• Editorial 993, 22 Desember 2024

Mencari Yesus!

Para gembala bergegas segera setelah mereka mendengar berita kesukaan dari malaikat yang memberitahukan datangnya seorang Juru Selamat bagi dunia yaitu Kristus Yesus, di kota Daud. Telah lama mereka menunggu seorang Juru Selamat yang akan membebaskan mereka dari penjajahan bangsa-bangsa asing, saat itu bangsa Romawi. Umumnya mereka tahu bahwa Ia akan dilahirkan di Betlehem, buktinya mereka langsung berkata, “Marilah kita ke Betlehem!” walau malaikat tidak menyebut nama tempat itu.

Para gembala yang sederhana itu akhirnya bertemu dengan bayi Yesus yang ditentukan menjadi Juru Selamat dunia. Mereka menyaksikan apa yang dikatakan malaikat tentang Dia. Mereka kemudian memuji dan memuliakan Allah.

Sekelompok orang dari Timur juga mencari Yesus. Mereka adalah orang-orang pandai yang mempelajari dan menekuni ilmu perbintangan. Mereka melihat sebuah bintang yang sangat cemerlang pertanda seorang “Raja Yahudi” yang agung telah dilahirkan. Mereka begitu penasaran untuk menemui dan menyembah Dia. Akhirnya mereka bertemu Yesus dan menyembah-Nya dengan penuh sukacita. Mereka memberikan harta mereka, pemberian mewah bagi seorang raja, ialah emas, kemenyan dan mur. Banyak uraian mengatakan emas melambangkan kebesaran-Nya sebagai seorang raja yang patut diagungkan; kemenyan melambangkan kemuliaan-Nya sebagai Allah mahatinggi yang patut disembah dan mur sebagai lambang kesengsaraan-Nya.

Ternyata masih ada lagi seorang yang penasaran mencari Yesus. Dia mendengar berita kelahiran- Nya dari orang Majus yang menyebut-Nya “raja orang Yahudi yang baru dilahirkan”. Bukankah saat itu dia adalah raja orang Yahudi? Pikirnya. Hatinya menjadi panas takut digulingkan dari takhtanya lalu dia mengatakan kepada orang Majus bahwa dia juga ingin menyembah-Nya. Namun para Majus tidak kembali kepadanya, mereka pulang menempuh jalan lain setelah diperingatkan oleh malaikat agar tidak menemui Herodes. Herodes makin panas dan terjadilah pembunuhan massal terhadap anak-anak berusia 2 tahun ke bawah dengan maksud melenyapkan Yesus. Terjadilah ratap tangis ibu-ibu yang kehilangan anak-anak mereka.

Kita, orang Kristen, juga mencari Yesus dan berusaha bertemu dengan-Nya untuk disembah. Tanda kita benar-benar telah bertemu dengan-Nya ialah adanya sukacita, pujian, penyembahan dan pengagungan kepada-Nya. Namun jika kita justru mendatangkan ratap tangis dari orang-orang di sekitar kita, dikhawatirkan pengikutan kita kepada Tuhan disertai dengan panas hati, kebencian dan iri hati. Kiranya kita semua dipenuhi hati yang tulus disertai dengan kerinduan mendalam untuk mencari dan menemukan-Nya!

SELAMAT HARI NATAL!