• Editorial 971, 21 Juli 2024

”Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita!” Mazmur 99:9

Mazmur 99 berbicara tentang kemuliaan dan kekudusan TUHAN. Ia adalah sosok Raja yang berkuasa. Tulisan ini diawali dengan pernyataan bahwa TUHAN berkuasa, membuat seluruh bumi dan bangsa gemetar (ay. 1-2).

Gambaran ini memperlihatkan keagungan TUHAN sekaligus memperjelas bahwa TUHAN aktif dan berotoritas dalam kehidupan kita. Dalam keseharian, jejak kekudusan TUHAN terlihat dari Taurat dan hukum yang Ia buat untuk kesejahteraan manusia. “Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Engkaulah yang menegakkan kebenaran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang melakukannya.” (ay. 4)

Bangsa Israel pun melihat ini secara langsung. Mereka menikmati kehadiran dan hukum TUHAN. Mereka berkomunikasi langsung dengan TUHAN dan TUHAN menjawab mereka (ay. 6). Dengan segala kemegahan-Nya, TUHAN menjawab dalam tiang awan (ay. 7). Betapa berkuasanya TUHAN!

Jelas mazmur ini juga memperlihatkan bahwa Ia ditinggikan atas semua bangsa. Ia layak disembah. Sudahkah kita menyembah dan meninggikan Tuhan yang mahakudus? Penyembahan ini tidak dilakukan sekadar dalam aktivitas keagamaan di gereja setiap minggu melainkan juga aktif menyembah Tuhan dalam keseharian hidup.

Bila zaman dahulu TUHAN hadir di tengah-tengah bangsa Israel dalam tiang awan dan tiang api, kini TUHAN hadir dalam hati karena kita adalah Bait-Nya.

Apakah kita sudah meninggikan TUHAN yang mahakudus?

“Tuhan, ajarkan kami untuk menjadi saksi-Mu. Biarlah semua tindakan dan perkataan kami mencerminkan keagungan dan kekudusan-Mu dan diperkenan oleh-Mu!”