“Terpujilah TUHAN, Allah Israel dari selama-lamanya sampai selama-lamanya dan biarlah seluruh umat mengatakan “Amin!” Mazmur 106:48
“Kemurahan yang menyelamatkan” adalah judul khotbah Minggu lalu yang ditulis oleh pengarang lagu Mazmur 106.
Dalam tulisannya pengarang menggambarkan betapa besar kemurahan, kebaikan hati, dan kasih sayang Tuhan kepada umat-Nya yang tidak layak menerimanya. Umat yang dahulunya hidup penuh sengsara dalam penindasan di tanah Mesir lalu berseru-seru kepada Tuhan dan didengarkan serta diselamatkan oleh- Nya namun mereka tetap memberontak kepada-Nya. Mereka tidak memercayai janji Tuhan, tidak mengikuti nasihat-Nya serta menolak negeri yang dijanjikan kepada mereka.
Penulis kemudian menceritakan kembali perjalanan hidup umat Israel sejak dilepaskan dari Mesir hingga zaman raja-raja. Berkali-kali mereka memberontak kepada Tuhan dan menyembah allah lain. Mereka telah menyimpang dari jalan Tuhan dan berjalan menurut kemauan mereka sendiri. Mereka benar-benar telah menyakiti hati Tuhan dengan perbuatan mereka. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri tulah pertama hingga tulah kesepuluh ditimpakan kepada orang Mesir sementara Tuhan melindungi mereka dari tulah- tulah itu untuk membedakan mereka dari orang Mesir. Namun betapa dengan mudahnya mereka melupakan- Nya. Mereka juga menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana hebatnya Tuhan melepaskan mereka dari kejaran Mesir dengan membelah laut Teberau namun mereka juga segera melupakan-Nya.
Penulis memaparkan perbedaan perbuatan Israel yang menolak Tuhan dengan kasih dan kemurahan Tuhan yang senantiasa ditunjukkan kepada mereka di tengah-tengah pemberontakan mereka. Suatu kemurahan bagi bangsa yang tidak layak menerimanya dan Tuhan melakukan semua itu karena kasih dan kemurahan- Nya juga kesetiaan pada janji yang telah dibuat-Nya bagi Israel.
Dia kemudian memohon agar Tuhan menyelamatkan seluruh umat-Nya yang tidak tahu berterima kasih serta mengajak kita yang sering melupakan kebaikan Tuhan dan berjalan menurut kemauan diri sendiri untuk bersyukur dan memuji-muji Dia,
“Terpujilah TUHAN, Allah Israel dari selama-lamanya sampai selama-lamanya dan biarlah seluruh umat mengatakan ‘Amin’” (Mazmur 106:48)