“Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali” (Mazmur 119: 8)
Sungguh menarik uraian dari Mazmur 119 yang kita pelajari Minggu lalu dan kita pelajari di waktu-waktu yang akan datang.
Mazmur 119 adalah mazmur terpanjang dalam Alkitab yang mana setiap ayat mengandung pujian, kegunaan, kerinduan, kebutuhan, dan pentingnya Firman Tuhan, hukum-hukum dan ketetapan-ketetapan-Nya. Mazmur ini bersifat “akrostik”, terdiri dari 176 ayat dan setiap bait terdiri dari 8 ayat, masing-masing dimulai dengan huruf abjad Ibrani secara berurutan dari abjad pertama
Tentu dapat disimpulkan bahwa Firman Tuhan adalah jawaban dari setiap persoalan yang kita hadapi dari A sampai Z (menurut abjad kita). Berarti Firman Tuhan adalah segala sesuatu yang kita butuhkan, sumber segala sesuatu, andalan dalam menghadapi segala sesuatu, penuntun hidup kita dan dapat terus dilanjutkan….. dan sebagainya……
Sejak ayat pertama dari Mazmur 119 telah menjanjikan kepada kita bahwa apabila kita merespons dengan memerhatikan, mempelajari dan memelihara Firman dengan benar maka hidup kita akan berbahagia. Kita dijamin akan mendapatkan kebahagiaan sejati.
Namun siapa dapat melakukan semua itu? Sering kali sebagai manusia yang lemah, kita tidak fokus memerhatikan Firman Tuhan, pikiran kita melayang ke mana-mana dan kehilangan bagian penting saat mendengarnya….. apalagi untuk mempelajari dan memeliharanya! Betapa sering kita melupakan bahkan meremehkannya!
Penulis Mazmur tampaknya menyadari hal itu. Dia menyadari ketidakmampuannya dan hanya dengan pertolongan Tuhan saja dia dapat merespons Firman Tuhan dengan benar. Karena itu dia berseru, “Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali” (ay. 8)
Bukankah itu juga yang seharusnya menjadi seruan hati kita?