Editorial

Shalom,

“Menjadi seperti Yesus” merupakan sebuah kalimat pendek yang menjadi inti dari khotbah Minggu kemarin. Kata-kata itu kemudian kita nyanyikan berulang-ulang pada akhir kebak-tian: “Menjadi s’perti Kau Yesus, menjadi s’perti Kau Yesus, menjadi sempurna dalam seluruh hidupku.” Jika saja semua anak Tuhan rindu untuk menjadi sama seperti Dia, alangkah indahnya dunia ini karena dunia akan diliputi kasih dan kesatuan yang indah…! (Red.)

Franklin Graham, putra dari Billy Graham, menceritakan kesannya yang mendalam tentang bagaimana sikap ayahnya yang selalu memberi teladan bagi anak-anaknya. Ketika sedang tidak dalam pelayanan, ia kadang-kadang membawa anak-anaknya mendaki gunung. Dengan tongkatnya ia memeriksa tanah di depan anak-anaknya dan mereka mengikuti di belakang-nya. Hal itu mengingatkan Franklin, yang saat ini juga dipakai Tuhan dengan luar biasa sebagai hamba-Nya, bagaimana Tuhan juga telah memimpin hidupnya setiap hari.

“Dalam mengikuti langkah-langkah ayah yang berada di depan saya, ini mengingatkan saya bagaimana kita juga mengikuti langkah-langkah Yesus setiap hari. Diawali dengan langkah-langkah sederhana kemudian langkah-langkah lebih sulit untuk dijalani. Alkitab adalah buku pegangan kita, mungkin kita mengalami kesulit-an dalam menentukan apakah langkah-langkah kita benar atau salah tetapi saya belajar bahwa apa pun yang tidak memuliakan Bapa adalah langkah yang salah. Saya juga memerhatikan begitu banyak hamba Tuhan, para misionaris dan pemberita Injil, juga mengikuti langkah-langkah ayah tetapi ayah selalu mengatakan, “Ikutilah langkah-langkah Kristus, terimalah beban yang datang karena Dia akan menang-gung di atas bahu-Nya, terimalah berkat yang datang dan dengan kerendahan hati kembalikan kepada Allah.”

Kita semua terpanggil untuk mengikuti jejak Kristus ke mana pun Dia memimpin kita. Kita terpanggil untuk mengikuti jalan-jalan-Nya. Ia berjanji kalau kita mengikuti jejak-Nya di dunia ini, kita juga mengikuti-Nya sampai pada kehidupan kekal yang akan datang.

(Red.)