• Editorial 989, 24 Nopember 2024

Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkan Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita; dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya! Mazmur 117:1-2

Mazmur 117 merupakan mazmur yang terpendek tetapi ternyata mempunyai makna tak terbatas, demikianlah apa yang kita pelajari hari Minggu lalu. Dua ayat yang sebenarnya dapat menggoncangkan dunia!

PUJILAH TUHAN, HAI SEGALA BANGSA, MEGAHKAN DIA HAI SEGALA SUKU

BANGSA! Seruan untuk memuji Tuhan ditujukan kepada segala bangsa, berarti untuk semua umat manusia di dunia hingga suku-suku bangsa di dalamnya.

Allah yang kita sembah adalah Allah yang memberkati seluruh bangsa di dunia dan Ia layak untuk dimuliakan namun sayang, tidak semua orang yang membaca ayat ini menyadari maknanya ataupun melakukannya.

Dari 8,2 miliar penduduk dunia yang di dalamnya ada 282,4 juta bangsa Indonesia, berapa persen dari mereka adalah anak-anak Tuhan? Berapa dari kita yang suka membaca Firman Tuhan? Dan ketika kita sebagai pengikut Kristus yang telah ditebus oleh darah-Nya membaca dua ayat ini, bagaimana kita meresponsnya?

Tuhan ingin mengetahui berapa banyak dari bangsa Indonesia memuji Tuhan karena memang Dia layak untuk menerima pujian kita. Namun sayang banyak di antara kita lebih memuliakan “berhala-berhala” kita daripada memuliakan Tuhan.

KASIH SETIA-NYA HEBAT ATAS KITA DAN KESETIAAN TUHAN ADALAH UNTUK SELAMA-LAMANYA!

Oleh karena kasih-Nya, Allah mengurbankan Anak tunggal-Nya (Yoh. 3:16), mengampuni dan menebus dosa kejahatan kita serta menyelamatkan kita.

Dengan kesetiaan-Nya, Ia memelihara hidup kita dari kelaparan, menolong dan melindungi kita (Mzm. 33).

Ia yang adalah Terang telah menerangi hidup kita yang gelap dan menjadikan kita terang-Nya (1 Yoh 1:5). Namun apa artinya terang yang Ia berikan kepada kita jika kita tidak sinarkan dalam kegelapan yang ada di sekitar kita?

PUJILAH DIA, MEGAHKAN DIA! KASIH SETIANYA HEBAT ATAS KITA DAN KESETIAAN TUHAN ADALAH UNTUK SELAMA-LAMANYA!