat menjadi tuan rumah Asian Games 2018, Pekan Olah Raga bagi seluruh negara di Asia! Serasa tak henti-hentinya terdengar gunjingan dan pujian atas keberhasilan Opening Ceremony yang menurut banyak orang keindahannya sejajar bahkan melebihi Pekan Olah Raga Internasional. Dari penyalaan obor, tarian massal, kembang api, cara presiden Jokowi memasuki arena stadion dll, membuat banyak tamu berdecak penuh kekaguman. Namun ini belum semuanya! Minggu-minggu ini para olahragawan kita mati-matian bertarung mengumpulkan piala. Kebanggaan tertinggi adalah hasil akhir dari semua perlombaan yang diadakan. Apa artinya keindahan Upacara Pembukaan jika tidak satu pun dari pelomba Indonesia meraih kemenangan?
“Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara apa-bila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.” (2 Tim. 2:5)
Kita semua adalah para olahragawan dan dunia menjadi arena pertandingan kita. Pengikutan dan pelayanan kita mungkin tampak begitu indah tetapi akankah kita menang di akhir perlombaan? Apakah kita telah mengikuti peraturan-peraturan-Nya dalam perlombaan hidup kita?
GETARAN DUKACITA
Saat di bagian Barat Indonesia terdengar sorakan penuh sukacita, di bagian lain negara kita, Lombok, bumi benar-benar bergetar keras. Telah terjadi gempa bumi cukup parah dan masih ada gempa-gempa susulan di sana. Lebih dari 400 orang meninggal dunia. Isak tangis pun meledak. Doakan untuk Lombok! Goncangan yang terjadi mengingatkan kita pada Firman Tuhan bahwa satu kali bukan bumi saja yang Ia goncangkan tetapi langit juga (Ibr. 12:27,28). Goncangan terjadi agar kita mengetahui bahwa ada kerajaan tak tergoncangkan yang akan diberikan kepada kita! Para pengamat geofisika mengatakan adanya gerakan dari lempengan dan patahan di bawah permukaan bumi yang menyebabkan adanya gempa dan ini terjadi di mana-mana. Bumi ini memang sudah tua dan Tuhan sudah hampir datang! Marilah kita hari-hari ini menjelang kedatangan Tuhan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan dengan mata tertuju kepada Yesus yang memimpin kita pada iman dan membawa kita pada kesempurnaan (Ibr. 12:1,2). (Red.)