”TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah tetapi diselamatkan-Nya aku. Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu.” Mazmur 116:6-7
Bagaimana rasanya memiliki sosok pribadi yang selalu mendengarkan kita setiap saat setiap waktu? Perasaan syukur inilah yang ditangkap oleh penulis Mazmur 116. Ia mengawali dengan perasaan syukur karena TUHAN yang selalu mendengar keluh kesahnya (ay. 1-2).
Bayangkan ketika kita memiliki masalah lalu kita ingin bercerita tetapi tidak semua orang dapat dan bersedia menyempatkan waktu. Kalaupun ada yang mendengarkan cerita kita, belum tentu orang itu mendengarkan cerita kita dengan penuh perhatian. Seringnya, mereka memberi saran yang belum tentu kita butuhkan juga memberi perhatian yang tidak penuh.
Kalau begitu siapa sosok pribadi yang akan selalu mendengarkan kita? Itulah TUHAN kita. Ia selalu ada untuk kita dan mendengarkan semua keluh kesah kita juga pertolongan-Nya tidak pernah terlambat. Sosok yang penuh kasih dan adil. Ia juga Pribadi yang penyayang, mengasihi kita – orang-orang sederhana yang lemah (ay. 3-5).
Layaklah kita menyatakan kepada jiwa kita untuk tetap tenang di hadapan TUHAN serta menghargai kebesaran hadirat-Nya (ay. 7). Itulah yang membuat pemazmur tak henti-hentinya menyanyikan kebesaran TUHAN! “Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?” (ay. 12)
TUHAN senantiasa mendengar keluh kesah kita di saat orang lain mungkin tidak mendengarkan sengsara kita. TUHAN senantiasa mendengar teriakan kita dan layak atas persembahan kurban syukur kita setiap waktu! (ay. 17-19)
Di dalam keseharian kita saat ini, seberapa sering kita mengandalkan TUHAN? Seberapa sering kita membangun hubungan doa yang baik kepada-Nya? Apakah berkeluh kesah namun juga mengucap syukur? Sebab dalam kuasanya, TUHAN sudah mengetahui apa yang kita butuhkan bahkan sebelum kita berdoa.
“TUHAN, kami berterima kasih atas kasih-Mu. Kami berterima kasih atas pertolongan-Mu! Selamatkanlah kami ya TUHAN, selamatkanlah kami dari segala kesesakan ini! Kami percaya
bahwa Engkau akan mendengar dan menolong kami ya TUHAN. Hai jiwaku, pujilah TUHAN!
Haleluya!”