• Editorial 973, 4 Agustus 2024

“Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku.” Mazmur 101:7

 Raja Daud menyanyikan Mazmur ini dengan penuh kesungguhan yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap Tuhan sehingga perikop Mazmur 101 tertulis “Seorang raja bernazar.”

Apa nazar yang disampaikan dan dijaga oleh Daud? Ia menyatakan komitmen kuat dalam kehidupan yang penuh integritas dan kebenaran. Ia bersumpah untuk hidup tidak bercela, bertindak bijaksana, dan berintegritas.

“Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: Bilakah Engkau datang kepadaku? Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku.” (ay. 2)

Ia bahkan bersepakat untuk melepaskan diri dari perbuatan murtad dan bertekad supaya hal tersebut tidak melekat pada dirinya (ay. 3). Hal ini makin diperkuat dari nyanyian-nyanyian selanjutnya bahwa raja Daud mendeklarasikan dirinya untuk menolak segala jenis kejahatan (ayat 4). Ia juga berkomitmen untuk tidak berelasi dengan mereka yang tidak jujur, penuh kebohongan dan sombong (ay. 5).

Ia senantiasa mengangkat keadilan dan kesetiaan dalam kerajaannya. Ia juga berkomitmen untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak patut tetapi menjunjung tinggi kebenaran (ay. 6-8). Ayat-ayat ini berisi suatu pernyataan yang kuat untuk berdiri bersama TUHAN dalam jajaran-Nya untuk menyuarakan kebenaran.

Kemungkinan besar Mazmur ini adalah bentuk penyesalan dan pembaruan komitmen dari Daud setelah dia melakukan kekejian di mata TUHAN.

Apakah kita memiliki keberanian seperti Daud? Keberanian untuk berkomitmen kepada kasih setia dan hukum TUHAN?

“Tuhan, ajarkan kami berani berdiri bersama Hukum-Mu! Ajarkanlah kami untuk berada dalam kebenaran-Mu yang tiada akhir!